Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi berbagai mitranya meluncurkan 58 buku Literasi Digital. Ada tujuh mitra yang berkolaborasi dalam peluncuran ke-58 buku ini.

Para mitra tersebut adalah CfDS (Center for Digital Society), Universitas Gadjah Mada, Common Room, Hipwee, Klinik Digital UI, ICT Watch, Mafindo, dan Relawan TIK.

Peluncuran 58 buku literasi digital ini diselenggarakan dengan tujuan agar masyarakat bisa menggunakan buku-buku tersebut untuk pendidikan. Buku-buku yang sudah diluncurkan bisa diunduh secara bebas dan gratis di situs literasidigital.id.

Mengutip keterangan Kominfo, Selasa (16/8/2022), berdasarkan survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang dilakukan Kominfo dan Katadata Insight Center pada 2021, Indonesia masih berada di kategori “sedang” dalam hal kapasitas literasi digital. Angkanya ada di skor 3.49 dari 5 poin.

Mengingat tingkatan literasi digital yang masih ada di tingkat “sedang”, Kominfo bekerja sama dengan Siberkreasi dan mitra-mitra meluncurkan ke-58 buku Literasi Digital.

Dewan Pengarah Siberkreasi, Donny Budi Utoyo, menyebut toleransi yang ada saat ini merupakan hasil dari tingkat literasi digital serta kebebasan berekspresi. Menurutnya, tingkat toleransi akan makin tinggi jika apresiasi dan etika ada saat orang berpendapat.

“Kebebasan berekspresi ini tidak bisa dipisahkan dengan etika dan toleransi. Mereka ini harus jadi satu. Jika tidak, bisa menimbulkan masalah, bahkan bisa berujung ke ranah hukum. Alangkah indahnya jika ada perbedaan pendapat, berikan juga tempat untuk berdiskusi secara baik,” tutur Donny.

Baca selengkapnya di sini 

Sumber : news.google.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News