SEMARANG, iNews.id – Forum Posyandu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan PKK bersinergi mewujudkan posyandu inklusi di Kota Semarang. Posyandu inklusi bisa terwujud jika semua stakeholder bisa saling bersinergi.

Ke depan, seluruh anak bisa terlayani di posyandu termasuk balita penyandang disabilitas. Ketua Forum Posyandu Kota Semarang, Daniel Diyanto mengatakan, selama ini masih ada anak-anak penyandang disabilitas yang tidak ikut kegiatan posyandu.

Hal ini menjadi pekerjaan bagi kepengurusan yang baru agar bisa mengajak seluruh balita mengikuti kegiatan posyandu untuk pemantauan perkembangan anak.

“Kadang-kadang masyarakat masih menyembunyikan anak-anaknya yang penyandang disabilitas, tidak mau diajak bersama,” kata Daniel, Jumat (12/8/2022).

Menurutnya, para kader akan dilatih untuk bisa meningkatkan pelayanan menuju posyandu inklusi. Kemudian, penurunan angka stunting juga menjadi tugas kepengurusan yang baru.

“Kami kolaborasi dengan PKK Kota dan melibatkan pihak swasta kami sedang mengerjakan program sibening. Semua ikut bergerak menangani stunting,” katanya.

Dia menyebutkan, ada 1.625 posyandu di Kota Semarang. Pihaknya juga telah membentuk forum posyandu di setiap kecamatan dengan melibatkan kepengurusan dari kader, rumah sakit, universitas, DP3A, Dinkes, Dinas Ketahanan Pangan, dan Disdalduk.

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel:


Artikel ini bersumber dari jateng.inews.id.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News