H. Irwan Harimansyah. (Suara NTB/cem)

Mataram (Suara NTB) – Dinas Perikanan Kota Mataram telah menjalin komunikasi dengan PT. Pertamina, untuk memberikan kebebasan bagi nelayan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dengan tidak menggunakan aplikasi ‘’MyPertamina’’. Nelayan cukup menunjukkan kartu kusuka dan surat rekomendasi.

Kepala Dinas Perikanan Kota Mataram, H. Irwan Harimansyah menjelaskan, kebijakan pemerintah pusat menerapkan aplikasi MyPertamina dalam penyaluran subsidi tepat bagi masyarakat untuk pembelian BBM sebelumnya menimbulkan gejolak terutama bagi nelayan. Sebagian besar nelayan di Ampenan tidak menggunakan gawai.

Keresahan nelayan langsung ditindaklanjuti dengan bersurat ke PT. Pertamina untuk memberikan kebijakan khusus bagi nelayan. “Jangankan punya HP android. Berpikir untuk punya HP canggih begitu saja tidak ada, karena nelayan kita rata-rata nelayan kecil,” kata Irwan dikonfirmasi pekan kemarin.

Irwan bersyukur perusahaan plat merah tersebut, memberikan kebijakan khusus nelayan tidak memberlakukan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Nelayan cukup menunjukkan kartu nelayan atau kusuka dan surat rekomendasi dari Dinas Perikanan. Pembelian BBM dibatas maksimal 20 liter untuk perahu kecil. “Alhamdulillah, sudah ada kebijakan khusus nelayan tidak pakai aplikasi MyPertamina,” terangnya.

Kebijakan tersebut akan disampaikan ke Asosiasi Pengusaha SPBU di NTB, agar pembelian BBM khusus nelayan diketahui. Irwan mengakui, dua bulan terakhir nelayan kesulitan membeli BBM di SPBU, karena adanya larangan pembelian menggunakan jeriken sesuai surat edaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. “Tetapi sekarang sudah mulai normal kembali pembelian bahan bakar,” ucapnya.

Kaitannya dengan pengaktifan kembali stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di Bintaro Jaya, ia mengaku sudah mencari tahu persoalannya. Ternyata SPBN itu adalah milik pribadi dan pengusaha masih menyelesaikan sesuatu dan lain hal, sehingga cadangan BBM dimiliki terbatas sehingga tidak bisa mencakup kebutuhan nelayan. Di satu sisi, SPBN itu sangat penting agar nelayan lebih mudah mendapatkan bahan bakar minyak. Sementara ini, nelayan membeli di SPBU Meninting, SPBU Malomba, dan SPBU di wilayah Lingkar Selatan dengan membawa rekomendasi dari dinas dan menunjukan kartu nelayan. (cem)


Artikel ini bersumber dari www.suarantb.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News