Jakarta

Ada banyak gaya mengasuh anak saat ini Bunda, tetapi jika Bunda ingin menambahkan pendekatan baru pada cara pengasuhan Bunda kepada Si Kecil. Pengasuhan yang lembut bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat Bunda.

Pengasuhan yang lembut mengusung gaya pengasuhan yang damai dan positif. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan gaya pengasuhan terdahulu seperti otoriter atau permisif.

Lantas apa itu pengasuhan yang lembut dan bagaimana cara Bunda dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Bunda? Simak terus penjelasannya ya Bunda.

Apa itu gentle parenting?

Melansir laman Orang tua, pengasuhan yang lembut adalah cara mengasuh anak tanpa menyalahkan atau hukuman. Ini adalah gaya pengasuhan yang mengutamakan hubungan antara orang tua dan anak-anak, masing-masing memiliki suara, dan berkolaborasi hingga muncul rasa saling mengerti serta menghargai.

Pengasuhan yang lembut seperti namanya adalah pendekatan yang lebih lembut untuk mengasuh anak. Orang tua atau wali yang mempraktekkan pengasuhan yang lembut melakukannya dengan membimbing anak-anak mereka dengan batas-batas yang konsisten dan penuh kasih, bukan dengan kekerasan fisik maupun verbal.

Gaya pengasuhan ini terdiri dari empat elemen utama yaitu empati, rasa hormat, pengertian, dan batasan Bunda.

Pengasuhan yang lembut juga dikenal sebagai pengasuhan kolaboratif, adalah gaya pengasuhan dimana orangtua tidak memaksa anak untuk berperilaku dengan hukuman atau kontrol, melainkan menggunakan koneksi, komunikasi, dan metode demokratis lainnya untuk membuat keputusan bersama sebagai sebuah keluarga,” kata Danielle Sullivan, pelatih parenting yang berbasis di Lafayette, Colorado, Amerika Serikat dikutip dari laman Orang tua.

Manfaat gentle parenting

Melansir laman Keluarga yang sangat baik, pengasuhan yang lembut berfokus pada keadaan kognitif anak untuk menetapkan pedoman dan batasan tertentu yang sesuai dengan usia dan bermanfaat bagi perkembangan mereka.

Hal itu karena pendekatan pengasuhan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan sifat-sifat positif pada anak-anak. Kemudian orang tua yang lembut mencontohkan perilaku mereka sendiri di sekitar anak-anak mereka berdasarkan apa yang mereka harapkan dari anak.

“Ketika kita bersikap lembut kepada anak-anak kita, kita menjadi teladan dan membantu menciptakan suara hati yang akan menemani mereka sepanjang hidup mereka,” kata Allison Andrew, PsyD, psikolog anak di Amerika Serikat dikutip dari laman Keluarga Sangat Baik.




Ilustrasi keluarga. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat

Mengurangi kecemasan pada anak

Penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan yang lembut juga dapat mengurangi risiko kecemasan pada anak. Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa pengasuhan yang lembut dapat mendorong respons yang diatur dalam konteks sosial pada balita yang pemalu, Bunda.

Orang tua yang mendisiplinkan anak-anak mereka dengan lembut, tujuannya adalah untuk mengajarkan anak alih alih menghukum karena perilaku mereka. Tindakan ini membantu anak-anak lebih memahami bagaimana mereka harus berperilaku tanpa berbicara dan bertindak yang kurang baik.

“Ketika kami menunjukkan kelembutan, terutama selama masa-masa stres, kami mencontohkan toleransi frustrasi, dan kami mencontohkan fleksibilitas. Tetap tenang dan bersikap lembut dan tegas menetapkan nada untuk pertumbuhan dan perkembangan yang positif,” tambah Allison Andrews, PsyD yang juga pemilik klinik pengembangan anak di Boston, Amerika.

Baca penjelasan lain di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk unduh aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan uang kembali 5 persen.

Tonton juga video tentang cara anak agar mau mendengarkan Bunda:

[Gambas:Video Haibunda]


Artikel ini bersumber dari www.haibunda.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News