Kritik Pelosi pada Xi Jinping, Tegaskan Posisinya Dukung Taiwan

Taipei: Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengkritik Presiden Tiongkok dalam kunjungannya ke Taipei, Taiwan. Ia menyampaikan kritik tersebut saat bertemu dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.
 
“Amerika telah berjanji untuk selalu mendukung Taiwan dan kami tidak akan mundur,” tegas Pelosi.
 
Dilansir dari Donga-ilbo, Kamis, 4 Agustus 2022, ia juga secara jelas menyampaikan penentangannya terhadap Presiden Xi Jinping. Menurutnya, Negeri Tirai Bambu ‘menyerap’ Taiwan untuk penyatuan dengan Tiongkok melalui ‘satu China’.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Sekitar 43 tahun yang lalu, Kongres Amerika Serikat mengesahkan Undang-Undang Hubungan Taiwan untuk selalu mendukung Taiwan,” ucap Pelosi.
 
“Tekad Amerika untuk melestarikan demokrasi, di sini di Taiwan dan di seluruh dunia, tetap kuat,” tegasnya.
 
Baca juga: Bertemu Pelosi, Presiden Taiwan Tegaskan Tak Akan Mundur dari Ancaman Tiongkok
 
Beberapa waktu lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan, Negeri Paman Sam akan melakukan intervensi jika Beijing menginvasi Taiwan dalam tiga kesempatan. Dalam kunjungannya ini, Pelosi juga menekankan Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang memungkinkan intervensi AS dalam keadaan darurat, seperti invasi Tiongkok ke Taiwan.
 
“Sejak itu, catatan hak asasi manusia Beijing yang buruk dan pengabaian terhadap aturan hukum terus berlanjut, ketika Presiden Xi Jinping memperketat cengkeramannya pada kekuasaan,” kata Pelosi.
 
Sementara itu, Tiongkok, yang akan memulai pelatihan militer pertamanya untuk secara praktis memblokade Taiwan selama tiga hari sejak hari ini. Mereka mengatakan, mengejar kemerdekaan Taiwan yang bergantung pada AS adalah jalan menuju kematian. 
 
“AS seharusnya tidak memiliki ilusi tentang mengganggu pekerjaan besar penyatuan Tiongkok.  Upaya untuk menghancurkan kebangkitan damai Tiongkok sama sekali tidak berguna,” kata Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi.
 
Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok mengumumkan bahwa mereka melakukan pelatihan militer, seperti menembak dengan peluru tajam, di enam lokasi di perairan sekitar Taiwan mulai Kamis hingga Minggu. Salah satu lokasinya hanya berjarak 20 kilometer dari kota terbesar kedua di Taiwan, Kaohsiung.
 
Taiwan akan praktis terisolasi karena Tiongkok melarang kapal dan pesawat terbang memasuki wilayah pelatihan.
 

(FJR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News