customer.co.id – Masyarakat Indonesia tengah dihadapkan dengan penyakit difteri. Penyebarannya cukup cepat, kebanyakan menyerang anak-anak.

Tapi tahukah Anda, bahwa penyakit difteri juga bisa merusak kesehatan keuangan Anda!

Rubrik Finansialku

Penyebab Penyakit Difteri

Penyakit difteri terus mewabah dan meluas hampir ke sebagian besar wilayah Indonesia.

Wabah ini membuat masyarakat dan pemerintah Indonesia merasa was-was.

Pasalnya, difteri tidak hanya terjadi di daerah, tapi juga di kota-kota besar yang layanan medisnya baik.

Dikutip dari laman Nationalgeographic.co.id:

“Sejak Januari hingga November 2017 tercatat 593 kasus difteri, tersebar di 95 kabupaten dan kota di 20 provinsi, dengan angka kematian 32 kasus. Data World Health Organization (WHO) tentang penyakit difteri menunjukkan jumlah kasus difteri di Indonesia naik turun sejak 1980-an.”

Sebenarnya, apa penyebab penyakit difteri?

Difteri adalah wabah yang muncul karena bakteri Corynebacterium Diphtheriae.

Bakteri ini bisa hidup di tubuh manusia tanpa memunculkan gejala.

Akibatnya, banyak yang tidak sadar jika sudah terjangkit penyakit ini

Sebagian besar penyakit difteri disebabkan oleh imunisasi anti difteri untuk anak Indonesia yang belum menyeluruh.

Selain itu, tingkat “keampuhan” antibiotik untuk melawan bakteri ini juga menurun.

Kendati tidak ada gejala pasti, terkadang para penderita penyakit difteri merasakan sakit tenggorokan, demam rendah, dan kurang nafsu makan.

Setelah itu, muncul lapisan keabu-abuan di hidung, dan pembengkakan tenggorokan.

[Baca Juga: Gejala Penyakit Jantung, Biaya Berobat dan Asuransi yang Dapat Digunakan]

Awalnya penderita akan merasa sulit bernapas dan menelan makanan karena disebabkan bakteri yang menempel pada lapisan sistem pernapasan dan racun yang membunuh sel-sel.

Apabila racunnya sudah berhasil masuk ke aliran darah, difteri bisa saja masuk ke ginjal dan jantung, alhasil penderita mengalami kerusakan syaraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Ada kemungkinan pengidap penyakit difteri tidak bisa diselamatkan meskipun penderita telah menjalani pengobatan.

Dalam kasus ini wajib hukumnya untuk melakukan pengecekan dan pencegahan sejak dini.

Biaya Pengobatan Difteri Bisa Rusak Kesehatan Keuangan

Difteri ditularkan melalui percikan ludah dari batuk penderita atau benda maupun makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri.

Ketika masuk dalam tubuh, bakteri melepaskan toksin (racun).

Toksin ini menyebar melalui darah dan bisa menyebabkan kerusakan jaringan di seluruh tubuh, terutama jantung dan saraf serta dapat berakibat kematian.

Karena itu, satu saja ditemukan kasus difteri, pemerintah harus mengumumkannya sebagai kejadian luar biasa (KLB).

[Baca Juga: Tahukah Anda Tentang Penyakit Lupus? Berapa Biaya Pengobatannya?]

Mengapa kasus difteri bertambah dan menyebar di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten?

Pertanyaan ini penting dijawab untuk menjelaskan secara ilmiah dan agar bisa diambil tindakan yang tepat oleh pemerintah dan masyarakat.

Penyebabnya tidak tunggal sehingga tidak tepat menyatakan bahwa penyebaran difteri hanya dipengaruhi oleh satu faktor.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013 cakupan imunisasi DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) untuk anak berusia 2-6 tahun di Indonesia hanya 75,6% (idealnya di atas 90%).

Artinya masih ada 24,6% anak yang belum diimunisasi yang berpotensi terinfeksi difteri dan menjadi penyebab penyebaran difteri di sekitarnya.

