customer.co.id – Indonesia merupakan negeri kaya akan sumber daya alam, salah satunya sumber energi panas bumi (geothermal). Bahkan, Indonesia tercatat sebagai pemilik sumber daya panas bumi terbesar ke-2 dunia setelah Amerika Serikat.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi Indonesia hingga Desember 2020 mencapai sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekitar 24 Giga Watt (GW).

Sementara Amerika Serikat menduduki peringkat nomor wahid untuk sumber daya panas bumi yakni mencapai 30.000 Mega Watt (MW).

Adapun salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi panas bumi yang besar yaitu Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan penawaran Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (WPSPE) Panas Bumi di Daerah Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Penawaran ini dilakukan sejak 28 Januari-28 Februari 2022 lalu. Adapun penawaran WPSPE ini telah resmi diberikan kepada salah satu unit usaha di Sinar Mas Grup, yakni PT Daya Mas Geopatra Energi (DMGE).

Berikut keterangan resmi Kementerian ESDM terkait WPSPE Panas Bumi yang ditawarkan tersebut:

1. Nama WPSPE : Cipanas

2. Lokasi WPSPE Panas Bumi : Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat

3. Luas WPSPE : 3.180 Ha

4. Potensi : 85 MWe (Cadangan)

Di tengah kabar potensi “harta karun” dunia tersimpan di Cianjur ini, di sisi lain daerah ini justru merupakan salah satu kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak di Jawa Barat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Cianjur memiliki persentase penduduk miskin yang besar, yakni mencapai 11,18% pada 2021. Jumlah ini lebih besar dibandingkan sejumlah daerah lainnya seperti Kota Bekasi 4,74%, Depok 2,58%, Bogor 8,13%, Sukabumi 7,7%, Karawang 8,95%.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Cianjur, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cianjur menurut pengeluaran 2017-2021, PDRB Kabupaten Cianjur atas dasar harga berlaku di tahun 2021 meningkat sebesar 5,58%, yakni dari Rp 47.528,97 miliar di 2020 menjadi Rp 50.137,65 miliar.

Sama halnya jika dinilai atas dasar harga konstan 2010, maka terjadi peningkatan sebesar Rp 1.106.758,6 miliar di tahun 2021 dibanding tahun sebelumnya, hingga menjadi Rp 32.897,51 miliar (2010=100), atau meningkat sebesar 3,48%.

Perekonomian Kabupaten Cianjur di tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,48%. Selama periode empat tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cianjur tumbuh sebesar 5,77% (2017); 6,24% (2018); 5,67% (2019) dan -0,78% (2020).

Sementara pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di tahun 2021 tercatat sebesar 3,74% (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar -2,56% (yoy). Adapun PDRB Jawa Barat pada 2021 tercatat sebesar Rp 1.507.746,39 miliar.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cnbcindonesia.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News