Dalam dunia bisnis dan keuangan, margin bukan hal yang asing untuk dibahas. Apalagi karena tingkat selisih yang dilakukan dalam penghitungan ini menentukan laba dan kerugian sebuah perusahaan produksi. Namun, ada beberapa hal seperti contoh penerapan margin yang layak untuk dipahami lebih dalam.

Untuk itu, simak penjelasan lengkap terkait margin beserta cara menghitung dan contoh penerapannya, seperti yang telah dirangkum IDN Times di bawah ini.

Pengertian Margin Secara Umum

ilustrasi uang (Pexels/Ahsanjaya)

Secara umum, margin memiliki beberapa arti, di antaranya adalah tingkat selisih antara biaya produksi dengan harga jual yang terjadi dan dilakukan di pasar.

Pengertian lainnya adalah sesuatu yang berkaitan dengan saham, yakni deposit alias uang muka (biasanya dikeluarkan oleh investor) yang dilakukan bersama atau tanpa adanya makelar sebagai pembayaran sebagian harga beli saham atau komoditas.

Lebih sederhananya adalah perbedaan yang terjadi antara nilai surat berharga (saham atau surat aset perusahaan). Yang mana surat tersebut telah ditawarkan dengan nilai debit sebagai suatu pinjaman dan jaminan, baik dalam hal perdagangan atau yang lainnya.

Biasanya, dalam beberapa kasus, hal ini berkaitan dengan saham penting suatu perusahaan bersama kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya. Singkatnya, seperti sebuah simbiosis mutualisme dan kerjasama antara satu pihak dengan pihak lain, yang mana sama-sama menguntungkan.

Kegunaan Persentase Selisih Untung Rugi

Margin: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contoh PenerapannyaIlustrasi untung rugi (IDN Times/Arief Rahmat)

Margin memiliki berbagai kegunaan yang sangat penting dalam dunia bisnis dan saham, yakni untuk memaparkan keuntungan yang digambarkan dalam bentuk persentase. Angka yang tertera dari hasil persentase tersebut adalah apa yang terjadi berdasarkan penjualan dan produksi suatu perusahaan.

Hal ini juga dikenal dalam dunia akuntansi, yang mana selisih keuntungan tersebut dikaitkan dengan sesuatu bernama profit. Kemudian, dari istilah tersebut, lahirlah selisih keuntungan, yang mana berguna untuk menghasilkan keuntungan lebih banyak dibandingkan dengan penjualannya sendiri.

Sedangkan dalam pasar modal, margin memiliki peranan yang sedikit berbeda meski tetap terkembang dengan bisnis serta saham dan sebagainya. Di dunia pasar modal, istilah tersebut dikaitkan dengan Akun di mana para investor dapat membeli saham dari perusahaan lain menggunakan akun tersebut.

Contoh Penerapan Keuntungan dari Para Investor Mengenai Pasar Modal

Margin: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contoh Penerapannyailustrasi uang (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Pasar modal adalah ladang keuntungan bagi para investor, sebab di sini, dengan menggunakan akun khususnya, para investor dapat membeli saham perusahaan lain. Sekaligus meminjam dana pada manager untuk melakukan hal tersebut sekaligus membuat ikatan dengan perusahaan lain melalui deposito.

Contoh penerapan yang dilakukan para investor adalah membeli lebih banyak lot dari pembelian saham sebelumnya dengan bantuan pinjaman dari manager investasi. Membeli lebih banyak lot bagi investor berarti menanam lebih banyak keuntungan, tentu saja itu akan menghasilkan lebih dan lebih banyak uang.

Keuntungan dan Kerugian dalam Pasar Modal Serta Hubungannya dengan Bisnis

Margin: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contoh Penerapannya(IDN Times/Arief Rahmat)

Lanjutkan membaca artikel di bawah

pilihan Editor

Sama seperti emas, investor pasti akan mendapat keuntungan ketika selisih harga dari emas tersebut naik setelah beberapa tahun dibeli. Faktornya bisa beragam, terutama karena kelangkaan emas batangan serta nilai dollar yang kadang naik kadang turun.

