PURWOREJOPengadaan barang dan jasa (barjas) kini begitu mudah dan cepat karena menggunakan katalog elektronik melalui teknologi 4.0. Lain halnya dengan waktu sebelumnya yang sangat merepotkan dan waktunya lama, bahkan sampai dijaga polisi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekda Purworejo Said Romadhon saat melaunching program Pemusatan Layanan Registrasi Penyedia (Pesan si Dia) di Gedung Ganeca Convention Hall, Kamis (4/8).

Selain launching Pesan si Dia, acara itu juga sekaligus dirangkai dengan seminar optimalisasi pemanfaatan katalog elektronik lokal, diikuti para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan (PK), dan Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan (PPTK).

Lebih lanjut Said menyampaikan arahan Presiden Jokowi terkait pengadaan barjas pemerintah yang mengamanatkan penggunaan produk dalam negeri, meningkatkan porsi UMKM dan koperasi, serta percepatan penyerapan APBN.

Sigit Kurniawan Saputra saat menyampaikan paparan

“Bupati juga sudah menyebarkan SE terkait empat hal. Yakni merealisasikan penggunaan barang dalam negeri, minimal 40% direalisaisikan untuk produk UMKM, mengumunkan seluruh kegiatan barjas melalui sistem informasi rencana umum pengadaan, serta membentuk tim P3DN,” jelas Sekda.

Dirinya berharap kepada peserta seminar untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri, dan memanfaatkan katalog elektronik untuk penyerapan anggaran. Juga agar peserta dapat bertambah wawasannya terkait pengadaan barjas dengan menggunakan katalog elektronik lokal.

Dalam paparannya Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Purworejo Sigit Kurniawan Saputra menyampaikan, dengan adanya katalog elektronik tidak lagi dibutuhkan lelang. “Selain itu lebih akuntabel, efisien, menghemat SDM, dan transparan,” jelasnya.

Sigit juga merinci tujuan diadakannya aplikasi Pesan si Dia, baik jangka pendek, menengah, dan panjang. “Dalam jangka pendek akan mewujudkan pemusatan layanan registrasi ke dalam integrasi Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Purworejo sehingga memudahkan dan mendekatkan pelayanan bagi penyedia,” katanya.

Direktur STIE di hadapan peserta seminar

Sedangkan jangka menengah berupa sosialisasi dan fasilitasi registrasi penyedia dengan melibatkan semua stakeholder yang berkaitan dengan pengembangan UMKM di Daerah.

Adapun jangka panjang berupa penguatan kelembagaan dan infrastruktur serta penyempurnaan pelayanan registrasi penyedia melalui pengusulan alokasi anggaran tersendiri untuk percepatan program P3DN di Kabupaten Purworejo.

Direktur STIE Rajawali Hesti Respatiningsih yang juga hadir dalam acara tersebut menuturkan, sebagai perguruan tinggi selama ini pihaknya selalu menggandeng pemda dan swasta untuk mengoptimalkan transfer ilmu.

Dirinya pun mengharapkan agar STIE Rajawali terus bisa ikut berpartisipasi dalam mendukung program pemda dalam bidang pengembangan teknologi.

Seperti yang disampaikan oleh Sekda bahwa Pemda telah lama bekerjasama dengan STIE dari jaman jadul sampai sekarang yang telah menggunakan teknologi elektronik. (Ya)

Artikel ini bersumber dari purworejonews.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News