Data Riset Kesehatan Dasar 2013 juga menunjukkan beberapa provinsi dengan cakupan imunisasi DPT-HB (Hepatitis B) yang rendah adalah Papua (40,8%), Maluku (53,8%), dan Aceh (52,9%).

Rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap ini berdampak kekhawatiran timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

[Baca Juga: Apakah Penyakit Vertigo di Cover BPJS Kesehatan?]

Dilansir oleh Merdeka.com, dari 25 temuan kasus difteri di Jakarta, dua orang berusia dewasa yaitu 32 dan 42 tahun.

Dari 25 kasus ini, dua di antaranya meninggal dunia pada Maret dan April 2017.

Penyebab meninggalnya dua pasien difteri itu karena belum pernah melakukan imunisasi difteri.

Pemerintah Jakarta memberikan fasilitas pengobatan gratis di puskesmas terdekat.

Kendati demikian, belum ada data yang menyatakan pengobatan difteri ini diberlakukan gratis di seluruh wilayah.

Oleh karena itu ada baiknya masyarakat mengetahui perkiraan biaya pengobatan difteri, karena biayanya sendiri lumayan besar.

Berikut perkiraan biaya pengobatan penyakit difteri:

#1 Biaya konsultasi dokter – Rp75.000

#2 Biaya laboratorium – Rp500.000

#3 Serum Difteri – Rp4.000.000

#4 Obat antibiotik – Rp250.000

#5 Biaya ruang isolasi – Rp1.950.000

#6 Biaya kamar rumah sakit – Rp2.255.000

Pencegahan Difteri Bisa Dilakukan dengan Vaksin Gratis

Meski obat ADS itu mahal, vaksin untuk pencegahannya gratis.

Kemenkes sudah menggelontorkan dana Rp70 miliar untuk vaksin tersebut.

Tapi sayangnya, masih banyak yang enggan melakukan vaksinasi ini.

Untuk yang masih berpikiran negatif soal vaksin difteri, tidak perlu khawatir lagi. Karena Anggota Komisi IX DPRI RI, Dede Yusuf, sudah menyatakan bahwa vaksin difteri adalah vaksin yang aman.

Vaksin difteri harus diberikan beberapa kali saat seseorang masih berusia 5 tahun, 10-12 tahun, dan 18 tahun.

Tapi, agar lebih efektif, vaksin ini idealnya diberikan setiap 10 tahun sekali.

Tidak bisa dipungkiri jika para pasien yang terjangkit difteri awalnya karena karena tidak melakukan vaksinasi dan imunisasi.

Maka dari itu, mulai sekarang Anda beserta keluarga disarankan untuk melakukan imunisasi sebagai tindakan awal pencegahan penyebaran penyakit difteri.

Percayalah, hidup yang sehat akan berdampak pada keuangan yang semakin sehat.

Ayo share jawaban Anda, bagaimana mengatasi penyakit difteri yang merusak kesehatan tubuh dan kesehatan keuangan?

Sumber Referensi:

    Redaksi. 13 Desember 2017. Wabah Difteri di Indonesia: Antara Vaksinasi dan Antibiotik. Nationalgeographic.co.id – https://goo.gl/1DVgMX

    Hari Atiyanti. 8 Desember 2017. Ini Gejala Difteri, Warga Jakarta Bisa Berobat Gratis Ke Puskesmas. Merdeka.com – https://goo.gl/fHmzHQ

    Akbar. 14 Desember 2017. Difteri Adalah Penyakit yang Menguras Kantong, Ini Buktinya. Duitpintar.com – https://goo.gl/7M8YSK

Sumber Gambar:

    Penyakit Difteri – https://goo.gl/QsmNNb

    Difteri – https://goo.gl/o1ZAT8

    Pengobatan Difteri – https://goo.gl/p1GveP

    Vaksi Difteri – https://goo.gl/Dc94Qp

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News