Dalam artian, jika Anda membeli emas batangan pada beberapa tahun lalu dengan harga lebih murah, dan tahun ini harganya naik, maka Anda dapat selisih keuntungan. Maka tak aneh jika para investor merupakan orang-orang dengan pemikiran jauh ke depan dengan keuntungan sebesar-besarnya sebagai tujuan.

Karena hal serupa juga terjadi dengan adanya saham. Jika nanti harga saham mengalami kenaikan, investor pasti akan mendapat untung dari selisih harga pembelian saham yang telah dilakukan sebelumnya dengan pihak terkait.

Lantas, manajer investasi pada pihak investor tersebut akan mengenakan fee dari pembelian saham tersebut selama masa pinjaman yang masih terus berlangsung. Akan tetapi jika yang sebaliknya terjadi, alias jika harga saham malau turun, maka manajer investasi akan melakukan permintaan pada pihak investor.

Tentu tujuannya adalah untuk menutupi kerugian yang diakibatkan oleh menurunnya harga saham itu. Tapi jika investor yang dimaksud sudah tidak dapat menutup kerugian investasi yang terjadi karena kemerosotan tadi, maka manajer investasi dapat melakukan dua hal.

Yang pertama adalah menjual sahamnya pada orang yang lebih mampu atau menuntut investor sebelumnya yang tidak dapat menutupi kerugian.

Permintaan yang dilakukan oleh manager sendiri hanya berlaku ketika harga saham memang menurun drastis sampai angkanya berada di bawah harga beli. Sebab untuk menutup kerugian tersebut, manager membutuhkan investor yang menjadi jalinan kerjasamanya.

Pentingnya Menghitung Margin dalam Keuangan dan Bisnis

Margin: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contoh Penerapannyapexels.com/Karolina Grabowska

Tentunya apabila Anda ditempatkan dalam suatu perusahaan atau malah Anda yang merupakan kepala dari perusahaan tersebut, hal paling mendasar dari marketing adalah mendapat keuntungan semaksimal mungkin. Mayoritas perusahaan akan berusaha memaksimalkan hal tersebut, baik dari teknik pemasaran atau dari bagian produksi.

Nah, untuk menghitung apakah perusahaan Anda ini mengalami kerugian ataukah mendapat laba alias untung, maka dibutuhkanlah selisih yang disebut margin. Sebab, tanpa adanya selisih yang dibuat dalam angka persentase ini, Anda dan anggota tidak akan tahu apakah penjualan mengalami kenaikan atau penurunan jika dibandingkan dengan produksi yang dikeluarkan.

Cara Menghitung Selisih Persentase Keuntungan

Margin: Pengertian, Cara Menghitung, dan Contoh PenerapannyaUnsplash/ThisisEngineering RAEng

Untuk mengetahui selisih keuntungan, dapat  dihitung dengan cara membagi keuntungan dengan modal sebelumnya. Kemudian setelah mendapat hasil, lalu dibagi lagi dengan 100 persen.

Singkatnya, margin = keuntungan : modal x 100 persen, maka pada hasil akhirnya akan didapat berapa keuntungan yang didapatkan, atau malah itu merupakan kerugian yang mesti segera ditangani.

Penerapan Margin dalam Beberapa Bisnis

Penerapan selisih keuntungan ini dapat dikaitkan dengan jumlah produksi dan volume yang berkaitan. Ada pula perusahaan yang memproduksi barang dengan jumlah yang lebih banyak namun dengan harga yang lebih murah sehingga keuntungan bisa ditarik..

Ini adalah salah satu strategi untuk meraup lebih banyak keuntungan dari meningkatnya penjualan. Bertambahnya jumlah barang yang terjual maka akan berdampak positif penghasilan.

Itulah beberapa hal seputar selisih keuntungan, cara menghitung, serta penerapannya pada beberapa bidang. Apakah Anda sudah paham bagaimana mengaplikasikannya pada bisnis Anda?

Baca Juga: Laba Bersih: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Cara Menghitungnya


Artikel ini bersumber dari www.idntimes.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News