BTEL Group bukukan pendapatan 2021 melonjak lima kali lipat

Dalam merealisasikan visi tersebut, strategi manajemen perseroan adalah menjalankan aktivitas usaha melalui unit unit usaha yang dapat adaptasi dengan agile

Jakarta (ANTARA) – BTEL Group membukukan pendapatan usaha sebesar Rp52,1 miliar pada 2021, hampir 400 persen atau 5 kali lipat dari tahun sebelumnya berkat transformasi kegiatan usaha menjadi kegiatan berbasis digital.

Presiden Direktur BTEL Group Harya Mitra Hidayat menyampaikan BTEL Group pada 2021 mulai merasakan dampak positif atas realisasi visi perseroan yaitu transformasi kegiatan usaha menjadi kegiatan bisnis berbasis digital.

“Dalam merealisasikan visi tersebut, strategi manajemen perseroan adalah menjalankan aktivitas usaha melalui unit unit usaha yang dapat adaptasi dengan agile,” katanya dalam siaran pers perseroan di Jakarta Sabtu.

Harya menjelaskan seperti yang telah di laporkan perseroan kepada bursa dan juga pada paparan publik tahun tahun sebelumnya, perseroan memiliki beberapa unit usaha yang menjadi lokomotif pendorong kinerja Going Concern BTEL Group.

Melalui PT Layanan Prima Digital (LPD), perseroan melakukan kegiatan usaha dengan menyediakan solusi komunikasi untuk target pasar korporasi.

Seiring dengan berkembangnya industri usaha digital terutama kegiatan e-commerce, maka jasa yang ditawarkan oleh LPD juga mengalami peningkatan, baik selama masa pandemi hingga saat sekarang.

Ke depannya LPD juga mengembangkan produk solusi komunikasinya dengan layanan komunikasi berbasis teknologi digital Artificial Intelligent, sehingga pelanggan LPD dapat memiliki layanan automated Customer Service 24 jam yang menggunakan algoritma Artificial Intelligent sesuai kebutuhan.

Selanjutnya, kata Harya, melalui PT Inovasi Teknologi Nusantara (ITN), perseroan fokus untuk memberikan solusi informasi teknologi (IT). ITN juga menyediakan skillfull manpower (tenaga ahli) di bidang IT untuk berbagai sektor korporasi.

Saat ini, ITN telah memiliki kerja sama penyediaan teknologi dan alat-alat pelengkapnya yang berbasis internet (IOT atau Internet of Things) untuk industri transportasi elektrik (electric vehicle) dan industri pertambangan.

Selain itu, kata Harya, PT Cakra Andalas Fasilitas (CAF) yang merupakan unit usaha perseroan yang bergerak di bidang penyediaan dan pengelolaan infrastruktur yang saat ini fokus untuk industri penyiaran.

Seiring dengan berlakunya ketetapan pemerintah dimana industri penyiaran harus beralih menggunakan sistem siaran dari analog menjadi digital hingga batas waktu Nopember 2022, peluang bisnis CAF menjadi sangat potensial.

Pada 2021, CAF telah menjalankan kegiatan usaha pengelolaan infrastruktur industri siaran berbasis digital tersebut yang mana menyumbang sekitar 50 persen dari keseluruhan pendapatan BTEL Group.

Terakhir, PT Sangads Digital Pariwara (Sangads), merupakan unit usaha perseroan yang bergerak di bidang digital marketing. Berkembangnya ekosistem bisnis digital yang amat pesat memberikan peluang besar dalam lini bisnis ini yang juga telah terealisasi dalam bentuk pendapatan Sangads yang mulai mengalir.

Menurut dia, hampir 30 persen dari pendapatan BTEL Group adalah dari hasil kegiatan bisnis Sangads.

Sangads memberikan solusi branding dan promotion khususnya bagi usaha menengah (UMKM) dimana Sangads menyiapkan ide kreatif (fungsi Creative Agency) dan juga memaksimalkan pemasangan iklan yang tepat guna di platform digital (fungsi Digital Media Agency).

Dalam waktu dekat, Sangads akan meluncurkan platform digital nya yang akan sangat bermanfaat bagi klien dan juga kegiatan usaha Sangads tersebut.

Dengan mulai berhasilnya transformasi bisnis BTEL Group menjadi bisnis berbasis digital maka peluang BTEL Group kedepan kami yakini akan solid, katanya.

“Ke depan hampir semua industri dan sektor bisnis satu hal dan hal lainnya akan bergantung dengan teknologi digital, kami di BTEL Group telah menyiapkan sumber daya manusia, jasa dan infrastruktur yang bisa menjadi solusi atas kebutuhan para pihak untuk melakukan transformasi digital tersebut.” kata Harya.

Baca juga: Aptikom tekankan pentingnya etika digital dalam jual beli daring

Baca juga: Pentingnya cakap digital untuk hindari kerugian transaksi daring

Baca juga: Taspen gaet MNC Bank untuk pembayaraan manfaat melalui Motionbanking

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News