Dunia digital kini menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari berbagai lini kehidupan. Apalagi semenjak pandemi, sebagian besar aktivitas dilakukan secara on line. Tak terkecuali berbelanja. Menurut survei Databoks, terjadi kenaikan frekuensi berbelanja online di kalangan anak muda hingga 39,5%. Padahal, sebelumnya mereka mengaku jarang menggunakan platform digital untuk berbelanja. Tak hanya itu, menurut Badan Pusat Statistika, 70% responden menggunakan media sosial dan 41,8% menggunakan Ada apa untuk mengakses informasi termasuk COVID-19.

Setelah melihat data tersebut, sudah saatnya Sahabat Wirausaha menyambut peluang yang ada, yakni menggunakan fasilitas teknologi digital untuk semakin naik kelas.Nah, jenis aplikasi digital apa saja yang perlu Sahabat Wirausaha manfaatkan? Yuk kita bahas beberapa di antaranya!

1. Aplikasi Chatting

Langkah paling minimal bagi Sahabat Wirausaha dalam berupaya menjadi digital adalah memiliki aplikasi mengobrol. Hal ini penting untuk membangun komunikasi yang lancar dengan pelanggan. Kalau komunikasinya lancar dan mudah dengan aplikasi mengobrolharapannya akan menarik lebih banyak pelanggan untuk membeli lagi dan lagi.

Chat Commerce

Sahabat Wirausaha pernah nggak membayangkan, ada begitu banyak calon pelanggan yang menggunakan aplikasi mengobroltapi Sahabat Wirausaha sendiri belum menggunakannya? Otomatis mereka harus pakai pulsa tambahan supaya bisa SMS atau telepon supaya bisa memesan jualannya Sahabat Wirausaha. Tentu merepotkan sekali, bukan? Nah, yuk, bantu mudahkan akses mereka dengan Install aplikasi mengobrol!

Beberapa contoh aplikasi mengobrol yang populer adalah Ada apa, GARISdan Telegram. Instagram dan Facebook yang merupakan media sosial juga dilengkapi dengan fitur mengobrol. Kita bisa memanfaatkan semua aplikasi tersebut untuk berkomunikasi dan memberi informasi pada pelanggan secara tepat dan cepat.

Strategi Mengunggah Konten di Instagram

2. Aplikasi Media Sosial

Sahabat Wirausaha mungkin pernah bertanya-tanya, “Gimana caranya supaya produk saya bisa lebih dikenal dan menjangkau calon pembeli baru?” Nah, menjawab pertanyaan tersebut, media sosial ternyata adalah salah satu cara ampuh untuk mewujudkannya.

Media sosial berbasis gambar dan video pendek seperti Instagram bisa kita gunakan untuk memasarkan produk-produk. Dengan aplikasi ini, Sahabat dapat mengunggah (mengunggah) gambar serta memberi keterangan penting produk seperti deskripsi produk, keunggulan, hingga harga yang ditawarkan.

Bangun Customer Engagement Lewat Gimmick Promosi di Media Sosial

Selain itu, kita juga bisa membagikan informasi yang bermanfaat kepada pengikut Instagram (pengikut) terkait produk yang dijual. Misalnya, Sahabat Wirausaha menjual bahan makanan laut segar, maka konten yang dibuat bisa seputar manfaat makanan lautkandungan gizi dalam sajian bahari, hingga cara memilih bahan makanan laut yang baik. Dengan begitu, calon pelanggan bisa semakin tertarik karena produk yang Sahabat Wirausaha jual memiliki manfaat yang mereka perlukan.

Selain Instagramaplikasi media sosial yang juga kini tengah digandrungi adalah TikTok. Fitur unggah video singkat pada TIK tok cocok menjadi sarana promosi bisnis. Apalagi jika isi promosi menggunakan konten yang sedang viral, kita bisa semakin banyak menarik perhatian para calon pelanggan. Jadi, sebisa mungkin manfaatkan aplikasi media sosial untuk berjualan, ya!

