KOMPAS.com – Apple kecolongan. Toko aplikasi Apple App Store yang dikenal ketat dan aman, disusupi perangkat lunak berbahaya alias perangkat lunak jahat.

Perangkat lunak perusak ini bersembunyi dalam tujuh aplikasi populer. Bahkan, salah satunya menjadi aplikasi terpopuler di kategori terkait.

Keberadaan perangkat lunak perusak ini ditemukan oleh peneliti keamanan siber Alex Kleber. Menurut Kleber, perangkat lunak perusak ini ditemukan di sejumlah aplikasi dengan pengembang yang berbeda-beda. Namun, perangkat lunak perusak tersebut diyakini dibuat oleh satu grup yang berasal dari China.

Ketujuh aplikasi yang terinfeksi perangkat lunak perusak adalah sebagai berikut:

  • Pembaca PDF untuk File Adobe PDF
  • Penulis Kata Pro
  • Perekam Layar
  • Pakar Kamera Web
  • Pemutar Video Peramban Streaming
  • Editor PDF untuk File Adobe
  • Pembaca PDF

Deretan aplikasi tersebut berada di 100 peringkat teratas sebagai aplikasi paling banyak diunduh di App Store.

Eropa Desak Apple Sediakan Alternatif App Store di iPhone

Beberapa di antaranya bahkan masuk peringkat 10 besar. Bahkan, aplikasi “PDF Reader for Adobe PDF Files” menduduki peringkat nomor 1 untuk kategori “Education” (Pendidikan).

Pembuat perangkat lunak perusak tersebut mengelabui sistem keamanan App Store dengan cara mengunggah aplikasi yang “aman” agar lolos. Setelah aplikasi lolos dan tersedia di App Store, barulah perangkat lunak perusak aktif.

Cara seperti ini sebenarnya juga seringkali dilakukan untuk menyelinapkan perangkat lunak perusak di toko aplikasi lain, seperti Google Play Store, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Peretas KehidupanRabu (10/8/2022).

Hal ini menunjukkan App Store juga bisa disusupi perangkat lunak jahat. Padahal, selama ini Apple dikenal memiliki sistem keamanan yang sangat ketat.

Pihak Apple pun sesumbar dengan mengatakan bahwa App Store merupakan tempat yang aman dan terpercaya untuk menemukan dan mengunduh aplikasi.

Artikel ini bersumber dari tekno.kompas.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News