Jakarta, CNN Indonesia

Penyidikan kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) lalu, telah memasuki babak akhir.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah merampungkan pemeriksaan terakhir di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir J dan mulai menyusun laporan penyelidikan.

Sementara itu, Timsus Polri juga mengaku sedang fokus merampungkan berkas perkara empat tersangka pembunuhan berencana Brigadir J agar segera dilimpahkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

Berikut CNNIndonesia.com rangkum temuan-temuan terbaru terkait kasus pembunuhan Brigadir J:

Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Disampaikan Minggu Depan

Ketua tim dokter forensik gabungan Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan hasil ekshumasi dan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J akan diumumkan pada awal pekan besok.

Ade menuturkan tim autopsi telah rampung melakukan pemeriksaan jaringan dan membuat laporan hasil autopsi ulang yang dilakukan terhadap jenazah Brigadir J. Kendati demikian, dirinya masih enggan membeberkan lebih lanjut temuan dari hasil autopsi ulang tersebut.

“Menunggu tanda tangan dan kedatangan beberapa anggota tim pemeriksa yang dari luar Jakarta. Senin atau Selasa minggu depan [kami umumkan],” ujarnya.

Komnas HAM Dalami Potensi Adanya Penembak Lain

Komnas HAM mengaku tengah mendalami kemungkinan penembak Brigadir J selain Bharada Richard Eliezer alias E.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan hal itu dilakukan pihaknya lantaran Irjen Ferdy Sambo mengaku sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kematian Brigadir J.

Pernyataan tersebut, kata dia, diungkapkan Sambo saat diperiksa oleh Komnas HAM.

“Sedang kami dalami siapa saja yang melakukan penembakan itu apa Richard sendiri atau dibantu yang lain atau ada yang memerintahkan kita sedang dalami,” ujarnya.

Putri Candrawathi Penentu Pengungkapan Motif

Komnas HAM menilai bahwa motif pembunuhan Brigadir J bergantung kepada keterangan yang diberikan oleh sosok istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Hal tersebut disampaikan Beka lantaran Komnas HAM telah memintai semua keterangan dari berbagai pihak, kecuali Putri. Sehingga, keterangan Putri pun menjadi penting.

“Terkait motif kami masih mendalami karena lagi lagi ini juga bergantung pada keterangan Bu Putri,” tuturnya.

Selain meminta keterangan dari sejumlah pihak, kata Beka, pihaknya juga sudah melakukan rekonstruksi peristiwa.

Rekonstruksi itu mulai dari peristiwa di Magelang, rumah pribadi sampai rumah dinas Sambo yang menjadi TKP pembunuhan. Namun, semua keterangan yang didapat masih harus dilengkapi dengan keterangan dari Putri.

“Kami sudah minta keterangan semuanya kecuali Bu Putri. Termasuk juga merekonstruksi peristiwanya terus sampai TKP terus kemudian persoalannya belum lengkap,” ujarnya.

(wis)

[Gambas:Video CNN]




Sumber : news.google.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News