Merdeka.com – PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. Maka dari itu, berbagai pengembangan terus dilakukan SILO, salah satunya mengintegrasikan Sistem Informasi Rumah Sakit (Hospital Information System/HIS) yang mengelola beberapa fungsi penting seperti manajemen pasien, penagihan, layanan back office dan sistem klinis.

CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO, John Riady mengatakan, ini sebagai komitmen perseroan melakukan digitalisasi untuk meningkatkan pelayanan pasien sekaligus kinerja. SILO juga menyediakan layanan telehealth yang terhubung dengan 1.000 dokter melalui aplikasi MySiloam.

“Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh,” tegasnya di JakartaKamis (11/8).

SILO menargetkan pertumbuhan pemeriksaan kesehatan melalui aplikasi seluler MySiloam pada 2022. Pada 2021, pemeriksaan pasien melalui MySiloam melesat 546 persen YoY (year on year), dan sejak awal tahun 2022 akses pasien di MySiloam terus bertumbuh.

Seperti diketahui, MySiloam memungkinkan pasien SILO untuk membuat janji dengan dokternya, baik itu konsultasi offline atau online melalui aplikasi. Selain itu, pasien dan dokter juga dapat mengakses catatan rekam medis sehingga proses penanganan dapat berkesinambungan.

Dengan berbagai strategi yang diterapkan, termasuk penetrasi digital melalui MySiloam, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi SILO akan mampu membukukan pendapatan Rp8,128 triliun dan laba bersih Rp511 miliar pada tahun 2022. Hal ini tentu saja berimbas positif terhadap LPKR sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan 57,9 persen.

2 dari 2 halaman

Integrasi Sistem Informasi

Sebagai informasi, sistem informasi rumah sakit yang diintegrasikan SILO mencakup 3 sistem utama, yaitu, HOPE yang mengelola informasi pasien dari seluruh channel Siloam, seperti My Siloam, Call Center, dan web Siloam. Melalui layanan tersebut, pasien dapat membuat janji pertemuan di seluruh fasilitas RS Siloam.

Sistem kedua, Electronic Medical Record (EMR), memungkinkan seluruh pasien memiliki catatan digital. Sistem ini memudahkan kesinambungan perawatan pasien karena rekam medis terdata secara digital.

Sistem ketiga, Electronic Resources Planning (ERP), membuat pengoperasian manajemen back office secara digital. Aplikasi ini memudahkan otomatisasi operasional sehingga lebih akurat dan efisien.

Selain mengandalkan My Siloam, SILO juga bekerja sama dengan platform lain seperti AIDO, HaloDoc, dan Alodokter, untuk meningkatkan layanan terhadap pasien.

[bim]


Kebakaran di RS Siloam Palembang, Peralihan Arus Listrik Picu Alat USG Meleleh
Genjot Kinerja, SILO Manfaatkan Layanan Kecerdasan Buatan Lewat Prixa.ai
Layanan Digital Bakal Angkat Kinerja Siloam Hospital
SILO Diproyeksi Raup Pendapatan Rp8,41 T dan Laba Rp563,9 M di 2022
Sektor Kesehatan Simpan Peluang Cuan Besar, Kinerja SILO 2022 Diproyeksi Meningkat
Tahun ini, SILO Diprediksi Raup Pendapatan Capai Rp 8,74 T dan Laba Rp 641 M
Di 2022, LPKR Diproyeksi Raup Pendapatan Capai Rp 17,1 T dan Laba Rp 233 M


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News