customer.co.id – Dalam membeli saham, investor ritel dapat memanfaatkan konflik kepentingan yang dimiliki para pemain besar. Saat ini, tim Creative Trader menemukan peluang tersebut di Saham KLBF atau PT Kalbe Farma Tbk pada kwartal 1 ini.

Tentunya Anda pasti sering mendengar nama Kalbe Farma, yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan. Seperti apakah peluangnya? Mari simak ulasan berikut ini.

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Mengenal Conflict of Interest (COI) di Berbagai Berita Saham

Seorang pelaku pasar modal, baik trader maupun investor, tidak bisa semata-mata melakukan analisa dari berita yang muncul di berbagai media. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui, termasuk mengapa kita tidak disarankan untuk membeli sebuah saham hanya berdasarkan berita.

Ada salah seorang trader yang dikenal karena TV Series yang berjudul: Million Dollar Traders, yaitu Anton Kriel, pernah berkata bahwa setiap orang memiliki conflict of interst (COI).

COI ini merupakan faktor kepentingan di mana tujuannya adalah membawa keuntungan kepada mereka yang berkepentingan. Oleh karena itu kita perlu memilah berita mana yang mendukung atau sesuai dengan COI yang kita miliki.

COI dimiliki oleh setiap orang atau pihak dalam setiap keputusan, terutama apabila itu membawa keuntungan yang berarti bagi pihak tersebut.

Hal ini selalu terjadi setiap hari, misalnya seorang marketing dari satu perusahaan perbankan yang tidak pernah kita kenal sebelumnya, namun dengan keramahan mengajak kita bertemu untuk makan siang di suatu tempat.

Di situasi ini kita hampir bisa memastikan bahwa dia memiliki COI tersendiri untuk pertemuan itu.

Mendeteksi Conflict of Interest dengan Analisis Bandarmologi

Conflict of Interest dan Mutualisme

Walaupun begitu, dengan memiliki COI tersendiri, bukan berarti kita akan mengambil seluruh keuntungan dengan cara merugikan pihak lain yang terlibat.

Seorang yang bijak tentunya tidak akan menghanguskan seluruh kepercayaan yang diperolehnya, hanya untuk ditukarkan dengan kebutuhannya di satu waktu saja. COI akan berjalan dengan baik apabila yang kita tawarkan mampu mengisi needs yang orang lain perlukan.

Bisa saja pihak lain menumpang mengambil keuntungan dengan membantu kita memenuhi kepentingan kita, atau justru kita yang menumpang pada kepentingan pihak lain dan ikut mengambil keuntungan. Situasi ini secara sederhana, kita sebut Mutualisme.

Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi saham? Anda dapat memulainya dengan download Gratis ebook: Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula.

Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula

Menumpang COI Pihak Lain: Pemerintah

Di dalam membeli saham, kita pun sebetulnya dapat menumpangi kepentingan pihak lain untuk mendapatkan keuntungan. Salah satu pihak yang kepentingannya bisa kita tumpangi pun adalah pemerintah.

Pemerintahan tentunya akan berjalan dengan baik dan tetap terpilih di periode selanjutnya apabila rakyatnya sejahtera dan mendukung pemerintahannya, itu adalah hubungan yang mutualisme.

Salah satu produk terpopuler yang pemerintah tawarkan bagi rakyat Indonesia saat ini adalah BPJS Kesehatan. Produk yang cukup murah dan menjawab kebutuhan berbagai lapisan masyarakat yang ada di Indonesia baik sebagai pengguna maupun sebagai perusahaan yang terlibat dalam produk ini.

Pelajari Cara Menghitung Iuran BPJS Kesehatan

Salah satu yang menjadi target pemerintah sekarang di pra pemilu 2019 adalah 100% keikutsertaan warga Indonesia dalam BPJS Kesehatan.

Sejauh ini total yang sudah ikut terlibat dalam BPJS Kesehatan ada 187 juta jiwa dari total rakyat Indonesia yaitu 262 juta jiwa yang mana ini berarti sudah 71% rakyat Indonesia menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan yang diberikan oleh pemerintah.

Hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi beberapa perusahaan yang mampu menumpang pada COI pemerintah melalui produk BPJS.

Pemerintah tentu ingin semua orang menggunakan BPJS Kesehatan agar rakyat Indonesia sejahtera dan tetap mempercayakan tahta pemerintahan periode selanjutnya ke pemerintah yang menjabat sekerang.

