JAKARTA, KOMPAS.com – Dua emiten baru akan masu ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/8/2022). Salah satu emiten baru yang akan masuk ialah PT Jhonlin Agro Raya Tbk.

Perusahaan yang bergerak di industri sawit itu dimiliki oleh pengusaha asal Kalimantan Selatan, Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam. Perusahaan ini juga sempat ramai dibicarakan di jagat media sosial, karena posisi komisaris utama yang ditempati oleh anak Haji Isam berusia 21 tahun, Jhony Saputra.

Jhonlin Agro Raya akan melantai di bursa efek dengan kode JARR. Emiten ini melepas 1.222.950.000 lembar saham atau setara 15,29 persen dari total saham yang dicatatkan, dengan harga saham yang sudah ditetapkan pada Rp 300 per lembar saham.

Baca juga: Konglomerat Sawit dan Batu Bara dari Kalsel, Siapa Haji Isam?

Dilansir dari dokumen prospektus yang diumumkan, Jhonlin bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan tandan buah segar sejak 2019. Perusahaan melakukan kegiatan perkebunan, meliputi pengolahan lahan hingga pemanenan buah, serta melakukan kegiatan usaha di bidang industri pengolahan mulai dari CPO, minyak goreng kelapa sawit, hingga produk kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian.

Perusahaan tercatat memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 17.000 hektare (Ha) yang menghasilkan tandan buah segar. Selain itu, Jhonlin juga memiliki pabrik biodiesel berkapasitas 1.500 ton per hari yang berlokasi di Batulicin, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Baca juga: Perusahaan Haji Isam Mau IPO, Anaknya yang Berusia 21 Tahun Jadi Komut

Sebelum IPO, komposisi pemegang saham Jhonlin Agro terdiri dari 99,91 persen PT Eshan Agro Sentosa 99,91 dan 0,09 persen PT Sinar Bintang Mulia. Eshan Agro merupakan perusahaan subholding dari PT Jhonlin Group, perusahaan milik Haji Isam.

Adapun sampai dengan periode kuartal pertama tahun ini, Jhonlin tercatat membukukan perolehan laba tahun berjalan senilai Rp 80,27 miliar. Ini berbanding terbalik dari realisasi kuartal pertama 2021, yang membukukan rugi sebsar Rp 7,81 miliar.

Baca juga: Bangun Smelter Nikel Pertama di Kalimantan, Haji Isam Siapkan Rp 6,3 Triliun

Pembukuan laba itu selaras dengan pendapatan perusahaan yang meroket, dari Rp 10,39 miliar pada kuartal pertama 2021, menjadi Rp 1,3 triliun pada Maret 2022. Di sisi lain, beban pokok penjualan turut meningkat menjadi Rp 1,17 triliun dari sebelumnya Rp 5,71 miliar.

Selain itu, perusahaan tercatat memiliki aset senilai Rp 3,33 triliun sampai dengan 31 Maret 2022, naik dari Rp 2,40 triliun pada akhir tahun lalu. Jumlah aset itu senidiri terdiri dari ekuitas Rp 834,42 miliar dan liabilitas Rp 2,48 triliun.

Dapatkan update berita unggulan dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini bersumber dari money.kompas.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News