customer.co.idJakarta, CNBC Indonesia – Harga logam mulia emas Aneka Tambang (emas Antam) menguat minggu ini, menyusul kenaikan harga emas dunia.

Harga emas dunia naik 1,01% dan harga emas Antam naik Rp 4.000/gram atau 0,4% menjadi Rp 945.000/gram.

Menariknya, ketika harga emas dunia melemah 9,23% sepanjang tahun ini, harga emas Antam cenderung lebih ‘tahan banting’.

Harga emas Antam akhir tahun lalu dihargai Rp 938.000/gram dan kini berada di Rp 945.000/gram. Artinya masih ada penguatan meski tipis.

Kenaikan harga emas Antam juga disebabkan karena pergerakan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS.

Di pasar spot rupiah melemah 1,3% secara mingguan terhadap dolar AS dan ditutup di Rp 15.225/US$. Di saat yang sama indeks dolar AS sempat tembus level tertinggi tahun ini di 114.

Saat indeks dolar AS naik hampir 17%, nilai tukar rupiah cenderung drop 7% sepanjang 2022. Kebijakan moneter ketat yang dilakukan oleh The Fed membuat dolar AS menguat dan mata uang lain melemah termasuk rupiah.

Di dalam negeri investor juga menghadapi kenaikan tekanan inflasi. Setelah pemerintah resmi menaikkan harga BBM subsidi, yaitu Pertalite dan Solar lebih dari 30% di awal September, inflasi Indonesia diperkirakan tembus 6% akhir tahun ini.

Bahkan menurut Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), inflasi di bulan September bisa tembus 5,89% secara year on year (yoy).

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cnbcindonesia.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News