Gorontalo (ANTARA) – Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo meluncurkan aplikasi Sistem Integrasi Pengawasan Kinerja Lalu Lintas dan Pangan Asal Hewan (Sipaklan) di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Sabtu.

Kepala Dinas Pertanian, Muljady Mario dalam acara peluncuran tersebut di Gorontalo, Sabtu, mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya memperketat pengawasan lalu lintas ternak dan pangan asal hewan (PAH).

“Kami mengembangkan sistem berbasis digital dan terintegrasi yang diwujudkan dalam bentuk aplikasi Sipaklan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Sipaklan merupakan sistem pengawasan lalu lintas ternak untuk memitigasi risiko penularan penyakit hewan.

Melalui aplikasi ini, pengurusan rekomendasi perizinan keluar dan masuknya hewan ternak dapat lebih mudah, cepat dan efisien.

“Terkait perizinan pengurusan perizinan keluar masuk ternak dan PAH ini, memiliki potensi retribusi sebagai sumber pendapatan asli daerah yang dapat berkontribusi terhadap penambahan anggaran pembangunan daerah,” ungkap dia.

Oleh karena itu kata Muljady, pihaknya telah mengusulkan potensi ini ke dalam peraturan daerah terkait pajak dan retribusi daerah yang sedang dalam proses pembahasan di DPRD Provinsi Gorontalo.

Selain itu kata dia, melalui Sipaklan, pengawasan lalu lintas ternak dapat dilakukan lebih cepat dan dapat mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku ternak.

Penyakit hewan menular strategis kata Muljady merupakan penyakit yang berdampak luas pada kerugian ekonomi, karena bersifat menular dan menyebar dengan cepat.

Peluncuran aplikasi itu turut dihadiri oleh Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara, Pangihutan Marpaung, Pj Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, DPRD dan instansi terkait.


Kepala Dinas Pertanian, Muljady Mario pada peluncuran aplikasi Sistem Integrasi Pengawasan Kinerja Lalu Lintas dan Pangan Asal Hewan (Sipaklan) di Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu. ANTARA/Adiwinata Solihin


Artikel ini bersumber dari gorontalo.antaranews.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News