customer.co.id – Baru-baru ini AS dan Eropa dikecam oleh Presiden Vladimir Putin atas perangnya di Ukraina .

Di sisi lain, pihak Vladimir Putin juga turut memuji Arab Saudi dan dirinya pun menegaskan kembali dukungan untuk klaim China atas Taiwan.

Putin menyatakan bahwa dirinya selalu berusaha untuk menjadikan Rusia melawan liberalisme Barat.

Vladimir Putin menuduh AS dan sekutunya sengaja mencari dominasi global dengan memasok senjata ke Ukraina untuk membantu pertahanan diri Negara tersebut dari invasi Rusia .

Dalam acara pada Kamis 27 Oktober 2022, Putin dalam diskusi tahunan tersebut dirinya membantah berencana menggunakan persenjataan nuklir di Ukraina .

“Kami tidak membutuhkan serangan nuklir di Ukraina ,” kata Vladimir Putin .

Ia turut pula mengklaim Rusia hanya memberikan “petunjuk” dalam menanggapi diskusi AS dan Eropa tentang kemungkinan konflik atom.

“Tidak ada gunanya, baik militer atau politik,” kata Vladimir Putin .

Sebenarnya para pejabat Kremlin termasuk mantan Presiden Dmitry Medvedev sudah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir perihal kemungkinan penggunaan senjata nuklir taktis di Ukraina .

Peringatan mantan presiden Dmitry Medvedev tersebut terkait ketika perang Moskow yang sempat goyah sewaktu peperangan sudah memasuki bulan kesembilan.

Pada bulan kesembilan, terjadi kemunduran perang, yakni mundurnya pasukan Rusia dari wilayah yang dicaplok Presiden Putin .

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Selasa lalu sempat memberi peringatkan bahwa Rusia akan membuat “kesalahan yang sangat serius” jika Rusia tetap menggunakan senjata nuklir melawan Ukraina .

Presiden Vladimir Putin mengemukakan bahwa dia masih belum memberi keputusan apakah akan pergi ke KTT G20 bulan depan di Indonesia atau tidak.

Ini disebabkan AS dan sekutunya telah mendorong Rusia untuk mengakhiri invasi.***

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News