Merdeka.com – Pergi Haji ke Tanah Suci Makkah adalah impian bagi setiap umat Islam. Hal ini untuk menyempurnakan rukun Islam yang kelima. Namun tentunya tidak semua bisa berangkat haji. Hanya yang mampu secara fisik dan finansial yang diwajibkan menunaikan ibadah haji.

Ibadah Haji memang memerlukan biaya yang cukup besar. Untuk itu perlu dipersiapkan sejak dini agar pergi haji tidak sekadar impian. Lalu apa saja yang mesti dipersiapkan agar Ibadah Haji semakin mudah?

Demi memudahkan umat Islam yang ingin pergi haji, PT Pegadaian menghadirkan solusi yang menarik. Solusi tersebut disampaikan melalui Webinar Pegadaian bertajuk ‘Generasi Pandai’ yang mengusung tema ‘Rencanakan Haji Sejak Dini, Raih Berkah di Tanah Suci’.

Webinar tersebut menghadirkan Pendakwah asal Maros, Sulawesi Selatan, Ustaz Syam. Dalam webinar tersebut Ustaz Syam menyampaikan bahwa sejatinya umat Islam wajib memiliki cita-cita menunaikan Ibadah Haji.

Ustaz Syam pun bercerita bahwa dirinya sudah berangkat haji bersama orangtuanya. “Di Maros, ada tradisi di mana ketika orang tua bisa naik haji dan juga menghajikan anaknya. Alhamdulillah karena saya tinggal di kampung dan naik haji itu menjadi kebanggaan, sehingga kewajiban naik haji sudah bisa saya penuhi bersama orang tua,” ujar Ustaz Syam dalam Webinar.

Ustaz Syam menggarisbawahi jika sebenarnya, haji tak sekadar bagi yang mampu, tetapi lebih bagi yang mau. Sebab, menurut Ustaz Syam, jika dibandingkan orang kota, orang kampung mungkin kurang mampu secara materi. Tapi, karena kemauan yang tinggi, mereka akhirnya bisa berhaji, bahkan terkadang mengajak keluarganya. Itulah alasan mengapa jemaah haji reguler sebagian besar justru berasal dari orang-orang kampung.

©2022 Merdeka.com

Ustaz Syam kemudian menjelaskan pengalamannya ibadah haji lebih lanjut pada 2006. Pada 2006 ia hanyalah santri di sebuah pesantren dari kalangan keluarga biasa. Kebetulan sering ikut MTQ dan kerap menang. Dari situ hadiahnya kemudian disetorkan oleh sang ayah untuk Ongkos Naik Haji (ONH). Setelah dapat waktu tunggu selama 6 tahun, Ustaz Syam berhasil naik haji di usia muda atau tepatnya saat masuk usia kuliah.

Hal berikutnya yang harus dipersiapkan selain materi adalah harus memahami hukum seputar haji sesuai syariat Islam. “Bagaimanapun keadaan uangnya, niat naik haji hukumnya wajib bagi setiap umat Islam. Setelah berniat, kemudian berusaha. Salah satunya dengan menabung, termasuk lewat program yang disediakan oleh Pegadaian yang Insyaallah halal, mudah dan berkah prosesnya,” jelas Ustaz Syam.

Program Pembiayaan Porsi Haji

Webinar Generasi Pandai tersebut juga menghadirkan Irfandi Yusuf, Assistant Manager Unit Usaha Syariah PT Pegadaian. Dalam kesempatan tersebut Irfandi Yusuf memaparkan beberapa fakta haji di Indonesia. Hal ini mencakup setoran awal haji sebesar Rp25 juta, serta biaya total ibadah haji per 2022 ini sebesar kisaran Rp39 juta.

Menurut Irfandi, kuota haji per tahunnya untuk jemaah haji Indonesia dari pemerintah Arab Saudi sekitar 220 ribu. Sedangkan jumlah pendaftar haji di Indonesia per tahunnya sekitar 4,5 juta jemaah dengan masa tunggu antrean rata-rata 20 tahun.

webinar pegadaian 039rencanakan haji sejak dini raih berkah di tanah suci039

©2022 Merdeka.com

Apabila daftarnya sekitar usia 30 tahun dengan waktu tunggu paling lama 40 tahun, maka berangkat hajinya bisa di usia 70 tahun. Inilah alasan kenapa mendaftarkan haji sejak dini begitu penting. Di samping antrean panjang, ibadah haji perlu fisik yang prima. Selain itu, ibadah haji termasuk kebaikan yang harus disegerakan.

Pegadaian pun memberikan kemudahan lewat program Pembiayaan Porsi Haji Pegadaian. Menurut Irfandi, program Pembiayaan Porsi Haji Pegadaian ini merupakan layanan pembiayaan untuk mendapatkan porsi haji secara syariah dengan barang jaminan emas atau Tabungan Emas dan proses yang mudah serta aman.

Keunggulan program ini, antara lain nasabah bisa memperoleh tabungan haji yang langsung dapat digunakan untuk memperoleh nomor porsi haji. Program ini juga memberikan kepastian nomor porsi haji. Selain itu, emas dan dokumen haji aman tersimpan di Pegadaian, dengan biaya pemeliharaan barang jaminan terjangkau. Jaminan emas dapat digunakan untuk pelunasan biaya haji ataupun dikembalikan saat lunas.

Irfandi kemudian menjelaskan persyaratan apa saja yang harus dilengkapi untuk mengikuti program ini. Pertama yaitu jaminan tabungan emas senilai 3,5 gram, emas batangan (LM), atau emas perhiasan dengan nilai taksiran minimal 1,9 juta rupiah.

Selain itu, bukti Setoran Awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (SABPIH) dan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH). Kemudian, siapkan juga Buku Tabungan Haji, fotokopi KTP, Kartu Keluarga, pas foto terbaru 3×4, serta surat keterangan domisili.

Cara pengajuannya sendiri tidaklah rumit. Nasabah tinggal mengajukan pembiayaan program Pembiayaan Porsi Haji dari Pegadaian. Kemudian, menggadaikan emas, logam mulia atau tabungan emas yang ditaksir penaksir. Nasabah kemudian menandatangani akad perjanjian dengan mengisi formulir permohonan Pembiayaan Porsi Haji.

Jika sudah, nasabah pergi ke bank untuk membuka rekening tabungan haji dan mendapatkan SABPIH. Nasabah ke Kemenag untuk memproses dan memperoleh SPPH. Setelah itu, nasabah menyerahkan SABPIH, SPPH, Buku Tabungan Haji ke Pegadaian. Barulah kemudian, nasabah melakukan angsuran dan jaminan emas dikembalikan setelah pembiayaan lunas.

Adapun lokasi pengajuan Pembiayaan Porsi Haji ini dapat dilakukan di cabang Pegadaian, Pegadaian Digital, Pegadaian Syariah Digital, serta Agen Pegadaian. Dapatkan promo menarik dari Pegadaian berupa gratis biaya administrasi sebesar Rp270 ribu dengan daftar Pembiayaan Porsi Haji sekarang. Promo ini berlangsung sampai 31 Agustus 2022. Cek informasinya lebih lanjut di sini.

[hhw]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News