Otoritas Taliban di Afghanistan pada Kamis (18/8) mengatakan bahwa korban tewas dalam serangan bom di sebuah masjid di Kabul telah meningkat menjadi sedikitnya 21.

Khalid Zadran, juru bicara polisi di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, mengatakan kepada VOA bahwa sedikitnya 33 jamaah cedera.

Para saksi mata dan polisi mengatakan ledakan kuat terjadi di Masjid Siddiquiya di kawasan Kher Khanna, di bagian utara Kabul, saat berlangsung salat Isya hari Rabu.

Imam salat, Amir Mohammad Kabuli, seorang ulama dan dai Sufi terkenal di Afghanistan, disebut termasuk di antara korban tewas.

Para pelayat membawa jenazah korban penyerangan di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan, Kamis, 18 Agustus 2022. Sedikitnya 10 orang tewas dalam ledakan di sebuah masjid saat salat pada Rabu malam, termasuk seorang ulama terkemuka. (Foto: A/Ebrahim Noroozi)

Rumah sakit amal Emergency7 yang dikelola Italia di Kabul mengemukakan dalam sebuah pernyataan bahwa di antara 27 korban yang dibawa dari lokasi ledakan ke fasilitas itu, dua dalam keadaan meninggal dan seorang lagi meninggal di ruang perawatan darurat. Disebutkan pula bahwa lima anak-anak, di antaranya satu orang yang berusia 7 tahun, termasuk di antara yang cedera.

Juru bicara Taliban yang berkuasa, Zabihullah Mujahid, mengutuk serangan tersebut. Ia mengatakan “para pelaku kejahatan semacam itu akan segera diseret ke pengadilan dan akan dihukum.”

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kecurigaan jatuh pada kelompok teroris ISIS. Kelompok ini mengecam Muslim yang mempraktikkan sufisme sebagai musyrik.

ISIS Khorasan, atau ISIS-K, yang merupakan afiliasi ISIS di Afghanistan, telah meningkatkan serangan-serangannya di Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan setahun silam.

Kelompok teror tersebut telah melancarkan serangan bom terhadap anggota Taliban dan warga sipil, khususnya kelompok minoritas Muslim Syiah Afghanistan yang disebutnya murtad.

Pekan lalu, seorang anggota ISIS melakukan serangan bom bunuh diri yang menewaskan seorang ulama Taliban terkemuka dan dihormati di madrasah yang dipimpinnya di Kabul.

Taliban berulang kali mengklaim telah menaklukkan ISIS-K dalam operasi militer. Namun para pengkritik mempertanyakan klaim tersebut setelah berbagai serangan belakangan ini di Kabul dan serangan bom di tempat-tempat lainnya di Afghanistan. [uh/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News