customer.co.idJakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Raya Indonesia Tbk atau Bank Raya (AGRO) berhasil mencatat kinerja positif di kuartal III-2022 dengan menorehkan laba tahun berjalan sebesar Rp 32 miliar. Pecapaian ini bertolak belakang jika dibandingkan perolehan di periode sama tahun sebelumnya yang masih tercatat rugi Rp 1,83 triliun.

Direktur Bisnis Digital dan Operasional Bank Raya, Bhimo Wikan Hantoro mengatakan, hasil positif ini di dorong oleh penyalurkan kredit perusahaan yang tercatat mencapai sebesar Rp 8,4 triliun, sementara dari sisi liabilitas Bank Raya menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp 9,6 triliun.

Disisi lain, pendapatan bunga bersih tercatat Rp 514 miliar pada kuartal III-2022 turun dari Rp 657 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun terdapat penurunan dibandingkan periode sebelumnya, hal ini terjadi karena langkah strategis Perseroan untuk melakukan penataan kembali portofolio bisnis untuk fokus kepada pengembangan bisnis digital, khususnya di tengah proses transisi dari bisnis legacy Bank Raya.

“Di kuartal ketiga ini, perseroan terus fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan untuk mewujudkan misi kami sebagai digital attacker BRI Group. Nilai kredit digital kami terus bertumbuh sebesar 146% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 648 Miliar, disamping itu, total simpanan digital membukukan Rp 437 Miliar,” kata Bhimo, Jumat (28/10/2022).

Perbaikan lain kata Bhimo juga terjadi pada Rasio gross NPL yang tercatat sebesar 2,05% atau lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tren pertumbuhan ini ujarnya semakin mendorong percepatan langkah Bank Raya menuju profitabilitas. Lebih jauh, strategi perbaikan kinerja bisnis yang berfokus pada perbaikan kualitas aset dan recovery membuahkan hasil yang baik, serta memberikan ruang bagi perusahaan untuk menajamkan fokus efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional dan peningkatan customer experience.

“Sebagai digital attacker BRI Group, kami fokus untuk bersinergi dengan ekosistem BRI melalui berbagai kolaborasi program yang mendorong percepatan inklusi keuangan melalui produk-produk unggulan kami yaitu tabungan digital dan pinang. Masyarakat semakin mudah membuka tabungan digital Raya melalui aplikasi BRIMO, agen BRILink, dan unit kerja BRI,” tambah Bhimo.

Disamping itu, produk pinjaman digital end-to-end Raya yaitu Pinang, telah dimanfaatkan oleh lebih dari 17 ribu Agen BRILink, untuk mendorong produktivitas mereka dalam memenuhi transaksi harian. Hingga September 2022, total disbursement pinjaman digital Pinang kepada agen BRILink adalah sebesar Rp 1,94 triliun.

Bank Raya juga membuka akses pinjaman konsumtif bagi karyawan yang mendapatkan penggajian bulanan melalui rekening Bank BRI (salary-based loan) dengan produk Pinang Flexi.

Bersama dengan BRI Ventures, Bank Raya juga membantu produktivitas dan pertumbuhan usaha dari berbagai perusahaan fintech yang mendapatkan investasi dari BRI Ventures.

Sementara itu, dari sisi simpanan, porsi CASA terhadap penghimpunan dana pihak ketiga Bank Raya berhasil meningkat menjadi sebesar 34,66% dari 28,07% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Hingga saat ini, Bank Raya mencatatkan pertumbuhan nasabah baru dari tabungan digital kurang lebih 400.000 dengan total 700.000 rekening melalui pembukaan rekening dan fitur saku yang terdapat pada Raya Digital Saving sejak diluncurkan pada 22 Februari 2022.

“Ke depan, Bank Raya akan terus melanjutkan transformasi untuk mewujudkan misi menjadi digital attacker BRI Group, dengan perkuatan infrastruktur teknologi agar dapat beroperasi sebagai bank digital dengan jangkauan terluas,” tutup Bhimo.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News