Facebook Turun Pamor, Tak Lagi Jadi Aplikasi Top 10 di AS

Facebook harus berjuang mati-matian untuk mempertahankan posisinya sebagai 10 aplikasi teratas. Terutama di App Store AS. Pasalnya, para remaja saat ini beralih ke media sosial yang lebih baru, seperti TIK tok dan BeReal. Raksasa teknologi itu terlihat mulai kehilangan daya tariknya di Top Charts App Store.

Tahun lalu, Facebook keluar dari 10 aplikasi iPhone gratis teratas di Charts App Store AS sebanyak tujuh kali. Tetapi pada tahun 2022, lebih sering lagi, menjadi sebanyak 97 kali. Itu pertanda bahwa Facebook telah tergeser karena aplikasi baru yang lebih menarik masuk ke peringkat teratas App Store. Bahkan, Facebook sempat tersebut keluar dari 10 besar bagan selama 37 hari berturut-turut pada tahun 2022.

April 2022 merupakan bulan terburuk Facebook sejauh ini. Peringkatnya turun ke-30-an pada 18 April, dan kemudian mencapai posisi terendah, yakni nomor 44 pada 21 April. Sementara itu, BeReal naik pesat di Top Charts App Store, menduduki posisi 5. Saat ini, BeReal adalah aplikasi non-permainan nomor satu di App Store AS.

Konon, ketika Facebook kehilangan posisi 10 besarnya karena pendatang baru di industri media sosial — seperti BeReal — aplikasi tersebut lebih mengalami masalah tambahan karena pertumbuhan dari kebutuhan layanan video langsung di era Covid-19, seperti Zoom.

Sementara itu, kegagalan untuk menarik generasi pengguna baru adalah sesuatu yang dikhawatirkan oleh perusahaan dan topik yang terus meneris diobrolin oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg.

Mirip TikTok, Download Shorts dari YouTube Bakal Dikasih Watermark

Tahun lalu, Mark mengatakan kepada investor bahwa perusahaan telah menyiapkan kembali timnya untuk memperkuat layanan bagi remaja sebagai kunci utama pengembangan aplikasi. Bukan fokus pada orang tua untuk menggunakan aplikasinya.

Menurutnya, pergeseran semacam ini bisa memakan waktu bertahun-tahun, bukan berbulan-bulan untuk dicapai. Namun, belum diketahui apakah perusahaan akan berhasil memasarkan Facebook ke generasi baru. Terutama menggunakan metaverse yang telah menghabiskan miliaran rupiah.

Remaja di AS menghabiskan 5 persen lebih sedikit waktu di Facebook. Di sisi lain, jumlah pendaftaran remaja baru juga menurun.