customer.co.id – Jakarta – Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), Renny Lauren kembali mengoleksi saham BUAH pada Selasa, 25 Oktober 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/10/2022), Renny Lauren membeli 6.564.000 lembar saham dengan harga pembelian per saham Rp 750.

Transaksi pembelian saham tersebut dilakukan pada 25 Oktober 2022. Dengan demikian, transaksi pembelian saham BUAH mencapai Rp 4,92 miliar.

“Tujuan transaksi adalah untuk investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Renny Lauren, dikutip Rabu (26/10/2022).

Usai melakukan transaksi pembelian saham BUAH, saat ini Renny Lauren memiliki saham BUAH sebanyak 9.720.400 saham atau 0,95 persen dari 3.156.400 saham atau setara dengan 0,31 persen.

Sebelumnya, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) menargetkan akan membagikan dividen sebanyak-banyaknya 60 persen dari keuntungan perusahaan.

Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk, Renny Lauren menuturkan perusahaan ingin memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi stakeholder yang ada.

“Kita akan mengembalikan sesuai yang ada di prospektus sebanyak-banyaknya 60 persen keuntungan perusahaan,” ujar Renny dalam acara listing Segar Kumala Indonesia di Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2022.

Renny juga berharap, Segar Kumala Indonesia bisa memberikan laba yang besar bagi pemegang saham keseluruhan. “Kita berharap bisa naik terus sahamnya,” kata Renny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jadi Pendatang Baru di BEI

Sebelumnya, PT Segar Kumala Indonesia Tbk resmi tercatat di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BUAH pada Selasa, 9 Agustus 2022.

Dalam perdagangan perdana, saham BUAH dibuka naik Rp 14 di posisi Rp 402 per saham dari harga perdana Rp 388 per saham. Harga saham BUAH melesat 18,56 persen ke level Rp 460. Pada pukul 10.21 WIB, saham BUAH naik 24,74 persen ke posisi Rp 484 per saham.

Saham BUAH berada di level tertinggi Rp 484 dan terendah Rp 388 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.810 kali dengan volume perdagangan 492.265 lot saham dengan nilai transaksi Rp 22,7 miliar.

Penguatan saham BUAH terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat. IHSG naik 0,68 persen ke posisi 7.132. Indeks LQ45 mendaki 0,77 persen ke posisi 1.914.

Seluruh indeks acuan menghijau. Sebanyak 244 saham menghijau dan 222 saham melemah. 184 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 670.940 kali dengan volume perdagangan 10,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 5,5 triliun.

IPO, Segar Kumala Indonesia Patok Harga Rp 388 per Saham

Sebelumnya, PT Segar Kumala Indonesia Tbk akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar buah-buahan dan daging unggas beku ini membidik dana segar hingga Rp 77,6 miliar.

Mengutip laman e-ipo.co.id, Selasa (2/8/3033), PT Segar Kumala Indonesia Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 200 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 20 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

Perseroan menawarkan harga perdana Rp 388 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 77,7 miliar.

Perseroan juga akan mengadakan program ESA dengan mengalokasikan saham sebanyak 1,88 persen atau sebanyak 3.750.100 lembar saham dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana saham.

Sekitar 75 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan. Di antaranya untuk pembayaran utang dagang, pembelian barang dagang, dan kegiatan operasional perseroan.

Sisanya 25 persen akan dipergunakan untuk membangun gudang cold storage di cabang untuk menjangkau daerah-daerah yang belum terjangkau tapi memiliki potensi bisnis bagi perseroan.

Setelah IPO, Direksi perseroan berencana untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan dengan nilai sebanyak-banyaknya 60 persen dari laba bersih tahun buku yang bersangkutan. Dimulai pada 2023 berdasarkan laba bersih tahun buku 2022, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS.

Berikut jadwal IPO perseroan:

Tanggal efektif: 29 Juli 2022

Masa penawaran umum perdana saham: 2—5 Agustus 2022

Tanggal penjatahan: 5 Agustus 2022

Tanggal distribusi saham secara elektronik: 8 Agustus 2022

Tanggal pencatatan pada BEI: 9 Agustus 2022

Segar Kumala Indonesia Bakal IPO, Target Pengumpulan Dana Rp 80 Miliar

Sebelumnya, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), salah satu importir dan pedagang besar buah-buahan dan sayuran terlengkap dan terbesar di Indonesia meyakini akan menyongsong kinerja yang lebih cemerlang ke depan dengan berbagai strategi dan peluang yang ada.

Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk Renny Lauren mengatakan, kendati pandemi Covid-19 memukul perekonomian di seluruh dunia tetapi dalam tiga tahun terakhir ini pihaknya masih dapat membukukan tren kinerja yang baik.

“Untuk itu, tahun ini perseroan masih percaya tren tersebut akan berlanjut apalagi mengingat peluang dari permintaan masyarakat yang terus meningkat,” ujarnya di Surabaya, Selasa (26/7/2022).

Renny mengungkapkan, pihaknya juga melihat kesadaran akan gaya hidup sehat masyarakat apalagi dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini menjadikan buah-buahan dan sayuran memiliki porsi signifikan dalam konsumsi sehari-hari. “Dengan demikian, kami yakin ke depan penjualan kami akan terus bertumbuh,” ucapnya.

Renny melanjutkan, sejumlah strategi pun akan digencarkan perseroan guna mencapai target yang sudah ditetapkan. Salah satunya dengan melakukan aksi korporasi yakni melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik.

Atau sebanyak-banyaknya 200.000.000 lembar saham dengan harga penawaran awal sebesar Rp 350 sampai dengan Rp 400 per lembar untuk mendapatkan dana segar sekitar Rp 70 miliar – Rp 80 miliar.

“Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dengan alokasi 75 persen dan sisanya untuk membuka cabang baru Perseroan,” ujarnya.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News