Ilustrasi foto : Japfa

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan ini diproyeksikan melanjutkan penguatan setelah pada perdagangan kemarin ditutup pada zona hijau di level 7.186,55 poin. Head of Technical Analyst Research PT BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar, mengatakan, secara teknikal indeks akhir pekan ini berpeluang mengalami kenaikan terbatas dari candle bullish marubozu dan closed di atas 7.140 poin. 

Trend bullish, selama di atas 6.910. IHSG closing diatas 5 day MA (7.140). Indikator MACD bullish, stochastic bullish, break pola pennant, candle bullish closing marubozu. “Selama di atas support 6.910, IHSG masih berpeluang bullish, target 7.218/7.258. Dominan power buy. Range breakout berada di 7.021 – 7.258,” ujar Andri dalam risetnya di Jakarta, Jumat (19/8/2022). Level resistance indeks pada perdagangan hari ini berada di 7.218/7.258/7.302/7.358, sementara level support berada di 7.140/7.120/7.070/7.032 pada kisaran 7.140 – 7.230 poin.

Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menambahkan, kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat tipis 0,06%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 0,23%, sementara indeks Nasdaq menguat sebesar 0,21%.

Bursa Eropa juga mengalami penguatan, seperti DAX Performance Index dan CAC 40.  Kemudian, indeks bursa regional Asia Pasifik pada perdagangan kemarin mencatatkan pelemahan setelah risalah The Fed yang menunjukkan bahwa kurang cukup bukti untuk mengatakan bahwa tekanan inflasi sudah berkurang. Di antara bursa regional yang mengalami penurunan signifikan adalah Nikkei, Hang Seng dan Shenzen Index, namun BEI dan STI menguat.

Investor dapat mencermati saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan rekomendasi speculative buy target Rp 4.400-4.450, stop loss di bawah Rp 4.260. Kemudian saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dengan rekomendasi speculative buy target Rp400-418 stop loss di bawah Rp 370.

Investor juga dapat mencermati saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan strategi investasi speculative buy target Rp 1.660-1.700, stop loss di bawah Rp 1.550. Kemudian, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) direkomendasikan speculative buy target Rp 4.600-4.620 dan stop loss di bawah Rp 4.300.

Saham JPFA merupakan salah satu dari 27 saham yang mencetak kekayaan kepada investor, berdasarkan penghitungan Stern Value Management. Lembaga value management ini bersama SWA Media Group menyusun saham-saham SWA100. Pemeringkatan ini menggunakan metodologi Wealth Added Index (WAI). Stern Value Management menghitung WAI berdasarkan penghitungan pada 2017-21.

Contohnya, saham JPFA mencetak WAI senilai Rp 2,23 triliun. WAI ini menempatkan JPFA di peringkat ke-24 di jajaran SWA 100 tahun ini.

Perusahaan menciptakan nilai untuk pemegang sahamnya apabila tingkat pengembalian bagi pemegang saham (yang berasal dari kenaikan harga saham dan pembayaran dividen) lebih besar dari biaya ekuitasnya. Maka, hasil penghitungan WAI ini merupakan salah satu acuan untuk investor dalam berventasi di pasar saham, terutama investor yang horison investasinya dalam jangka panjang.

Perusahaan dapat menghasilkan WAI positif apabila total return yang dihasilkan untuk pemegang saham, atau total shareholder return (TSR), lebih tinggi dari cost of equity (CoE)-nya. CoE ini adalah  tolok ukur tingkat pengembalian yang diharapkan pemegang saham/investor.

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News