3. Aplikasi Marketplace

Selain media sosial, aplikasi pasar juga direkomendasikan untuk Sahabat Wirausaha yang ingin meningkatkan penjualan. Bagi yang belum pernah menggunakan marketplace, tidak perlu khawatir kesulitan. Fitur dan fasilitas yang terdapat di marketplace sudah dibuat mudah digunakanartinya para pengguna baru pun bisa menggunakannya. Kabar baiknya lagi, semuanya bisa diperoleh secara gratis!

Memilih Berbisnis Lewat E-commerce di Era Digital

Bila Sahabat Wirausaha mendaftarkan bisnisnya di marketplace, ada beberapa keuntungan yang bisa didapat. Pertamakemudahan akses kepada pembeli. Begitu calon pembeli menuliskan kata kunci yang diinginkan, maka sistem marketplace secara otomatis akan memunculkan produk-produk yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Agar produk Sahabat Wirausaha masuk ke dalam daftar teratas pencarian, gunakanlah kata kunci yang tepat. Contohnya, jika produknya adalah sambal, maka Sahabat Wirausaha bisa menggunakan kata kunci yang berkaitan dan menggambarkan sambal tersebut.

Biasanya, orang-orang yang ingin membeli sambal akan mulai dengan mengetik nama variasi rasa sambal yang diinginkannya. Oleh karena itu, Sahabat Wirausaha bisa memulai kata kunci awalan berupa “sambal matah”, “sambal goreng”, “sambal teri”. Selanjutnya, tambahkan deskripsi lain tentang produk yang lebih spesifik seperti berat kemasan, keunggulan produk, hingga nama merek. semisal diantaranya “Sambal Matah Tanpa Pengawet Khas Jogja 300 gr”, “Sambal Cumi Asin Sachet Khas Blitar Termurah”, “Sambal Goreng Mbok Tati Super Pedas No MSG”. Namun, pastikan bahwa judul penamaan produk memang sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak dibuat-buat hanya untuk menarik pembeli saja, ya!

Keduapeluang membangun kepercayaan dengan pembeli. Sahabat Wirausaha mungkin pernah mendengar ada orang berucap, “Produk ini dijual di Tokopedia atau Shopee gak, ya?” Hal ini karena banyak orang yang sudah menganggap toko online di marketplace sebagai tempat rutin berbelanja.

Fitur Ulasan Produk: Kini Pantau Rating Produk Jauh Lebih Mudah! - Pusat  Edukasi Seller Tokopedia

Sumber gambar: Tokopedia Pusat Edukasi Seller

Ditambah lagi dengan adanya fitur ulasan menggunakan bintang dan komentar yang bisa dibuat oleh para pembeli. Jika produk Sahabat Wirausaha benar-benar yang para pembeli cari, jangan heran jika ada yang meninggalkan komentar baik dan memberikan bintang 5 dengan senang hati. Tentunya ini sangat baik dalam membangun reputasi toko kita dan berpotensi menarik semakin banyak calon pembeli.

Memilih Berbisnis Lewat E-commerce di Era Digital

Ketigaadanya fitur wawasan atau statistik untuk evaluasi. Fitur ini memungkinkan Sahabat Wirausaha untuk menilai kinerja penjualan. Misalnya, frekuensi produk dilihat, jumlah produk terjual, pendapatan bersih per bulan, hingga estimasi pengeluaran untuk strategi penjualan.

Sahabat Wirausaha dapat memilih marketplace yang diinginkan. Peringkat lima besar marketplace paling laris di Indonesia ditempati oleh Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, dan Blibli. Banyak diantara pebisnis online yang mendaftarkan tokonya pada lebih dari satu pasar sekaligus untuk menyesuaikan dengan kenyamanan berbelanja pelanggan.

