customer.co.idTRIBUNNEWS.COM – Jarum jam tepat berada di angka 8 saat Friono selesai memanaskan mesin sepeda motornya.

Ia pun bergegas untuk berpamitan dengan sang istri, Ika Suprihatin dan buah hatinya.

Restu keluarga sudah didapat, Friono siap menjalani rutinitasnya sebagai driver ojek online.

Friono lantas memacu sepeda motor bebeknya, menuju ke arah Kota Klaten , Jawa Tengah .

Butuh waktu sekira 15 hingga 20 menit bagi Friono sampai di Kota Klaten dari rumahnya yang berada di Jalan Kalikotes Kulon, Kecamatan Kalikotes, Klaten .

Begitu sampai di tempat biasa ia menunggu orderan, ponselnya berdering, tanda ada notifikasi.

Ternyata itu adalah notifikasi di akun Gojek yang merupakan orderan pertamanya.

Ia mendapat orderan GoFood di Rumah Makan Padang Murah Gayamprit, Klaten Tengah.

Segera Friono mengarahkan kendaraan menuju rumah makan tersebut lalu mengantarnya kepada customer.

Selesai menyelesaikan pesanan pertamanya, orderan kembali datang.

Masih orderan GoFood, kali ini Friono mengambil pesanan di Ayam dan Bebek Gongso Bu Lily, Klaten Selatan.

Begitu seterusnya hingga tak terasa matahari sudah berada di atas kepala, tanda beristirahat.

Beginilah gambaran aktivitas yang dijalani Friono sehari-hari selama tujuh tahun menjadi mitra Gojek .

Pukul 08.00 WIB, ia sudah harus on bid atau mengaktifkan aplikasi Gojek untuk mencari orderan.

Begitu on bid, Friono tak selalu segera mendapatkan orderan. Ia perlu menunggu beberapa saat untuk mendapatkan orderan pertamanya.

“Tergantung permintaan order dari pelanggan di area itu,” ujarnya kepada Tribunnews.com, Kamis (27/10/2022).

Selama itu pula, Friono telah bersahabat dengan jalanan, menyusuri gang-gang sempit, berkendara di bawah cuaca panas dan hujan, hingga bergumul dengan kemacetan.

Beberapa kali terlibat kecelakaan lalu lintas hingga terkena orderan fiktif atau orderan tidak jelas, pernah ia alami.

Namun itu tak membuatnya patah arang. Semua dilakukan Friono agar selalu bisa menjadi pejuang keluarga kecilnya.

Friono tak pernah menyangka, keisengannya mencari pekerjaan sampingan justru kini berubah menjadi pekerjaan utama, penopang ekonomi keluarga.

Ingatan Friono terlempar ke tahun 2015, saat ia bekerja di sebuah biro perjalanan atau travel agent di Jakarta.

Saat itu, ia bertemu dengan seorang driver Gojek yang hendak mengambil paket di tempat kerjanya.

“Saya tanya waktu itu, ‘Bapak darimana dan ada keperluan apa?’ Terus bapaknya nunjukin logo Gojek di jaketnya. Dikasih tahu, dia ojek online mau ambil paketan,” tutur Friono.

Menurut Friono, kala itu, alat komunikasi untuk menikmati layanan Gojek adalah Blackberry Messenger (BBM) dan melalui telepon.

Friono lantas mencoba layanan di Gojek dan sesekali memakai jasanya. Berawal dari keisengan tersebut, muncul keinginan untuk menjadi mitra Gojek .

“Kemudian saya cari info dari teman-teman di kerjaan karena saat itu Gojek masih sering cari mitra baru khususnya di Jakarta,” ujar dia.

“Saya coba daftar sebagai mitra di tempat yang mana Gojek nggak diterima masuk di kawasan itu, yaitu di Kalibata, Jakata Selatan karena sering ada perselisihan dengan ojek pangkalan,” ungkapnya.

Tepat pada 28 Oktober 2015, Friono resmi menjadi bagian mitra Gojek .

Friono boleh berbangga sebab ia bergabung di tahun kedua setelah layanan Gojek mulai naik daun di ibu kota.

“Jadi mitra yang dianggap militan oleh Gojek itu ya angkatan 2013, 2014, dan 2015. Aku salah satunya,” ungkap Friono.

Lantaran masih menjadi pekerjaan sampingan, area mencari orderan Friono masih terbatas wilayah Sunter dan Senayan, yang merupakan rute indekos dan kantornya.

Di awal menjadi driver, pria 37 tahun itu pernah berselisih dengan tukang ojek konvensional saat menunggu orderan di area parkiran Jakarta Convention Center (JCC), kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.

“Tapi saya ngalah saja, daripada ribut-ribut,” kata dia.

Pada 2019, Friono memutuskan memboyong keluarga kecilnya pulang ke kampung halaman di Klaten .

Sejak saat itulah, ia menjadikan driver Gojek sebagai pekerjaan utama hingga sekarang.

Suka duka dirasakan Friono selama menjadi mitra Gojek .

Mulai dari mengenal banyak orang baru, seperti orang biasa, karyawan kantor, hingga selebritas.

Ia juga pernah mendapat tip dengan jumlah tak terkira dari pelanggan.

Jam kerja yang fleksibel dan punya banyak teman sesama driver juga menjadi alasan Friono mempertahan pekerjaannya ini.

“Mulai on bid pukul 08.00 WIB, pulangnya kadang nggak tentu. Normalnya pukul 20.00 atau 21.00 WIB sudah di rumah, kalau pas sepi ya bisa sampai jam 23.00-an,” kata dia.