Salah satu sektor yang mampu menumpang pada COI pemerintah ini adalah sektor healthcare dan salah satunya adalah PT Kalbe Farma Tbk, atau saham KLBF.

Hal ini terbukti sejak BPJS Kesehatan pertama kali diresmikan pada tahun 2014 silam, saham KLBF terus menanjak naik.

Pergerakan Harga Saham PT Kalbe Farma TBK Sejak 2014

Outlook Saham KLBF / PT Kalbe Farma Tbk

Sedikit mengenai PT Kalbe Farma Tbk, adalah perusahaan internasional yang memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. PT Kalbe Farma Tbk telah listing di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham KLBF.

Saham KLBF sendiri telah naik sejak tahun 2014, lantas bagaimana peluangnya di tahun 2018? Pada tahun 2018, KLBF juga merespons target pemerintah 100% keikutsertaan BPJS Kesehatan ini dengan ekspansi yang mereka lakukan melalui sektor bisnis laboratorium.

Melalui anak perusahaannya, PT Innolab Sains Internasional, KLBF meluncurkan Laboratorium Klinik Kalgen Innolab yang ditargetkan bisa berkontribusi menaikan pendapatan KLBF sebesar 10% setelah 5 tahun mendatang.

PT Kalbe Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan Farmasi Terkemuka di Indonesia

Disini KLBF juga membuktikan kualitas sebagai salah satu emiten healthcare tertua yang ada di Bursa Efek Indonesia. Secara konsisten KLBF mampu mempertahankan ROE yang mereka peroleh setiap tahun di sekitar 13-18% dengan rata-rata ROE 16,16% per tahun.

Tidak hanya Laboratorium, KLBF juga melakukan ekspansi dengan membangun pabrik Biosimilar untuk memproduksi obat kanker dan gagal ginjal yang sekarang ini masih sangat sulit untuk diproduksi.

Melalui pabrik ini juga rencananya KLBF akan memasukkan 5-10 jenis produk baru yang ditargetkan mendorong penjualan obat di 2018 dengan harga yang cukup menarik.

Seperti yang dikatakan diatas, obat-obat ini memang sulit diproduksi namun dapat masuk dalam skema BPJS Kesehatan. Melalui hal inilah KLBF menangkap momentum COI yang dimiliki pemerintah dari BPJS Kesehatan.

PT Kalbe Farma Tbk memproduksi obat untuk keperluan BPJS Kesehatan

Analisis Bandarmologi Saham KLBF

Bila kita berkaca pada harga saham KLBF sendiri, terlihat sejak Desember 2015 lalu, KLBF bergerak Bullish walaupun cukup landai dari Rp1.245 sampai ke Rp1.680 an sekarang ini (7 Februari 2018).

Tidak hanya itu, dalam periode November sampai Desember 2017 lalu, saham KLBF terlihat cukup banyak diminati dan banyak diakumlasi oleh Bandar saham.

Tim riset Creative Trading System, menemukan berita yang menunjukan ketertarikan dari satu broker besar ke saham KLBF. Broker yang terus terang tertarik dengan saham ini berkode CC atau Mandiri Sekuritas.

Broker ini pun mengatakan menyukai pabrik Biosimilar yang sedang dibangun untuk memproduksi obat kanker dan gagal ginjal. CC juga mengakumulasi banyak saham KLBF sepanjang 2017 lalu.

Lebih dalam lagi, jika kita lihat tidak hanya CC yang melakukan akumulasi besar-besaran, salah satu broker asing berkode AK atau UBS Sekuritas Indonesia juga mengakumulasi saham ini.

Walaupun tidak ada berita yang menyebutkan siapa pihak dibalik broker AK, yang pasti pembelian tersebut dilakukan oleh investor asing.

Broker AK, CC dan GW merupakan pemborong terbesar saham KLBF

Analisis Foreign Flow Saham KLBF

Saham KLBF sendiri memiliki partisipasi asing yang cukup tinggi yaitu sebesar 55%. Ini artinya, sebesar 55% transaksi yang terjadi di saham ini, dilakukan oleh Investor Asing. Maka itu, cukup relevan bila kita melakukan trading saham KLBF dengan mengikuti pergerakkan investor asing.

Melalui salah satu fitur yang Foreign Flow yang dimiliki Creative Trading System, kami menemukan bahwa KLBF merupakan salah satu saham yang paling sering diakumulasi oleh asing.

Dalam 30 hari terakhir, investor asing masuk ke saham ini dengan total inflow sebesar Rp163 Miliar. Ini merupakan indikasi yang baik bagi perusahaan ini, mengingat KLBF sendiri sedang berusaha mengejar target Pemerintah melalui BPJS Kesehatan.

