customer.co.id – Otoritas dan pakar kesehatan Turki memperingatkan bahwa Turki kemungkinan akan kembali menghadapi gelombang baru infeksi COVID-19 dalam beberapa pekan mendatang menyusul peningkatan jumlah kasus di Eropa.

Menurut sebuah laporan dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, 15 negara Eropa telah melaporkan adanya peningkatan kasus. Hal tersebut menjadi lonjakan pertama kasus virus corona di seluruh kawasan itu sejak dimulainya gelombang varian BA.5 terbaru.

Gelombang COVID-19 di Eropa kerap menandakan akan adanya peningkatan kasus di Turki pada masa mendatang.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada pekan lalu mengatakan kepada wartawan bahwa lonjakan di Eropa “biasanya mengimbas Turki dalam tiga hingga empat pekan” dan mereka memperkirakan Turki akan mengalami peningkatan infeksi serupa.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Medis Turki, Vedat Bulut, mengungkapkan bahwa sebagian besar subvarian virus corona di Turki di masa lalu berasal dari kota-kota pelabuhan Eropa dan tren ini dapat terulang lagi.

“Pandemi saat ini menyebar jauh lebih cepat dari sebelumnya, mengingat cara transportasinya beragam dan lebih cepat,” katanya kepada Xinhua.

Para pakar memperingatkan bahwa karena pandemi belum berakhir dan dikombinasikan dengan flu musiman, maka angka kematian bisa saja meningkat di Turki maupun negara-negara lain.

“Orang-orang akan lebih banyak berada di dalam ruangan dan itu berisiko menyebarkan virus corona. Masyarakat harus bersiap menghadapi varian yang mampu menghindari sistem kekebalan sehingga ini bisa memicu gelombang baru di musim gugur-musim dingin,” ujarnya kepada Xinhua.

“Meski sekarang kita sudah memiliki vaksin yang efisien, virus corona adalah ancaman yang tangguh dan serius bagi kesehatan manusia, dan virus tersebut masih menyebabkan kematian,” tambahnya.

Nurdan Kokturk, spesialis penyakit paru-paru di Fakultas Kedokteran Universitas Gazi di Ankara, memperingatkan bahwa jika warga tidak mematuhi aturan kebersihan yang ditetapkan, “musim dingin ini akan menjadi sangat sulit.”

“Sekolah telah dibuka kembali dan penyakit paru-paru muncul kembali dalam tren yang mengkhawatirkan. Kita semua memiliki kewajiban untuk melindungi diri kita sendiri,” paparnya kepada media setempat.

“Terbukti bahwa vaksin sangat efisien untuk memerangi COVID-19 di seluruh dunia. Oleh karena itu, orang-orang harus mendapatkan suntikan penguat (booster) untuk mendapatkan kekebalan yang efisien. Jika tidak, situasi akan berubah total,” tambah sang dokter.

Sementara itu Koca mengatakan bahwa vaksinasi adalah “langkah paling penting” yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengatasi virus. Sang menteri meminta warga lanjut usia dan orang-orang yang berisiko dengan penyakit kronis untuk segera mendapatkan suntikan booster mereka.

Menurut statistik resmi, sejak kasus pertama dilaporkan di Turki pada Maret 2020, lebih dari 101.000 orang meninggal, sementara total kasus mencapai angka 16,8 juta,

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website antaranews.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News