Hitekno.com – China berpotensi mengalami kenaikan pesat untuk menyalip Amerika Serikat dan sekutunya dalam urusan semikonduktor ketika Washington meningkatkan langkah-langkah untuk membatasi kemampuan Beijing untuk menghasilkan chip canggih dan mengamankan dominasi atas teknologi strategis tersebut.

Dilansir dari Al Jazeera, pekan lalu, Washington membatasi penjualan ke China untuk unit prosesor grafis canggih (GPU) Nvidia dan AMD tertentu yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan dan superkomputer.

Baca Juga

Apple Lebih Pilih TSMC daripada Samsung, Produksi Chip 3nm M3 dan A17 Bionic
Bjorka Sebar Gosip, Jokowi Bakal Copot Menkominfo
Microsoft Teams Kini Punya Nada Remix dari TikTok
Cara Menyisipkan Foto pada Microsoft Word, Bikin Tampilan Dokumen Makin Kece!
Bjorka Sebut Klaim Pemerintah Adalah Omong Kosong

Langkah itu menyusul pengumuman Departemen Perdagangan AS bulan lalu tentang larangan ekspor ke China perangkat lunak otomatisasi desain elektronik (EDA) yang digunakan dalam produksi chip generasi berikutnya.

Sementara itu, Washington telah mendorong mitra Asia Timur Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang untuk membentuk aliansi industri “Chip 4” untuk mengisolasi China dari ekosistem teknologi internasional, dan mendukung upaya untuk mengembangkan industri dalam negerinya dengan disahkannya CHIPS Act, menawarkan subsidi 52 miliar dolar AS kepada perusahaan yang membuat chip di tanah AS.

Ilustrasi semikonduktor. (Pexels)

“Ini adalah terobosan besar,” kata Dylan Patel, seorang analis industri dan penulis buletin SemiAnalisis, kepada media tersebut.

“Semikonduktor mereka kalah untuk beberapa fitur, tetapi ini adalah sesuatu yang berfungsi penuh.”

“Ini adalah tanda nyata pertama mereka telah menembus penghalang yang seharusnya tidak dapat diatasi. Sekarang mereka perlu secara bertahap meningkatkan desain dan meningkatkan produksi ke chip bernilai lebih tinggi.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News