Hidayatullah.com– Aplikasi ponsel bernilai jutaan dolar Australia yang digunakan untuk melacak kontak Covid-19 dalam rangka meredam penyebaran coronavirus akhirnya dimatikan setelah hanya berhasil mendeteksi 2 kasus unik.

Memteri Kesehatan Mark Butler memdesak masyarakat agar menghapus app itu, yang disebutnya sebagai “pembuangan besar-besaran” uang pembayar pajak.

COVIDsafe ketika diluncurkan April 2020, disebut oleh perdana menteri Australia kala itu Scoot Moorrison sama pentingnya seperti mengoleskan tabir surya.

Namun, para ahli mempertanyakan keefektifan metode pelacakan berbasis Bluetooth itu.

Aplikasi yang dibuat dengan biaya $14 juta itu dirancang untuk membantu melacak kontak dari orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Butler, yang sebelumnya sudah menyerukan agar app itu dibuang saja, mengungkapkan bahwa platform itu hanya berhasil mengidentifikasi 17 kontak dekat sejak diluncurkan.

“Jelas aplikasi ini merupakan kegagalan dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat dan itulah mengapa kami memutuskan untuk menghapusnya,” katanya, seperti dilansir BBC Rabu (10/8/2022).

COVIDsafe dirancang di masa pemerintahan sebelumnya yang menolak bantuan dari raksasa teknologi Apple dan Google, meskipun app buatan keduanya sudah dipakai oleh lebih dari 50 yurisdiksi di seluruh dunia.

Aplikasi itu secara resmi akan dinonaktifkan pada 16 Agustus. Butler menegaskan tidak ada data pengguna yang akan disimpan.*

Rep: Ama Farah
Editor: Saya tahu


Artikel ini bersumber dari hidayatullah.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News