4. Aplikasi Website

Banyak bisnis besar yang selain menggunakan media sosial dan pasar untuk berjualan, juga memanfaatkan situs web khusus untuk mempromosikan bisnisnya. Selain membangun kredibilitas bisnis di mata pembeli, para pebisnis juga dapat menambahkan banyak informasi tentang bisnis serta produknya. Hal ini memudahkan para calon pelanggan untuk mengetahui lebih banyak tentang produk sebagai pertimbangan sebelum memutuskan membeli. Para penjual pun tak perlu repot melayani pertanyaan calon pembeli yang seringkali berulang. Semua informasi tercantum lengkap dalam situs web.

Mengenal Ragam Platform Untuk Membuat Website Toko Online Milik Sendiri

Jika Sahabat Wirausaha memiliki situs web, keuntungan lain yang didapat terhindar dari perang harga. Alasan yang dalam situs webpilihan yang tampil hanya produk milik kita. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam pembuatan situs web diantaranya adalah desain, tata letak, navigasi, serta fitur lainnya yang mudah diakses baik dengan laptop maupun dengan handphone. Tentu saja ini memerlukan ilmu dan seni tersendiri.

Untuk mendapatkan hasil situs web yang maksimal, Sahabat Wirausaha mungkin harus mengalokasikan sejumlah biaya untuk menyewa lembaga maupun profesional yang menawarkan jasa pembuatan situs web. Jika anggaran yang dimiliki lebih sedikit, kita bisa menggunakan tutorial membangun situs web disediakan oleh berbagai web host seperti WordPress, Ruang persegidan Wix. Selama Sahabat Wirausaha sudah memiliki konsep situs web yang jelas dan matang, mewujudkannya akan menjadi jauh lebih mudah.

5. Aplikasi Analisis Pemasaran (Pemasaran)

Setelah memiliki situs webpenting juga untuk Sahabat Wirausaha memiliki aplikasi pendukungnya. Sebab, ada begitu banyak situs web yang mungkin mirip dengan situs web bisnis milik Sahabat Wirausaha. Lalu, bagaimana caranya bertahan di antara para pesaing?

Caranya adalah dengan menjalankan strategi pemasaran agar situs web semakin dikunjungi banyak orang. Untuk menyusun strategi, Sahabat Wirausaha memerlukan data yang akurat. Inilah yang disediakan oleh aplikasi analitik seperti Google Analytics, Google Trendan Semrush.

Mengemas Narasi yang Efektif Optimalkan Strategi Direct Response Marketing

Google Analyticsmisalnya, membantu penggunanya untuk mengetahui secara detail arus kunjungan (lalu lintas) dan karakteristik pengunjung situs web. Pertanyaan-pertanyaan seperti, “Siapa saja, sih, pengunjung situs web saya?”, “Apakah lebih banyak perempuan atau laki-laki?”, “Pada rentang usia berapa rata-rata pengunjung?”, “Bagaimana pengunjung bisa tahu situs web saya? Apakah dari mesin pencarian atau dari iklan yang saya pasang di situs web lain?” semuanya akan terjawab dengan data yang Google Analytics sediakan. Tentu ini akan menjadi data yang baik untuk Sahabat Wirausaha memutuskan strategi pemasaran (pemasaran) berikutnya.

Setelah mengetahui beberapa aplikasi penting untuk menjadi digitalSahabat Wirausaha tentu jadi semakin termotivasi untuk menggunakannya. Apalagi ditambah dengan perkembangan pasar dan kompetitor yang kini semakin banyak yang melibatkan teknologi. Sahabat Wirausaha juga bisa memulainya dari sekarang. Hijrah secara digital memang tidak mudah, dalam prosesnya akan ditemui berbagai tantangan. Tapi, anggaplah tantangan tersebut adalah batu loncatan bagi Sahabat Wirausaha untuk menjadikan bisnis semakin berkembang maju dan berkualitas. Semangat terus ya, Sahabat Wirausaha dan Salam #UKMNaikKelas!

Referensi:

  1. Sirclo.com
  2. Jurnal.id
  3. Databoks.id
  4. Flexy.com
  5. Badan Pusat Statistika

Artikel ini bersumber dari www.ukmindonesia.id.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News