Bila kita melihat grafik aliran dana asing yang masuk ke KLBF, kita dapat menemukan bahwa harga saham ini memiliki korelasi yang cukup tinggi dengan aliran dana asing yang masuk.

Pergerakan Harga Saham KLBF Dibandingkan Indikator Foreign Flow

Bila investor asing masuk, harga naik, bila investor asing keluar maka harga ikut turun. Hal ini memungkinkan untuk kita memprediksi pergerakan saham KLBF melalui inflow dan outflow asing.

Saat ini saham KLBF memang sedang dibawa koreksi menuju satu level support tertentu. Kondisi ini masih tergolong sehat karena sejak awal tahun 2018, asing melakukan akumulasi di saham ini dengan average pembelian di level Rp 1.749,04.

Ini artinya, di harga sekarang, mayoritas investor asing masih dalam kondisi rugi dan tentu bukan itu tujuan mereka masuk ke bursa kita.

Saham KLBF di Kwartal 1

Bila melihat beberapa pengaruh dari COI yang dimiliki pemerintah melalui BPJS Kesehatan, nampaknya KLBF berhasil menumpang dengan baik dan malah memberikan kontribusi yang cukup menarik untuk pemerintah yang ada sekarang.

KLBF, lewat Joint Venture dengan Jepang, menjadi kerja sama pertama yang dimiliki Indonesia dan Jepang di bidang Laboratorium Klinik. Hal ini tentunya akan menjadi sumber pendapatan devisa dan pajak baru bagi pemerintah.

Dengan adanya faktor kepentingan beberapa pihak yang sedang kejar target, Investor ritel seperti kita juga bisa memanfaatkan momentum untuk masuk mengikuti pergerakan ini yang dapat dibilang cukup menarik.

Data statistik 5 tahun terakhir pergerakan saham KLBF pun selalu naik di kuartal 1 dengan rata-rata kenaikan 5 tahun terakhir sampai 10%.

Kesimpulan Outlook Saham KLBF di Kwartal 1

Sebagai investor ritel, kita bisa saja menumpangi COI yang dimiliki oleh investor asing tersebut ddi saham KLBF. Bila kita mengikuti pergerakan asing yang mayoritas di saham ini, terlihat mereka masih terus masuk, dan secara bandarmologi juga saham ini masih banyak di akumulasi bandar per akhir 2017.

Dengan kondisi KLBF yang sedang koreksi sehat seperti sekarang ini, nampaknya akan menjadi keputusan bijak bila kita masuk dengan strategi buy on weekness.

Apakah KLBF akan melanjutkan tren selalu naik di Q1 ini 6 tahun berturut – turut? Mari kita saksikan. Yang terpenting adalah kita sudah melakukan bagian kita untuk melakukan analisa yang terbaik dan memiliki management portfolio yang kuat apabila analisa kita salah.

Sebagai trader, kita juga perlu membuktikan kebenaran informasi ini, bukan sekedar baca lalu trading berdasarkan artikel ini atau sumber-sumber mana pun.

Mengapa? Karena bagaimana jika ternyata kami sebagai penulis artikel yang memiliki COI untuk menulis artikel ini? Tentunya Anda pun harus waspada!

Selamat Menganalisis, dan Selamat Berinvestasi!

Disclaimer: Artikel ini adalah sebagai edukasi, dan sebagai contoh analisis. Finansialku tidak memberi rekomendasi apa pun terkait emiten yang dianalisis oleh partner Finansialku. Keputusan pembelian saham tetap ada pada masing-masing investor.

Setelah Membaca ulasan mengenai Outlook saham KLBF di atas, bagaimana pendapat Anda mengenai prospek saham KLBF? Jika Anda memiliki pendapat lain, silahkan share pendapat Anda di kolom komentar. Terima Kasih!

Sumber Referensi:

    Joseph Gabe. 2018. Selalu Naik di Q1, Saham Ini Kembali Dikumpulkan Asing. Creative-trader.com – https://goo.gl/X1UtcP

Sumber Gambar:

    BPJS Kesehatan – https://goo.gl/zKw9Vy

    Kalbe Farma – https://goo.gl/gDK7PK

    Kalbe Medicine – https://goo.gl/ADr1dq

    Kalbe Factory – https://goo.gl/zacpiR

    Kalbe Price Chart – https://goo.gl/X1UtcP

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News