Saat ini, Friono fokus mengejar target pendapatan di angka Rp 200 ribu atau sekira 20 trip.

Ia mengaku tak ambil pusing dengan poin dan insentif yang didapat.

Apalagi sejak pihak aplikator membagi skema level driver berdasarkan jumlah trip dan poin, mulai dari basic, silver, gold, dan platinum.

Friono mengaku hasil yang didapat selama menjai driver Gojek cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

“Selebihnya ya bisa nabung sedikit-sedikit,” ujar dia.

Tambahan Mas Kawin

Cerita serupa juga diurai seorang mitra Gojek lainnya, Ali Mustofa.

Atas keinginannya sendiri, Ali bergabung menjadi driver Gojek pada 2018 saat bekerja di Bogor, Jawa Barat.

Saat itu, ia juga iseng mencari pekerjaan sampingan di sela pekerjaan utamanya sebagai karyawan swasta.

Apalagi, Ali memiliki rencana untuk mempersunting pujaan hatinya.

“Alhamdulilllah, hasil Gojek saat itu bisa buat tambahan mas kawin,” kenang pria asal Pati, Jawa Tengah ini.

Setelah menikah, kemudian memiliki anak, dan kini pindah ke Semarang, Jawa Tengah , Ali tetap menjadi mitra Gojek .

Ali terbiasa on bid mulai pukul 14.00 WIB dan pulang pada pukul 21.00 WIB.

“Kadang langsung dapat, kadang harus nunggu, tapi setiap hujan orderan GoFood pasti ramai,” ujar dia.

Bagi suami Rosmawati ini, menjadi driver adalah caranya traveling sekalian bekerja. Sebab ia senang ‘blusukan‘ sehingga memudahkannya menghafal jalan.

“Dukanya kadang membutuhkan kesabaran kita menghadapi pelanggan bayarnya yang kurang, nggak sabaran, dan menunggu lama datangnya,” kata dia.

Jaga Perfoma agar Bisa Menjadi Penopang Ekonomi Keluarga

Di tengah semakin banyaknya jumlah mitra, baik Friono maupun Ali memiliki tips untuk menjaga performa akun mereka.

Friono, misalnya yang tidak pernah memilih orderan atau meng-cancel pesanan yang diberikan kepadanya.

Sementara Ali terus berusaha konsisten menjalankan pesanan.

“Selain itu, pahami akun sendiri dan sistem orderan, InshaAllah akunnya gacor,” paparnya.

Hal ini sudah dibuktikannya sendiri saat ia mendapatkan penghasilan sebesar Rp 300 ribu dalam sehari untuk level akun basic.

Bagi Ali, driver Gojek bisa menjadi penopang ekonomi asal dilakoni dengan tekun dan rajin.

Bahkan penghasilan yang didapat bisa melebihi karyawan swasta umumnya.

Begitu juga dengan Friono yang merasakan betul pengaruh platform Gojek bagi keluarga.

Menurutnya, sebelum 2017, driver Gojek bisa menjadi penopang ekonomi keluarga.

Namun setelah 2017 ke sini, ada pergeseran baik dari skema tarif maupun insentif yang diberikan aplikator.

“Masih bisa jadi penopang buat keluarga, cuma agak memaksa mitra untuk lebih giat lagi dalam pelayanan entah itu dengan penalti performa, rating dan jam kerja si driver itu,” ujarnya.

Meski demikian, lanjut Friono, platform yang paling survive mempertahankan pendapatan mitranya adalah Gojek .

“Dia menang dalam program-program kemitraannya lewat swadaya driver Gojek dan bonus insentif atau jaminan pendapatan,” tambahnya.

Oleh karena itu, Friono berharap, pihak aplikator selalu mempertahankan pendapatan mitra driver-nya. Baik melalui program kemitraan maupun lainnya.

Tak lain agar platform Gojek bisa menjadi andalan ekonomi keluarga. (*)

Kisah Sehidup Semati di Klaten, Ayah dan Anak Tewas Terpanggang saat Rumahnya Ludes Terbakar

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Kisah Sehidup Semati di Klaten, Ayah dan Anak Tewas Terpanggang saat Rumahnya Ludes Terbakar

Nikmatnya Sate Kambing Pak Kamto, Kuliner Legendaris di Klaten Langganan Artis hngga Perwira Tinggi

Puluhan Spanduk Bergambar Ganjar Pranowo Terbentang di Solo seusai Dipanggil PDIP, Ini Tujuannya

Rekomendasi Wisata, Ada Munggur Park Klaten yang Tawarkan Suasana Khas Pasar Malam dan Aneka Wahana

Bupati Klaten Salurkan Bantuan Beberapa Alsintan dari Puan Maharani ke Sejumlah Kelompok Tani

Di Depan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sekdes di Klaten Ngaku Pernah Jadi Pecandu Narkoba

Insiden pesta Halloween di Itaewon Menjadi Tragedi Mematikan setelah Tragedi Tenggelamnya Ferry 2014

Ayah Angelina Sondakh Meninggal Dunia, Sosoknya Pilih Dampingi sang Putri saat Jalani Masa Sulit

Sosok Sukanto Tanoko, Raja Sawit Berharta Rp43 Triliun yang Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia

KMAN VI Resmi Ditutup, Mathius Awoitauw Sebut Gereja dan Masjid Punya Andil Sukseskan Acara

Kapal Induk Bertenaga Nuklir Milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang akan Dipakai NATO Serang Rusia

Keputusan Putin Hentikan Ekspor Gandum Mengundang Kemarahan Amerika Serikat

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News