Kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran dari penelitian yang disusun dari dasar fakta-fakta, observasi, dan kajian kepustakaan. Itulah sebabnya, saat menulis dan membuat penelitian, seseorang harus menyiapkan kerangka pemikiran.

Kerangka pemikiran membantu peneliti menentukan teori, konsep-konsep, hingga dalil yang nantinya dijadikan dasar penelitian. Dalam kerangka pemikiran terdapat variabel-variabel yang menjelaskan permasalahan yang sedang diteliti sehingga berguna untuk menjawab permasalahan yang sedang dibahas.

Pengertian Kerangka Berpikir Menurut Para Ahli

Mengutip website resmi penerbit buku Deepublish, kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran yang mengandung perpaduan antara teori dengan fakta, kajian kepustakaan, dan menjadi dasar kegiatan penelitian. Berdasarkan pemahaman tersebut, kerangka pemikiran selalu identik dengan karya tulis ilmiah. Supaya lebih jelas, berikut adalah pengertian kerangka pemikiran menurut para ahli:



Widayat dan Amirullah (2002)

Kerangka pemikiran adalah model konseptual mengenai teori yang berkaitan dengan berbagai faktor-faktor masalah penting. Kerangka pemikiran juga menjadi penjelasan sementara tentang berbagai gejala yang menjadi objek penelitian. Selain itu, alur berpikir yang dipakai juga berdasarkan penelitian terdahulu, baik dari pengalaman-pengalaman empiris yang berguna untuk menyusun hipotesis.

Purnomo, dkk (1998)

Purnomo, dkk turut mengemukakan bahwa melalui kerangka pemikiran, seseorang dapat memaparkan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala permasalahan yang sedang diteliti. Penyusunan kerangka pemikiran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan tinjauan pustaka yang relevan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kerangka pemikiran adalah proses berhasilnya pembelajaran. Selain itu, kerangka pemikiran juga melampirkan berbagai permasalahan yang penulis hadapi serta permasalahan objek yang nantinya akan diteliti.

Manfaat Pola Pikir

Setelah mengetahui definisi dan tiga unsur kerangka pemikiran, berikut ini adalah uraian tentang manfaat yang bisa Anda dapatkan dari kerangka pemikiran. Menurut buku Metodologi Penelitian Pegangan untuk Menulis Karya Ilmiah, manfaat tersebut meliputi:

Peneliti dapat menyatakan secara jelas variabel-variabel apa saja yang akan diteliti dari teori yang diturunkan, serta alasan mengapa hanya variabel-variabel itu saja yang diteliti.

Melalui kerangka pemikiran, peneliti dapat menyampaikan secara jelas asal-usul variabel. Kerangka pemikiran bermanfaat untuk menciptakan persepsi yang sama antara peneliti dan pembaca terhadap alur-alur pemikiran dengan tujuan membentuk hipotesis riset secara logis.

Cara Membuat Pola Pikir

Ilustrasi kerangka pemikiran. Foto: Rosmha Widiyani/detikcom

Setiap peneliti harus melalui tahapan riset untuk menentukan hipotesis riset. Tahapan tersebut meliputi penyusunan kerangka pemikiran yang terdiri dari:

Variabel Riset

Peneliti menguraikan secara jelas variabel-variabel apa saja yang digunakan sekaligus alasan mengapa hanya variabel tersebut yang diteliti.

Mendefinisikan Teori dan Premis

Langkah selanjutnya adalah menegaskan asumsi teoritis tentang apa yang akan dikutip dari teori tersebut. Sehingga konsep dan variabel yang diteliti semakin jelas.

Analisis Kritis Teori dan Premis

Adanya penjelasan tentang cara mengelola konsep atau variabel tersebut sehingga dapat terukur.

Sintesis

Sintesis juga disebut dengan kesimpulan memuat sementara yang nantinya dibutuhkan saat pengujian.

Kerangka Berpikir

Pada tahap ini peneliti diarahkan untuk membuat skema, setidaknya ada dua skema yang digunakan, yaitu skema komparatif dan asosiatif.

Hipotesis Riset

Hipotesis riset atau juga disebut dengan hipotesis penelitian adalah rumusan yang menjawab permasalahan dengan cara menggunakan teori yang relevan. Tentu saja teori tersebut berhubungan masalah penelitian yang sedang dibahas, didukung dengan data dan fakta di lapangan.

Berbagai Kerangka Berpikir

Dalam kerangka berpikir ada tiga hal yang harus dijelaskan, beberapa di antaranya adalah:

Kerangka Teoretis

Kerangka teoritis adalah penjelasan mengenai teori yang akan digunakan dan dijadikan landasan dan asumsi-asumsi teoritis untuk menjelaskan fenomena yang diteliti.

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah rincian konsep-konsep apa saja yang terkandung dalam asumsi teoritis tersebut. Konsep tersebut berguna untuk mengistilahkan unsur-unsur pada fenomena yang akan diteliti dan apa kaitannya dengan konsep tersebut.

Kerangka Operasional

Sedangkan kerangka pemikiran ketiga adalah kerangka operasional yang menjelaskan variabel-variabel hasil turunan dari konsep-konsep terpilih dan apa hubungannya di antara variabel tersebut. Selain itu, kerangka ini juga menjadi indikator atau tolak ukur variabel-variabel yang berkaitan.

Contoh Kerangka Berpikir

Di bawah ini adalah contoh kerangka berpikir yang terdiri dari:

Berdasarkan gambar di atas, maka Anda memiliki bayangan tentang hal-hal apa saja yang harus disiapkan untuk membuat kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran sangat erat kaitannya dengan penelitian ilmiah dan penting untuk diketahui supaya kelak jika dihadapkan dengan proses tersebut, Anda dapat membuat kerangka pemikiran dengan baik dan tepat.

Ilustrasi kerangka pemikiran.Foto: Rosmha Widiyani/detikcom

Simak Video “Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan
[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)

Artikel ini bersumber dari www.detik.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News