customer.co.id – President Director KALLA Solihin Jusuf Kalla mengatakan, Kalla Group berkomitmen untuk memenuhi Net Zero Emission pada 2060.

Solihin mengatakan, dukungan terhadap visi green energy direalisasikan melalui anak perusahaan KALLA, yaitu PT Poso Energy dan PT Malea Energy.

“Kami mendukung percepatan transisi energi dari energi fosil menuju green energy agar terwujud kemandirian energi, ketahanan energi, pengembangan berkelanjutan, ketahanan iklim, dan kondisi rendah karbon, untuk bumi yang lebih baik,” kata Solihin dalam acara Gala Dinner 70th KALLA di Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).

Solihin mengatakan, pemerintah memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Ia mengatakan, transisi energi menjadi salah satu dari tiga topik utama dalam Presidensi G20 Indonesia tahun ini dan menjadi prioritas dalam pembangunan Indonesia di masa depan.

Sementara itu, kata Solihin, data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa pembangkit listrik berbahan bakar batubara masih mendominasi dari total kapasitas nasional, yaitu sebesar 50 persen.

Kemudian, pembangkit listrik berbahan bakar gas sekitar 28 persen. Sementara itu, bauran energi baru terbarukan pada tahun 2021 sebesar 11,7 persen.

Menurut dia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri mewujudkan green energy. Upaya ini, kata dia, membutuhkan kerja sama banyak pihak termasuk swasta yang bergerak di sektor energi.

“Melalui PT Poso Energy, KALLA membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Poso di Sulawesi Tengah, dan telah menghasilkan listrik sejak tahun 2012. PLTA Poso menjadi pembangkit energi baru terbarukan terbesar di Indonesia Timur dengan total kapasitas 515 MW,” ujarnya.

PLTA Poso

Solihin melanjutkan, PLTA Poso telah menyumbang sekitar 10,69 persen dari total bauran energi baru dan terbarukan ke sistem kelistrikan Sulawesi Selatan.

Ia mengatakan, PT Malea Energy juga mengembangkan PLTA Malea di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

“Pengoperasian PLTA Poso dan PLTA Malea telah meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan di Pulau Sulawesi hingga 38,8 persen,” tuturnya.

Lebih lanjut, Solihin mengatakan, memasuki usia ke-70, Kalla Group mengambil pelajaran bahwa dunia usaha harus siap melakukan tranformasi bisnis dan budaya.

“Hal ini bisa dimulai dari pengembangan sumber daya manusia, inovasi bisnis, yang diimbangi dengan pendekatan sosial-budaya,” ucap dia.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News