Merdeka.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bersama Direktorat Transportasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) sedang merancang strategi perkotaan di kawasan Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, dan Purwodadi (Kedungsepur).

Ganjar menjelaskan, ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan dalam strategi ini. Khususnya dalam penyediaan dan pelayanan angkutan umum di wilayah metropolitan tersebut.

“Dari sisi harga terjangkau, dari sisi connectivitynya, kalau lah dia harus sampai ke rumah, ke destinasinya, itu ada fasilitas berikutnya,” kata Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Jumat (5/8).

Menurut Ganjar, layanan dan fasilitas transportasi publik harus tersedia di destinasi tujuan masyarakat. Sehingga, mobilitas masyarakat di kawasan perkotaan ini bisa berjalan lancar.

Di sisi lain, kata Ganjar, pemerintah juga harus memberikan pelayanan prioritas terhadap beberapa kelompok masyarakat seperti pelajar, veteran, dan buruh. Ganjar mengatakan, pihaknya ingin memastikan masyarakat mendapat pelayanan transportasi terbaik dengan harga terjangkau.

“Tapi saya porpose dengan KIAT, dengan Bappenas, kita naik kelas sedikit. Menghitung berapa jumlah penduduk beberapa tahun ke depan, menghitung pertumbuhan ekonomi di beberapa titik contoh Semarang, Kendal, umpama. Saya tarik sedikit Semarang, Kendal, Batang, ini kita persiapkan,” tuturnya.

“Nanti kalau kemudian Kawasan Industri Kendal dan Batang sudah hidup, berapa mobilitas orang di sana. Siapa yang menyiapkan transportasinya. Kan transportasinya berbasis energi apa,” sambung Ganjar.

Sementara itu, Kasubdit Transportasi Darat dan Jalan BAPPENAS Dail Umamil Asri menjelaskan, penerapan konsep urban mobility di Kota Metropolitan Semarang sudah masuk tahap akhir. Sementara, konsep tersebut juga akan diterapkan di kawasan Kedungsepur lainnya.

Dail berharap, konsep urban mobility terkait transportasi publik bisa segera bisa diterapkan. Sehingga, strategi mobilitas masyarakat ini bisa menjadi contoh bagi pemerintah daerah yang ada di wilayah Jateng.

“Jadi pada kesempatan ini kami menyampaikan kepada Gubernur bahwa studi urban mobility ini diharapkan tidak akan lama lagi selesai dan ke depan diharapkan jadi produk Jawa Tengah,” tuturnya.

“Menjadi kerangka regulasi dan menjadi acuan bagi semua daerah di kota metropolitan Semarang dalam pengembangan angkutan umum perkotaannya,” pungkas Dail.

[rhm]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News