PRODUSER gim Hiroyuki Kobayashi hijrah dari Capcom. Setelah puluhan tahun berkarier di perusahaan pengembang gim tersebut, pria kelahiran Nagoya ini memutuskan untuk bergabung dengan NetEase.

Dilansir laman Mobidictum, Kobayashi mengawali kariernya sebagai programmer di Capcom pada 1995 lalu, dengan Resident Evil sebagai proyek pertamanya.

Memperkenalkan Gim Terbaru, Capcom Showcase 2022 Siap Digelar

Setelah suksesnya seri Resident Evil, Kobayashi pun melanjutkan banyak karyanya di Capcom. Seperti waralaba Dino Crisis, Devil May Cry, dan Sengoku Basara yang ia kembangkan hingga lebih dari dua dekade.

Sambutan perpisahan darinya melalui akun Twitter. (Twitter HiroKobaP)

Gim teranyar Capcom yang ia kembangkan sebagai seorang produser, membuat namanya terbang sebagai salah satu developer kelas AAA di dunia. Di antaranya Resident Evil 4 yang menceritakan tentang kelanjutan krisis zombi Leon S. Kennedy di Racoon City. Kemudian Devil May Cry 4 yang menceritakan tentang anak Dante yakni Neo sebagai waralaba terakhir miliknya sebelum di-remake oleh Capcom dengan produser berbeda.

Kobayashi pun bertanggung jawab dengan beberapa karyanya yang tidak semenarik ekspektasinya untuk menjadi gim terbaik. Salah satunya adalah Resident Evil 6 dengan ulasan buruk sebagai sekuel dari gim tersebut di Metacritic maupun di komunitas pencinta Resident Evil. Gim tersebut memang memprioritaskan aksi ketimbang esensi horor dari Resident Evil. Meski demikian, gim tersebut masih nyaman untuk dimainkan sebelum berpindah perspektif permainan di Resident Evil 7.

Nintendo Perkenalkan Pro Controller Edisi ‘Monster Hunter Rise: Sunbreak’

Tapi kegagalan dari Resident Evil 6 memang menjadikan Kobayashi berada di ujung tanduk. Karena tekanan Capcom yang mengharuskan dirinya berkarya sesuai dengan sekuel sebelumnya. Gim terakhir yang digarap oleh Kobayashi sebelum mengakhiri masa produksi Capcom adalah Mega Man 11 pada 2018 lalu.

NetEase di lain hal, merupakan perusahaan Tiongkok yang sedang naik-naiknya dalam produksi game mobile. Gim yang ia garap dengan kolaborasi perusahaan AAA ternama di antaranya adalah Dead by Daylight Mobile, serta Diablo Immortal yang memiliki permasalahan kikirnya microtransaction nan mencekik pemainnya.

Tapi NetEase tetap optimistis untuk membawa produser baru demi menggarap gim berkualitas tinggi. Pada Oktober 2021 lalu, mereka sempat menarik Toshihiro Nagoshi dari SEGA. Itu demi membuat studio baru bernama Nagoshi Studio. Tak heran, Nagoshi pun adalah orang di balik suksesnya seri Yakuza yang menjadi gim terbaik SEGA. Bahkan sempat menjadi spotlight sebagai launch title PlayStation 5, Yakuza: Like a Dragon. (dnz)

Tommy Hilfiger Masuki Dunia ‘Roblox’ dengan Menghadirkan Tommy Play


Sumber : news.google.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News