Serangan panik dapat membanjiri mekanisme koping seseorang. Adalah proses di mana seseorang mencoba untuk mengatur perbedaan yang diterima antara keinginan dan pendapat yang dinilai dalam suatu keadaan yang penuh tekanan. Kondisi ini biasanya akan membuat orang yang terkena serangan panik merasa seolah-olah berada dalam bahaya.

Ada beberapa gejala potensial dari serangan panik yang perlu Anda waspadai, meliputi:

– Palpitasi jantung

– Sesak di dada

– Pernapasan cepat dan dangkal

– Takut mati

– Ketidakmampuan untuk memikirkan hal lain

Ada pun beberapa cara yang bisa Anda lakukan sendiri untuk mengatasi serangan panik dan meminimalisir gejala yang melelahkan. Selama serangan panik, seseorang bisa mencoba hal berikut:

1. Singkirkan serangan: daripada mencoba melarikan diri dari situasi, lebih baik melanjutkan apa yang Anda lakukan dan jangan mencari gangguan.

2. Coba untuk melawan perasaan takut: mencoba menghindari kecemasan dapat menciptakan kecemasan baru, yang hanya cenderung memperburuk serangan panik. Sebaliknya, orang yang  bertujuan untuk mengamati dan menerima perasaan cemas mereka tanpa menilai, lama-lama perasaan panik akan mereda.

3. Jadilah orang yang lebih perhatian: menjadi penuh perhatian dapat menjadi penawar sekaligus pengalihan sederhana dari kecemasan dan kepanikan.

4. Bernapas dengan dalam dan perlahan: orang terkadang mengalami hiperventilasi selama serangan panik, yang menurunkan kadar karbin dioksida dalam darah. Kondisi ini membuat jantung berpacu lebih cepat, kemudian membuat Anda merasakan pusing atau bahkan pingsan. Jika demikian, melakukan pengaturan napas bisa membantu melawan efek panik yang memberatkan rongga pernapasan. Atur napas perlahan, ambil udara sebanyak yang kalian bisa, dan hembuskan perlahan.

Artikel ini bersumber dari m.liputan6.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News