customer.co.id – Sebuah serangan rudal Rusia pada Minggu, 9 Oktober 2022 pagi waktu setempat, menghantam apartemen dan bangunan tempat tinggal lainnya di kota tenggara Ukraina , Zaporizhzhia dan menewaskan 13 orang serta melukai 87 orang termasuk 10 anak-anak.

Penembakan pagi hari tersebut adalah yang kedua dalam tiga hari.

Serangan terjadi sehari setelah ledakan menghantam jembatan jalan dan rel Rusia ke Krimea, jalur pasokan utama bagi pasukan Rusia yang berjuang untuk menguasai wilayah di sekitar kota Kherson, Ukraina Selatan.

Pesawat Rusia meluncurkan setidaknya 12 rudal ke Zaporizhzhia dalam serangan terbaru.

Gubernur wilayah Zaporizhzhia Oleksandr Starukh menyatakan bahwa serangan tersebut menghancurkan sebagian blok apartemen sembilan lantai, meratakan lima bangunan tempat tinggal lainnya, dan masih banyak lagi.

“12 rudal datang, semuanya dari pesawat,’ ujar Oleksandr Starukh dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Straits Times.

Starukh menjelaskan, operasi penyelamatan di gedung apartemen semakin rumit karena kebakaran yang terjadi di puing-puing.

“Kami menarik orang keluar dengan cepat dan menyelamatkan delapan orang. Tetapi ketika api mulai menyala, orang-orang (di bawah puing-puing) praktis tidak memiliki peluang untuk selamat karena tidak ada oksigen,” katanya menjelaskan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan tersebut sebagai ‘kejahatan mutlak’ oleh orang-orang yang disebutnya ‘biadab dan teroris’. Zelensky bersumpah mereka yang bertanggung jawab akan dibawa ke pengadilan.

Kota Zaporizhzhia , sekitar 52 km dari pembangkit listrik tenaga nuklir milik Rusia, telah sering diserang dalam beberapa pekan terakhir dengan 19 orang tewas pada Kamis, 6 Oktober 2022.

” Zaporizhzhia lagi. Serangan tanpa ampun terhadap orang-orang yang damai lagi. Di gedung-gedung tempat tinggal, tepat di tengah malam,” kata Zelensky di Telegram.

Pekerja darurat dan petugas pemadam kebakaran mengepung apartemen itu dan menggali korban selamat serta korban di puing-puing yang membara dari bagian tengah yang telah runtuh.

Ledakan tersebut menghancurkan mobil-mobil, meninggalkan bingkai jendela logam yang sobek, serta balkon dan AC yang dipenuhi dengan pecahan peluru.

Petugas penyelamat membawa jenazah melalui jendela dan membaringkannya di tanah, di bawah selimut, dan di kantong jenazah.

Sebagian besar wilayah Zaporizhzhia , termasuk pembangkit nuklir, telah berada di bawah kendali Rusia sejak awal invasi. Ibu kota wilayah itu, Kota Zaporizhzhia , tetap berada di bawah kendali Ukraina .

Ukraina , Amerika Serikat, Uni Eropa, dan organisasi hak asasi manusia menuduh Rusia melakukan kejahatan perang sejak invasi pada Februari 2022 dengan melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil termasuk sekolah dan rumah sakit swasta yang menewaskan serta melukai ribuan orang.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News