customer.co.id – Belasan penari kuda kepang tampil memukau saat pelantikan 17 kepala desa (kades) di Kabupaten Sikka , NTT, Sabtu (27/8/2022). Tarian ini dipersembahkan para penari asal Desa Riit, Kecamatan Nita.

Menariknya, para penari mengenakan pakaian adat berupa lesu (penutup kepala), sembar (selendang), dan lipa (sarung adat). Setiap sentakan kaki selalu berirama mengikuti alunan musik klekor gendang.

Tarian ini menampilkan sekelompok penari yang sedang menunggang kuda dari anyaman bambu atau bahan lainnya menyerupai seekor kuda. Kepala kuda dihiasi rambut tiruan, seperti tali.

Tarian kuda kepang dipimpin oleh seorang pemandu yang disebut ulu bala.

“Ulu bala bertugas untuk memandu tarian. Kebetulan saya dipercaya jadi ulu bala,” kata Vitalis Wora (33) kepada Kompas.com di halaman kantor Bupati Sikka.

Ulu bala, jelasnya, dilengkapi peluit yang selalu dibunyikan selama tarian berlangsung. Ia harus memastikan setiap ragam harus alunan musik.

“Karena itu saat tarian dipentaskan ulu bala berkeliling mengitari para penari yang lain,” katanya.

Sejarah kesenian kuda kepang di Sikka

Vitalis menuturkan, tarian kuda kepang dulu mulai dipertunjukan sejak jaman penjajahan Jepang.

Konon, lanjutnya, tarian ini lebih banyak dipentaskan saat kegiatan keagamaan dan penyambutan tamu resmi.

“Dulu misalnya pentas saat acara sambut baru dan penerimaan tamu resmi dari pemerintah. Tapi sekarang sudah bisa dipentaskan saat perlombaan atau kegiatan lain,” jelasnya.

Ia mengaku bangga karena mereka dipilih untuk membawakan tarian saat kegiatan tersebut. Kepercayaan itu tidak terlepas dari dukungan semua pihak, terutama para penari.

“Ini momen terpenting, luar biasa, dan membanggakan bagi kami untuk Desa Riit. Kami berharap ada dukungan pemerintah ke depan,” pungkas dia.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News