customer.co.idTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Maraknya kasus kebocoran data belakangan ini, dinilai akibat tenaga ahli keamanan siber yang masih terbatas jumlahnya.

Berdasarkan data survei yang dilakukan SecLab BDO Indonesia terhadap talenta TI di Indonesia, mengungkap bahwa 9 dari 10 lulusan teknologi memilih untuk menjadi developer perangkat lunak, dan hanya 1 dari 10 yang berminat untuk mendalami keamanan siber .

Kekurangan tenaga ahli ini, dipadukan dengan wawasan masyarakat awam yang rendah mengenai keamanan siber pribadi, membuat Indonesia menjadi sasaran empuk bagi para hacker yang berniat jahat.

Cyber Security Director SecLab BDO Indonesia Harry Adinanta mengatakan individu bisa dirugikan karena kebocoran data , contohnya data disalahgunakan ketika apply kredit atau tidak bisa mendaftar pelayanan publik karena data diindikasikan terkait penipuan.

Menurutnya, bisnis dan lembaga pemerintahan juga dirugikan karena reputasi mereka tercoreng.

“Adanya insiden kebocoran data semacam ini juga merupakan ancaman terhadap keamanan nasional, karena data yang ada bisa disalahgunakan untuk melihat berbagai jenis profil penduduk, hingga lokasi, usia dan persebaran keluarga di daerah tertentu, yang akan berbahaya jika jatuh ke tangan pihak yang memiliki niat jahat,” ucap Harry dalam keterangannya dikutip Sabtu (1/10/2022).

Pihaknya mendukung pemerintah Indonesia yang sudah melakukan perbaikan, misalnya UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang baru saja disahkan, dan butuh waktu sampai negara bisa mencapai tingkat kematangan pertahanan siber.

Namun pesatnya perkembangan teknologi, membuat kejahatan siber lebih gencar dan cepat dibanding berbagai perbaikan.

“Salah satu akar masalahnya adalah ketersediaan tenaga ahli tadi, inilah mengapa BDO berkomitmen untuk mengembangkan talenta di bidang keamanan siber dan juga berkolaborasi dengan banyak pihak,” tambahnya.

Dalam membangun talenta tenaga ahli keamanan siber , SecLab BDO Indonesia melakukan pelatihan, seminar, dan juga program kolaborasi, contohnya Wreck It, sebuah kompetisi hacking kasus-kasus keamanan yang real, berkolaborasi dengan BSSN, dengan tujuan untuk mencari bakat-bakat baru dalam bidang keamanan digital

“Banyak organisasi yang tidak paham dan akhirnya menomorduakan cybersecurity. Sekarang sudah saatnya kita berbenah keamanan siber ,” kata Harry.

SecLab BDO Indonesia juga membuka pintu lebih luas untuk kolaborasi dan menghimbau pihak-pihak yang berwenang untuk merangkul dan bekerjasama dengan para pakar dalam mengatasi permasalahan keamanan digital.

Menkominfo Minta Masyarakat untuk Tenang Hadapi Kebocoran Data Pribadi

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website tribunnews.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News