Boy Rafli harap kontribusi 12 tahun BNPT untuk keutuhan NKRI

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Boy Rafli Amar mengharapkan selama12 tahun lembaga negara ini berdiri dapat berkontribusi optimal demi kejayaan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI.

“BNPT berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi dalam mewujudkan Indonesia harmoni yang terbebas dari pengaruh paham radikal dan terorisme,” katanya di Jakarta, Selasa.

Boy menjelaskan BNPT telah melakukan penguatan kerangka regulasi melalui berbagai pengesahan dan penerapan beberapa aturan perundang-undangan

seperti UU Nomor 5 Tahun 2018, Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2019, dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang 10 Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE).

Baca juga: BNPT dukung Indonesia jadi anggota penuh FATF

Implementasi peraturan perundang-undangan tersebut, katanya, melahirkan beragam program terobosan, di antaranya Pengembangan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN), Pendirian Warung NKRI (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI), Pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 34 provinsi, Pembentukan Duta Damai 15 Provinsi, dan program inovasi lainnya.

Salah satu rangkaian kegiatan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-12 BNPT, yakni “Presiden Lecturer” dengan tema “Gelorakan Sinergi Bangsa Dalam Mencegah Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme Menuju Indonesia Harmoni”.

Boy menjelaskan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD menjadi narasumber dalam kegiatan “Presiden Lecturer” untuk memberikan materi narasi dalam rangka mengingatkan dan memberikan pencerahan kepada internal BNPT, tim sinergitas, mitra BNPT hingga semua pihak yang bekerja sama dengan BNPT.

Baca juga: BNPT gelorakan sinergisme cegah intoleransi, radikalisme, terorisme

Baca juga: Program deradikalisasi BNPT di Malang mulai membuahkan hasil

“Sebagai momentum untuk mengingatkan kembali akan bahaya ideologi terorisme dan memerlukan sinergitas, kolaborasi, dan bekerja bersama-sama untuk menghadapi musuh negara,” katanya.

Boy menegaskan ideologi terorisme berkarakter antikonstitusi negara, intoleran, radikal, antikemanusiaan, dan menghalalkan segala cara sehingga harus dilawan.

Selain itu, papar dia, keharmonisan sebuah bangsa merupakan hasil yang diharapkan dari semua ikhtiar. Ikhtiar dalam hal kerja kolektif dan kebangsaan dalam memadukan semua kekuatan negara yang diharapkan menjadikan situasi dan kondisi bangsa harmoni.

“Kemajemukan bangsa yang tentunya tidak dapat dihindari. Itu merupakan realitas sehingga dibutuhkan komitmen bersama dalam merawat kebinekaan tersebut,” harap Boy.

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News