Jakarta, IDN Times – Rentetan serangan kembali menghantam wilayah Gaza, Palestina, sejak Jumat (5/8/2022) sore. Israel berulang kali melakukan serangan udara yang kemudian menewaskan puluhan warga sipil, terutama seorang komandan gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ).

Setelah mengebom Gaza, Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, menggambarkan PIJ sebagai proksi Iran yang berupaya menghancurkan Israel. Pihaknya mengatakan, serangan pada Jumat itu menargetkan kelompok Palestina tersebut.

PIJ secara de facto memang didukung Iran. Pemimpinnya, Ziad al-Nakhala, bahkan berkunjung ke Iran selama serangan. Israel juga kerap menuduh Iran menyelundupkan senjata ke kelompok-kelompok Palestina di Gaza.

Meskipun tidak memiliki roket jarak jauh seperti kelompok Hamas, PIJ memiliki gudang senjata kecil, mortir, roket, dan rudal anti-tank yang cukup signifikan. Mereka juga memiliki sayap bersenjata aktif yang disebut Brigade al-Quds.

“PIJ dikenal menentang proses perdamaian dan pendekatan negosiasi dengan Israel. Mereka mengadopsi perjuangan bersenjata melawan pendudukan Israel seperti Hamas. Jihad Islam adalah sekutu yang sangat dekat dengan Iran. Karena hubungannya dengan Iran, kami melihat salah satu penyebab serangan Israel,” kata Ibrahim Fraihat dari Doha Institute.

Lantas, siapa sebenarnya Jihad Islam Palestina dan bagaimana perannya dalam upaya perlawanan terhadap Israel? Dilansir Al Jazeera, berikut beberapa informasinya.

Baca Juga: Islamic Jihad Palestina dan Hamas Ancam Serang Balik Israel

1. Asal usul kelompok PIJ

Seorang pria membawa bendera Palestina di tengah asap hitam. (pixabay.com/Hosny_Salah)

Jihad Islam Palestina didirikan pada tahun 1981 oleh mahasiswa Palestina di Mesir dengan tujuan mendirikan negara Palestina di Tepi Barat yang diduduki, Gaza, dan daerah lain yang sekarang disebut Israel.

Jihad Islam adalah kelompok yang lebih kecil dari dua kelompok utama Palestina di Jalur Gaza, dan kalah jumlah dengan kelompok Hamas yang memerintah .

“Meskipun kelompok kecil, Jihad Islam sangat efisien dan sangat terorganisir. Ada tatanan yang kuat di dalam partai itu sendiri. Meskipun ukurannya kecil, ia telah berpartisipasi dalam semua konfrontasi dengan Israel,” kata Fraihat.

2. Memiliki ribuan anggota

Profil Jihad Islam Palestina, Milisi Mematikan dari GazaPejuang Jihad Islam Palestina. (jns.org)

PIJ telah menjadi kekuatan pendorong dalam konfrontasi dengan pasukan Israel. Serangan udara pada Jumat menewaskan Taysir al-Jabari, seorang tokoh senior dan komandan wilayah utara gerakan itu.

Keanggotaan PIJ sulit dipastikan, tetapi perkiraan dari tahun lalu berkisar dari sekitar 1.000 pejuang hingga beberapa ribu, menurut World Factbook CIA. Baik Hamas maupun PIJ, keduanya terdaftar sebagai organisasi teroris oleh pihak Barat. Keduanya mendapatkan dana dan senjata dari Iran.

Yang unik dari PIJ adalah mereka tidak seperti Hamas dalam hal politik. PIJ menolak untuk mengikuti pemilu dan tampaknya tidak memiliki ambisi untuk membentuk pemerintahan di Gaza atau Tepi Barat.

Baca Juga: Israel Serang Gaza, 10 Orang Tewas Termasuk Komandan Jihad Palestina

3. Pelatihan dan sumber pendanaan dari Iran

Profil Jihad Islam Palestina, Milisi Mematikan dari GazaIlustrasi bendera Iran (unsplash.com/mostafa meraji)

Iran membekali PIJ dengan pelatihan, keahlian, dan pendanaan. Sebagian besar senjata kelompok itu diproduksi secara lokal. Meskipun basisnya adalah Gaza, PIJ juga memiliki kepemimpinan di Lebanon dan Suriah, di mana mereka memelihara hubungan dekat dengan para pejabat Iran.

