Jakarta

Jantung memompa darah dari ventrikel kiri menuju sirkulasi tubuh, yakni dari aorta ke seluruh tubuh. Sementara ventrikel kanan memompa darah menuju paru-paru. Kontraksi yang diakibatkan oleh ventrikel dan aliran darah menimbulkan adanya gelombang tekanan yang bergerak cepat pada arteri. Gelombang tersebut dinamakan detak.

Perhitungan denyut nadi dengan melakukan perabaan merupakan pemeriksaan pada pembuluh arteri dalam keadaan normal berdasarkan denyut jantung.

Menghitung Denyut Nadi Normal

Tujuan menghitung denyut nadi adalah untuk mengetahui jumlah denyut nadi atau kardiovaskular dalam satu menit. Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu. Seseorang yang denyut nadinya dihitung harus dalam keadaan beristirahat, baik berbaring ataupun duduk.

Perhitungan ini dapat dilakukan dengan meraba beberapa titik pada tubuh, sebagaimana dikutip dari buku Modul Praktikum Keperawatan Dasar II karya Istichomah. Titik-titik tersebut di antaranya:

Arteri radialis pada pergelangan tangan

Arteri brachialis pada siku bagian dalam

Arteri karotis pada leher

Arteri temporalis pada pelipis

Arteri femoralis pada lipatan selangkangan

Arteri dorsalis pada kaki

Arteri frontalis pada ubun-ubun bayi

Mengutip buku Asuhan Keperawatan Gawat Darurat oleh Janes Jainurakhma, dijelaskan bahwa pada umumnya, menghitung denyut nadi dilakukan pada dua titik, yaitu pada arteri karotis dan arteri radialis.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menghitung denyut nadi, yakni denyut rata-rata dan karakter denyut. Denyut rata-rata per menit dapat menentukan denyut nadi yang diukur normal, cepat atau lambat. Sementara karakter denyut (kekuatan dan ritme) dapat menentukan denyut apakah teratur, kuat atau lemah

Menghitung detak dilakukan dengan meletakkan dua atau tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis) di atas titik arteri selama setengah menit, setelah itu hasilnya dikalikan dua. Apabila karakter nadi tidak normal, maka perhitungan dilakukan selama satu menit, sama seperti perhitungan denyut nadi normal pada anak-anak, yakni selama 60 detik atau satu menit.

Denyut Nadi Normal

Bayi yang baru lahir (140 kali/menit)

Di bawah usia 1 bulan (110 kali/menit)

Usia 1-6 bulan (130 kali/menit)

Usia 6-12 bulan (115 kali/menit)

Usia 1-2 tahun (110 kali/menit)

Usia 2-6 tahun (105 kali/menit)

Usia 6-10 tahun (95 kali/menit)

Usia 10-14 tahun (85 kali/menit)

Usia 14-18 tahun (82 kali/menit)

Usia di atas 18 tahun (60-100 kali/menit)

Usia lanjut (60-70 kali/menit)

Nadi basal (resting heart rate) atau perhitungan denyut nadi setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas apapun dapat diperoleh secara akurat apabila dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Hasil dari pengukuran tersebut kemudian diambil rata-ratanya.

Detak yang berada di bawah kondisi normal disebut dengan bradikardi, sedangkan denyut nadi di atas kondisi normal disebut dengan takikardi, seperti tertulis dalam buku Pedoman Keterampilan Medik karya Margarita Rehatta.

Simak Video “Cara Simpel Hitung Dana Darurat Menurut Perencana Keuangan
[Gambas:Video 20detik]
(erd/erd)

Artikel ini bersumber dari www.detik.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News