customer.co.id – Akhir-akhir ini, semakin banyak aplikasi baru yang bermunculan, salah satunya adalah Clubhouse.

Mungkin kamu pernah mendengar Clubhouse diperbincangkan di media sosial, mulai dari Instagram, Twitter, Facebook, bahkan hingga TikTok.

Clubhouse memang menjadi sangat terkenal belakangan ini, pasalnya media sosial anyar ini lumayan unik.

Selain itu, aplikasi ini juga jadi pembicaraan karena sempat disebut oleh taipan asal Amerika Serikat, Elon Musk. Kala itu, Musk mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin berdiskusi di sana.

Tidak seperti media sosial lainnya, Clubhouse terbilang cukup eksklusif karena tidak sembarang orang bisa menjadi anggotanya.

Penasaran ingin tahu lebih banyak tentang Clubhouse?

Yuk, ikuti penjelasan Glints untuk mengintip ke dalam aplikasi unik ini!

Apa Itu Clubhouse?

Dipetik dari Glamour Magazine, Clubhouse adalah media sosial yang pertama dirilis bulan Desember 2020.

Awalnya, aplikasi ini memiliki anggota sebanyak 3.500 orang.

Anggota Clubhouse, seperti yang sudah sedikit disinggung sebelumnya, adalah orang-orang tertentu saja, yaitu artis atau sosok terkenal.

Pada awal peluncurannya, anggota Clubhouse beberapa di antaranya adalah Oprah, Ashton Kutcher, Drake, Jared Leto, dan figur-figur populer lainnya.

Nah, hal unik lainnya dari Clubhouse yaitu cara kita berkomunikasi dengan anggota lainnya.

Di platform lain, kita bisa berinteraksi lewat teks, foto, video, dan lain-lain.

Akan tetapi, di Clubhouse kita hanya bisa menggunakan format audio saja.

Biasanya, di Clubhouse, kamu bisa mendengarkan percakapan orang saat membahas suatu topik, atau memulai pembicaraanmu sendiri.

Saat ini, pengguna Clubhouse sudah melejit hingga 600.000 orang, termasuk entrepreneur-entrepreneur terkenal seperti Elon Musk dan Mark Zuckerberg.

Bagaimana Cara Bergabung dengan Clubhouse?

© Pcmag.com

Clubhouse dikatakan sebagai aplikasi yang eksklusif atau terbatas untuk kalangan tertentu.

Alasan Clubhouse terdiri atas orang-orang terkenal saja adalah karena kamu tidak bisa sembarang bergabung kalau tidak punya invitation atau undangan.

Jadi, hanya anggota Clubhouse sajalah yang bisa mengundang orang lain.

Bahkan, anggota Clubhouse sendiri hanya boleh mengundang dua orang lain.

The Guardian beranggapan bahwa Clubhouse tak ada bedanya dengan klub elite dunia nyata, hanya saja virtual.

Kalau kamu diundang untuk bergabung dengan Clubhouse, akan ada SMS yang berisi link untuk sign up di aplikasinya.

Saat sudah bergabung, kamu bisa memilih topik yang diminati, seperti teknologi, bisnis, kesehatan, gaya hidup, dan masih banyak lagi.

Sebagai catatan, untuk saat ini aplikasi ini baru bisa dinikmati oleh pengguna iOS saja. Belum diketahui kapan pengguna Android bisa menggunakannya.

Meskipun saat ini masih sangat terbatas, pencipta Clubhouse telah menyatakan keinginannya untuk membuka Clubhouse bagi semua orang.

Harapannya, 2021 adalah tahun hal tersebut terjadi.

Manfaat Clubhouse

Kalau bijak dalam menggunakannya, Clubhouse adalah tempat belajar yang menarik.

Pasalnya, kamu bisa belajar langsung dari tokoh-tokoh terkenal.

Perbincangan yang kamu dapatkan lewat Clubhouse tentunya tidak mudah ditemukan di tempat lain.

Bisa dibilang, Clubhouse mirip dengan video conference.

Hanya saja, tidak ada visualnya.

Selain itu, kamu bisa aktif juga bergabung dalam pembicaraannya jika pembicaraan dibuat dalam format group discussion.

Saat mendengarkan, kamu bisa memilih opsi “raise a hand” jika ingin menyampaikan opini, dan moderator bebas memutuskan memberi izin ataupun tidak.

Tentunya, Clubhouse juga merupakan platform yang bisa memperluas networking-mu lebih dari platform lainnya yang ada saat ini.

Sebagai profesional, networking adalah hal yang sangat penting dan dapat kamu lakukan semaksimal mungkin di sini.

Kekurangan Clubhouse

© Pcmag.com

Mengutip Washington Post, sayangnya ada beberapa isu yang dihadapi oleh aplikasi ini.

Salah satu permasalahan dan kekurangan utama dari Clubhouse adalah tidak adanya moderation policy yang jelas.

Akibat tidak adanya kebijakan moderasi yang ketat, sering terjadi pelecehan atau ujaran kebencian yang terjadi.

Banyak pengguna yang menyampaikan bahwa cyberbullying, penyebaran informasi hoaks, dan hal negatif lainnya pernah terjadi di Clubhouse.

Untungnya, hal ini hanya terjadi saat Clubhouse melakukan beta testing dengan anggota terbatas.

Pada bulan Oktober 2020, sebelum ia dirilis, Clubhouse telah menyusun peraturan yang menindak pengguna yang melanggar community guideline dan terms of service-nya.

Meskipun begitu, tak sepenuhnya menutup kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan masih bisa terjadi.

Selain itu, seperti disebut sebelumnya, sejauh ini aplikasi ini baru bisa digunakan di iOS saja. Hal ini membuat kamu harus punya gadget khusus dengan sistem operasi tersebut untuk menikmatinya.

Karena penggunanya terbatas, Clubhouse mungkin belum bisa berkembang sepesat media sosial lainnya yang mendapat masukan dari berjuta-juta orang dalam waktu singkat.

Jadi, para pengguna Clubhouse saat ini harus mengetahui etika untuk menggunakan aplikasi ini dengan baik.

Nah, apakah kamu ingin bisa bergabung dengan Clubhouse?

Selain melalui platform seperti Clubhouse, kamu bisa belajar langsung dari para pakar terkemuka di Glints ExpertClass.

Di sana, ada ragam pilihan kelas yang bisa membantumu terus mempertajam skill dan mengembangkan diri.

Tak seperti Clubhouse, kamu tak perlu punya gadget spesifik, lho, untuk ikut kelas ini!

Jangan buang waktu lagi, yuk pilih kelasnya sekarang juga!

Sumber

    What is the Clubhouse app? A mashup of Spotify, Zoom and even the X Factor, this invite-only app is all anyone’s talking about

    Clubhouse app: what is it and how do you get an invite to the audio app Elon Musk uses?

    Clubhouse 101: What you should know about the invite-only, audio social app

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News