customer.co.id – Jagat sepakbola Indonesia masih diselimuti duka usai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tragedi yang berdarah itu menelan korban jiwa hingga 125 orang, dan ratusan orang luka-luka.

Presiden Joko Widodo langsung mengambil keputusan untuk memberhentikan sementara gelaran Liga 1. Belum diketahui sampai kapan Liga 1 akan disetop.

Hal ini menimbulkan tanda tanya soal nasib sepakbola Indonesia. Tak sedikit juga masyarakat yang khawatir akan keberlangsungan liga juga sanksi yang akan dikenakan FIFA terhadap sepakbola Indonesia.

Apakah peristiwa tragis ini menimbulkan sentimen negatif terhadap bisnis sepakbola di Indonesia?

Memang belum ada data empiris yang menunjukkan bahwa tragedi Kanjuruhan ini langsung berdampak negatif terhadap bisnis, terutama di sektor saham klub bola. Namun, bila melihat pergerakan saham satu-satunya klub bola di Indonesia yang sudah mencatatkan saham di bursa, bisa jadi itu berkaitan.

Mengutip data RTI, Senin (3/10/2022), saham klub Bali United lewat perusahaan PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) pada pukul 10.00 WIB hari ini terjun bebas 18 poin (5,66%) ke level 300. Pada perdagangan hingga rentang waktu tersebut Saham BOLA berada di level 296-310.

Pada perdagangan pekan kemarin, saham bergerak mayoritas di zona hijau. Pada 27 September misalnya, saham BOLA berada di level 330, kemudian bergerak fluktuatif di zona hijau hingga melemah pada 29 September ke level 300 dan langsung naik tinggi pada 30 September ke level 324. Kemudian turun pada hari ini.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News