customer.co.id – Apakah Anda sering mendengar nama martabak paling eksis di tanah air, Martabak San Fransisco?

Nyatanya bukan hanya Anda yang tahu lho, martabak yang satu ini memang saat fenomenal di industri kuliner tanah air. Kabar baiknya adalah Martabak San Fransisco ini juga terbuka franchise-nya lho! Penasaran?

Mari kita simak pembahasannya di bawah ini.

Rubrik Finansialku

Apa itu Waralaba (Franchise)?

Sebagai seorang pebisnis, selalu banyak cara untuk membuka sebuah usaha. Tetapi bagaimana dengan nasib pebisnis pemula yang masih kebingungan bagaimana memulai usahanya?

Jangan khawatir, kini hadir sebuah solusi bisnis yang praktis dan sederhana, yaitu WARALABA.

Secara umum, waralaba merupakan sebuah hubungan kontrak kerja antara pemilik waralaba (franchisor) dan penerimanya (franchisee).

[Baca Juga: 7 Website Penyedia Informasi Bisnis Franchise atau Bisnis Waralaba]

Bisnis waralaba biasanya dilakukan dengan pertukaran uang dengan perjanjian untuk menjalankan bisnis terkait dalam jangka waktu tertentu.

Franchisor dan franchisee berbagi brand yang sama, namun tidak saling terkait satu sama lain. Mengapa demikian?

Franchisee menjual produk atau jasa sesuai dengan ketentuan franchisor, sedangkan franchisor bertugas mengembangkan bisnis waralabanya.

Waralaba tradisional umumnya digunakan untuk memperluas produknya dengan cara distribusi yang luas, namun dengan tetap mempertahankan kualitas yang sama demi kepuasan masyarakat.

Salah satu jenis waralaba yang tidak pernah mati adalah bisnis makanan, mengingat makanan merupakan kebutuhan pokok manusia.

Oleh karena itulah, Anda perlu mengenal bisnis franchise di bidang yang satu ini, misalnya saja waralaba Martabak San Fransisco.

Melalui artikel berikut, Finansialku akan menjabarkan mengenai franchise Martabak San Fransisco mulai dari sejarah hingga seluruh serba serbi waralabanya.

Martabak, Sajian Populer yang Tidak Pernah Mati

Mengutip dari Wikipedia, martabak berasal dari bahasa Arab yang berarti “terlipat”.

Martabak diungkapkan sebagai sebuah sajian yang biasa ditemukan di Arab Saudi (terutama di wilayah Hijaz), Yaman, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei.

Bergantung pada lokasinya, nama dan komposisi martabak bisa berubah-ubah.

Martabak juga berkembang di Indonesia dalam 2 varian, yakni martabak asin atau telur dan martabak manis dengan karakteristik sebagai berikut:

    Martabak asin atau telur terbuat dari olahan telur dan daging yang biasanya disertai beberapa jenis sayuran

    Martabak manis atau kue terang bulan terbuat dari olahan telur yang berisi topping manis, misalnya cokelat, keju, kacang, dan sebagainya.

Martabak menjadi salah satu makanan yang digemari di Indonesia, dan kini sudah berkembang dengan bertambahnya variasi produknya.

Sebagai contoh adalah martabak tipis, dimana rasanya mirip dengan martabak manis, namun dibuat dengan adonan yang tipis dan renyah.

[Baca Juga: Bagaimana Mendorong Pemasaran Online Pada Bisnis Waralaba (Franchise) Anda?]

Belum lagi kini ada martabak gulung, dimana berbeda dengan martabak yang biasa berbentuk lingkaran dan dipotong-potong, martabak ini digulung dan dipotong menyerupai bolu.

Selain itu, kini topping yang disajikan dalam martabak sangatlah variatif dan unik, mulai dari berbagai jenis cokelat dan selai unik hingga green tea pada martabak manis dan aneka daging dengan variasi saus pedas menantang pada martabak asin.

Sebagai contoh, kini sudah ada martabak toblerone, martabak kit kat green tea, martabak ovomaltine, martabak ayam geprek, martabak sambal matah, dan sebagainya.

Hal ini membuktikan bahwa martabak memang menjadi salah satu hidangan yang diterima baik dalam masyarakat, sehingga perkembangannya terus dilakukan demi memenuhi cita rasa masyarakat Indonesia.

[Baca Juga: Pemasaran Jaringan: Memiliki Bisnis Waralaba Pribadi dengan Biaya Terjangkau]

Namun jika membahas martabak, tentunya Anda sudah kenal dengan nama Martabak San Fransisco yang melegenda. Penasaran dengan perjalanan bisnisnya?

