customer.co.id – JAKARTA, Investor.id – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) berencana bekerja sama dengan Jepang untuk membangun sistem informasi ketenagakerjaan, meliputi pasar kerja, pengawas ketenagakerjaan, dan program pekerja migran.Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang Yoji Kobayashi di Pertemuan Menteri Tenaga Kerja Asean ke-27 (The 27th ASEAN Labour Ministers Meeting /ALMM) dibahas kerja sama sistem pengawasan ketenagakerjaan sekaligus pertukaran informasi tentang lowongan pekerjaan. Ini termasuk informasi mengenai pemberi kerja yang tidak memenuhi syarat bagi warga negara Indonesia (WNI).”Pemerintah Jepang telah memiliki pengalaman terkait sistem pengawasan ketenagakerjaan berbasis elektronik yang terintegrasi, sehingga mempermudah penyelenggaraan pengawasan ketenagakerjaan dengan data real time dan akuntabel,” ujar Ida Fauziyah, Sabtu (29/10).Menurut dia, kerja sama Indonesia dan Jepang juga akan melibatkan peran dari Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) untuk memberikan pelatihan kerja yang meliputi keterampilan bahasa, pengenalan budaya, dan teknis agar dapat mendukung kebutuhan pasar kerja luar negeri.Ida mengatakan, pihaknya telah mengajukan dua orang penasihat dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk membantu terlaksananya kebijakan bidang ketenagakerjaan dan program-program yang berkaitan dengan pekerja migran. Penasihat JICA di Kemenaker merupakan profesional, memiliki kompetensi di bidangnya dan mampu berkomunikasi dengan baik dalam rangka menyukseskan program ini.“Saat ini, kami menunggu kedatangan advisor dari Jepang untuk ditempatkan di Kemenaker,” kata dia. (ark)

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News