Kepala Korps Pengawal Revolusi Iran mengatakan pada Sabtu bahwa Palestina “tidak sendirian” dalam perjuangan mereka melawan Israel.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

pilihan Editor

“Kami bersama Anda di jalan ini sampai akhir, dan biarkan Palestina tahu bahwa mereka tidak sendirian,” kata Mayor Jenderal Hossein Salami, seraya menambahkan Israel akan membayar harga mahal lainnya untuk kejahatannya itu.

Baca Juga: 2 Hari Serangan Israel, Iran Dukung Kelompok Jihad Palestina

4. Komandan PIJ yang terbunuh

Profil Jihad Islam Palestina, Milisi Mematikan dari GazaIlustrasi serangan roket Israel di wilayah Gaza, Palestina. (twitter.com/Qasemebnolhasan)

Komandan PIJ yang dibunuh oleh pasukan Israel, al-Jabari, adalah penerus Bahaa Abu el-Atta yang juga dibunuh oleh pasukan Israel dalam serangan pada tahun 2019. Pembunuhan El-Atta adalah pembunuhan profil tinggi pertama terhadap seorang tokoh Jihad Islam oleh pasukan Israel sejak perang 2014. di Jalur Gaza.

Al-Jabari, yang berumur 50, adalah anggota dewan militer Jihad Islam, badan pembuat keputusan kelompok itu di Gaza.

Dia bertanggung jawab atas kegiatan Jihad Islam di Kota Gaza dan Jalur Gaza utara selama serangan tahun 2021 oleh pasukan Israel, ketika selama 11 hari pertempuran yang setidaknya merenggut 260 orang di Gaza dan 13 di Israel.

5. Kehadiran di Tepi Barat

Profil Jihad Islam Palestina, Milisi Mematikan dari GazaIlustrasi (Unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)

Jihad Islam mempertahankan kehadirannya yag signifikan di kota Jenin, Tepi Barat, di mana Bassam al-Saadi, seorang pemimpin senior gerakan itu ditangkap pekan lalu yang kemudian memicu krisis.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengancam akan menargetkan para pemimpin PIJ lainnya yang tinggal di luar negeri. Pihal Israel juga pada Sabtu mengatakan, pihaknya menangkap 19 anggota kelompok itu di Tepi Barat yang diduduki.

Fraihat menggambarkan perang di Jenin selama lima bulan terakhir dengan PIJ memicu serangan di Israel dan pasukan Israel menyerbu kota dan menangkap serta membunuh anggotanya.

“Di Tepi Barat mereka hadir, saya katakan mirip dengan Gaza. Tapi ini bukan tentang ukuran, ini tentang kekuatan, efisiensi, dan kemampuan untuk terlibat secara militer dalam konfrontasi dengan Israel. Dan untuk alasan itu, Israel berusaha menangkap para pemimpinnya di Tepi Barat dan menahan setiap tindakan yang mungkin meningkatkan Jihad Islam,” katanya.

6. Penangkapan pemimpin

Profil Jihad Islam Palestina, Milisi Mematikan dari GazaPolisi Israel berkumpul selama bentrokan dengan warga Palestina di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh muslim sebagai Suaka Mulia dan kepada orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah ketegangan atas kemungkinan penggusuran beberapa keluarga Palestina dari rumah-rumah di wilayah yang diklaim oleh pemukim Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (7/5/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad)

Pembunuhan Al-Jabari terjadi setelah penangkapan Bassam al-Saadi awal pekan ini oleh pasukan Israel. Al-Saadi menghabiskan 15 tahun di penjara Israel karena menjadi anggota Jihad Islam.

Israel membunuh dua putranya yang juga anggota PIJ dalam insiden terpisah pada 2002. Pasukan Israel juga menghancurkan rumahnya selama pertempuran sengit di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada tahun yang sama.

7. PIJ targetkan Tel Aviv dan kota Israel lainnya

Profil Jihad Islam Palestina, Milisi Mematikan dari GazaIlustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Pemimpin PIJ, Ziad al-Nakhalah, telah menjanjikan serangan balasan terhadap Israel atas pengebomannya itu. Mereka mengancam akan menargetkan Tel Aviv dan kota-kota lain. Serangkaian ledakan terdengar dan terlihat pada Sabtu malam di atas Tel Aviv.

“Musuh Zionis memulai agresi ini dan itu mengharuskan kita untuk berperang tanpa henti. Tidak akan ada gencatan senjata setelah pengeboman ini,” kata al-Nakhalah.

“Tidak ada garis merah dalam pertempuran ini. Tel Aviv juga akan menjadi salah satu target rudal perlawanan, seperti semua kota Zionis,” lanjutnya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis.
Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.


Artikel ini bersumber dari www.idntimes.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News