Melalui artikel berikut ini, Finansialku akan menjabarkan sejarah dan perkembangan Martabak San Fransisco hingga melebarkan sayapnya ke bidang waralaba.

Sejarah Martabak San Fransisco

Martabak San Fransisco sudah eksis sejak 49 tahun yang lalu, dimana pada awal bisnisnya martabak ini diberi nama “kue ekonomi” karena dibuat dari bahan yang sederhana (dahulu hanya ditaburi kacang dan gula pasir) dengan bentuk yang sederhana pula.

Sosok yang memulai kesuksesan Martabak San Fransisco tak lain adalah Bong Kap Jun atau akrab disapa Pak Ajun.

Dua tahun kemudian, Pak Ajun memberikan nama San Fransisco untuk bisnisnya, yang terinspirasi dari lagu Scott McKenzie dengan judul yang sama.

Generasi kedua pada bisnis martabak ini, Buyung Hartanto mengungkapkan bahwa konsep kue ekonomi juga ikut berubah seiring perubahan namanya, dengan berbagai tambahan varian rasa hingga cara penyajiannya.

[Baca Juga: Mau Beli Waralaba? Kenali Dahulu Franchise Minimarket Alfamart!]

Sebagai contoh, ditambahkan kreasi martabak tipis kering atau sering disebut tipker yang bentuknya menyerupai crepes.

Dengan berbagai perubahan ini, Martabak San Fransisco mencapai ketenarannya dalam jangka waktu yang tergolong pendek. Dari jajanan pinggir jalan berubah menjadi kudapan berkelas namun tetap ekonomis.

Delapan tahun sejak didirikan, Martabak San Fransisco memperkenalkan martabak asin dengan isian daging ayam dan sapi dengan bumbu berupa saus tomat buatan sendiri.

Kabar baik bagi penggemar martabak, varian martabak asin ini ternyata berhasil diterima dengan baik oleh masyarakat.

Franchise Martabak San Fransisco: Pilihan Tepat dalam Investasi

Penetrasi Martabak San Fransisco memang tergolong perlahan namun pasti, sehingga baru 4 hingga 5 cabang yang muncul hingga 7 tahun silam.

Buyung Haryanto mengungkapkan:

“Sampai saat ini dari 5 outlet itu berjalan dengan lancar. Bahkan kelima outlet tersebut tidak hanya memperpanjang kontrak, akan tetapi menambah gerainya. Bahkan satu diantaranya sudah memiliki 3 outlet, dan siap menambah outlet keempat. Ini artinya, San Fransisco adalah investasi yang menarik bagi investor.”

Setelah konsep bisnisnya semakin jelas dan sempurna, Buyung mengusulkan untuk membuat waralaba untuk bisnis martabaknya ini. Sejak 2011 lalu, program ini mulai dijalankan.

Ternyata keputusan Buyung sangatlah tepat, dimana tawaran waralaba ini sangat diminati dan langsung menambah jumlah outlet.

Setidaknya kini sudah lebih dari 14 outlet yang tersebar di kawasan Bekasi, Tebet, Rawamangun, Depok, BSD, Bintaro, Cibubur, Kelapa Gading, Bogor, Cirebon, Balikpapan, hingga Pekanbaru.

“Sampai saat ini yang namanya ngantri, waiting list itu luar biasa sekali. Tidak hanya di Jawa tapi juga di luar Jawa. Dari ujung Banten sampai Banyuwangi pun sudah ada permintaan. Bahkan sampai di Papua sudah ada yang minta. Tetapi kami tidak bisa layani karena masih sangat tidak efisien pada saat ini, karena masih terkendala transportasi dan biaya pengiriman yang masih sangat mahal. Jadi kami masih menjangkau pulau-pulau terdekat dulu, Sumatera sudah kita jajaki beberapa kota, Kalimantan 3-4 kota sudah minta, Sulawesi, Makassar, Manado, Palu sudah ada yang minta tapi kami belum layani. Bali dan Jawa Timur bisa dibilang siap akan buka disana.”

Buyung mengungkapkan, meski banyak permintaan menjadi mitra, ia tidak ingin gegabah dalam memilih mitra.

Menurutnya, pihaknya akan terlebih dahulu mengevaluasi, menilai, dan melihat apakah mungkin membuka bisnis di lokasi yang diusulkan.

