customer.co.id – Larangan ekspor timah yang bakal diberlakukan pemerintah berpotensi menuai gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia ( WTO ). Hal ini menjadi perhatian pemerintah sejak awal.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaludin mengatakan, pemerintah tidak takut jika suatu saat larangan ekspor timah diberlakukan dan kemudian dilaporkan ke WTO.

“Itu sudah jadi salah satu pertimbangan. Seperti kata Presiden, lanjut terus, jangan takut,” kata Ridwan di Pangkalpinang, Minggu (2/10/2022).

Menurut Ridwan, pihak-pihak yang akan menggugat tentu saja didasari karena kepentingan yang terganggu. Mungkin karena kekurangan bahan baku atau tidak bisa berjualan lagi.

“Tapi ini kan kompetisi, bolehlah (dilarang ekspor), kita bangun juga (hilirisasi),” ujar Ridwan.

Saat ini sebut dia, memang belum ada pemberlakuan larangan ekspor timah. Menurut Ridwan, Presiden bisa saja memberi tenggat waktu dua atau tiga tahun sampai infrastruktur hilirisasi benar-benar siap.

“Tujuan yang paling penting itu kita membuka lapangan kerja. Kalau selama ini timah batangan, nanti ada pabrik kawat solder atau pelat timah,” ujar Ridwan.

Kajian hilirisasi saat ini terus dilakukan. Namun belum mengerucut pada nilai investasi dan lokasi lahan.

“Juga harus ada penjelasan pabrik hilirisasi ini mengapa harus di Sumatera atau di Kalimantan. Begitu juga berapa biayanya belum sampai ke situ,” ungkap Ridwan.

Salah satu opsi yang memungkinkan, kata Ridwan, yakni dengan membentuk konsorsium lokal untuk berinvestasi.

“Misalkan butuh Rp 1 triliun ya, sudah dibagi dengan 23 smelter yang sudah ada, dibentuk konsorsium,” ujar Ridwan.

Partisipasi perusahaan smelter yang sudah ada, juga untuk menghindari stigma negatif masyarakat terhadap investor asing.

“Nanti dibilang asing lagi yang masuk, ini salah satu opsinya konsorsium smelter,” pungkas Ridwan.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News