[Baca Juga: Mau Membeli Waralaba? Pertimbangan 6 Sumber Pendanaannya]

Menurut Buyung, seleksi ini ditujukan semata-mata untuk mempertanggungjawabkan kelangsungan bisnis mitra agar bisa memberikan keuntungan, aman, dan juga nyaman.

Prinsip ini dipegang erat Buyung hingga saat ini, agar meminimalkan risiko dan mengupayakan pengembalian modal yang cepat. Ia menambahkan, pengembalian modal yang lama hingga bertahun-tahun itu rawan, karena perputaran bisnis martabak ini sangat luar biasa.

Melirik Prospek Franchise Martabak San Fransisco

Buyung optimis bahwa bisnis Martabak San Fransisco memiliki potensi bisnis luar biasa, terbukti dengan maraknya persaingan, San Fransisco tetap kokoh berdiri dan terus berkembang hingga setengah abad lamanya.

Buyung juga menambahkan bahwa keyakinan ini bukan tanpa dasar, namun karena ia percaya akan keunggulan Martabak San Fransisco.

Pertama adalah komitmen untuk selalu menjaga kualitas sejak 50 tahun yang lalu.

Kedua adalah komitmen untuk selalu mendukung mitra, dimana mitra tidak akan dibiarkan berusaha sendirian.

Ketiga, komitmen untuk senantiasa menjaga kepercayaan investor dan konsumennya dengan mengawasi seluruh cabang yang dibuka.

[Baca Juga: Ikuti Cara Cerdas Ini Dalam Mengembangkan Bisnis Waralaba]

Konsultan bisnis Martabak San Fransisco, Adrianus mengungkapkan bahwa potensi bisnis ini memang sangatlah baik. Pasalnya, setelah memegang bisnis ini hampir 7 tahun lamanya, minat masyarakat sangat tinggi.

”Saya melihat dari sudut pandang para investor, alasan pertama pasti ekonomis, apakah bisnis ini menguntungkan atau tidak. Kedua, keunikan itu sendiri, mereka jadi tertarik karena melihat pola kami, sistem kami yang memang jadi identitas martabak San Fransisco. Tapi semua kembali pada angka. Jadi mereka lebih yakin karena merasakan sendiri apa yang kami tawarkan terbukti dengan hasilnya.”

Biaya yang diestimasikan oleh Adrianus dan akan menjadi modal para mitranya adalah berkisar dari Rp400juta hingga Rp500 juta.

Biaya itu sudah termasuk fee senilai Rp125 juta untuk periode 5 tahun. Pembagian profit margin-nya sendiri adalah 30% sampai 50% dari gross sales. Dan diestimasikan periode balik modal mitra hanyalah 18 hingga 20 bulan saja.

Adrianus juga menambahkan bahwa target pasar Martabak San Fransisco sangatlah luas, karena tidak menyasar satu golongan saja. Dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua bisa menikmatinya.

Tertarik Menjadi Mitra Martabak San Fransisco?

Setelah melihat perkembangan bisnis martabak yang sudah melanglangbuana sejak 49 tahun lalu ini, apakah Anda ingin menjadi mitra bisnisnya?

Jika berminat, Anda bisa memperoleh informasi kemitraannya melalui kontak berikut ini:

Martabak San Fransisco

Jl. Burangrang No 42 Bandung

Jika artikel ini bermanfaat, Anda bisa membagikannya kepada teman-teman Anda yang mungkin juga sedang mencari peluang bisnis dalam bidang makanan yang tentunya menjadi kegemaran para anak muda hingga orangtua tersebut.

Share artikel ini via WhatsApp atau media sosial lainnya.

Disclaimer: Penyebutan merek pada artikel ini hanya bertujuan sebagai sarana edukasi, bukan untuk tujuan-tujuan lainnya.

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai franchise Martabak San Fransisco yang selalu eksis di tanah air lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

Sumber Referensi:

    Heksa Ragil Pamungkas, Dian Eko Prasetio, Ramdhan Anugerah. 2017. 250 Franchise Business Prospects 2017

    Martabak. Wikipedia.org – https://goo.gl/p2JPrb

Sumber Gambar:

    Martabak San Fransisco – https://goo.gl/Sdx7np dan https://goo.gl/sKSLBJ

    Sejarah Martabak San Fransisco – https://goo.gl/Tbhb7w

    Martabak – https://goo.gl/1U9PHp dan https://goo.gl/weYf43

    Outlet Martabak San Fransisco – https://goo.gl/WXm3Ms dan https://goo.gl/8rt6Kn

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News