customer.co.id – New York – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Jumat, 28 Oktober 2022 setelah data ekonomi menunjukkan inflasi yang melambat dan konsumen yang stabil. Wall street menanjak meski saham Amazon anjlok.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melesat 828,52 poin atau 2,6 persen lebih tinggi ke posisi 32.861,80. Indeks S&P 500 bertambah hampir 2,5 persen ke posisi 3.901,06. Indeks Nasdaq melesat 2,9 persen ke posisi 11.102,45.

Selama sepekan, indeks acuan membukukan kenaikan. Wall street mencatat kenaikan dalam empat minggu berturut-turut untuk indeks Dow Jones. Indeks Dow Jones bertambah 5,7 persen dalam sepekan, dan catat kinerja terbaik sejak Mei 2022. Kenaikan indeks Dow Jones ini juga berada di jalur untuk bulan terbaiknya sejak Januari 1976.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 3,9 persen dan 2,2 persen pada pekan ini. Pasar saham telah bergejolak pekan ini seiring investor melepas saham teknologi menyusul hasil dan prospek yang lemah dari Microsoft, Alphabet dan Meta. Investor beralih ke saham yang sensitif secara ekonomi akan diuntungkan jika ekonomi AS dapat melewati resesi.

Pada saat yang sama, investor telah menemukan harapan dalam data yang keluar selama sepekan yang menunjukkan inflasi mungkin mereda, meningkatkan optimisme the Federal Reserve (the Fed) dapat mematahkan tren kenaikan suku bunga 75 basis poin setelah pertemuan November 2022.

“Data inflasi sebenarnya tidak terlalu buruk. Laba tidak besar, tetapi tidak buruk. Ketika anda memiliki jalan tengah itu, itu membatu pasar saham,” ujar Chief Investment Officer Verance, Megan Horneman, dikutip dari CNBC, Sabtu (29/10/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Amazon Anjlok

Di sisi lain, saham Amazon anjlok 6,8 persen setelah perusahaan membukukan pendapatan kuartalan yang lebih lemah dari perkiraan dan mengeluarkan panduan penjualan kuartal IV yang mengecewakan pada Kamis pekan ini. Saham Apple naik 7,5 persen. Raksasa teknologi melaporkan pendapatan iPhone yang lebih lemah dari perkiraan pada Kamis pekan ini, tetapi mengalahkan perkiraan wall street untuk pendapatan dan laba kuartalan.

Apple dan pemain lain lebih positif seperti Intel yang telah memberikan investor pijakan dalam apa yang dilihat sebagian pelaku pasar sebagai sektor teknologi yang sangat bergejolak, kemudian memberikan tekanan ke atas kepada Nasdaq yang sarat teknologi. Hal itu disampaikan CEO of Infrastructure Capital Management Jay Hatfield.

Ia menuturkan, pasar juga didorong saham raksasa minyak Chevron dan Exxon Mobil yang masing-masing naik 1,2 persen dan 2,9 miliar setelah keduanya dilaporkan mengalahkan harapan.

“Apple benar-benar satu-satunya bintang, jika Anda mau, dari saham teknologi kapitalisasi besar. Ini hanya pasar unik,” ujar Hatfield.

Pasar mendapatkan dorongan setelah indeks harga pengeluaran konsumen pribadi inti pada September naik 0,5 persen dari bulan sebelumnya 5,1 persen dari tahun lalu, masih tinggi, tetapi sebagia besar sesuai harapan. Ini adalah ukuran inflasi yang disukai the Federal Reserve. Pengeluaran pribadi naik 0,6 persen, lebih dari yang diharapkan.

Penutupan Wall Street 27 Oktober 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Kamis, 27 Oktober 2022. Data ekonomi produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2022 yang tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan dan isyaratkan memudarnya inflasi dongkrak indeks Dow Jones. Hal ini seiring investor membeli saham seiring sentimen kesehatan ekonomi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 194,17 poin atau 0,6 persen ke posisi 32.033,28 pada hari kelima mencatatkan kenaikan. Saham Caterpillar, McDonald’s dan Honeywell dongkrak indeks Dow Jones setelah laporkan laba lebih baik dari perkiraan.

Indeks S&P 500 melemah 0,6 persen ke posisi 3.807,30. Indeks Nasdaq anjlok ke posisi 10.792,68. Indeks Nasdaq melemah seiring koreksi saham Meta dan saham teknologi lainnya/

Ekonomi AS Tumbuh 2,6 Persen

Di sisi lain, ekonomi AS tumbuh 2,6 persen pada periode kuartal III 2022. Pertumbuhan ekonomi itu mengalahkan perkiraan Dow Jones 2,3 persen, berdasarkan laporan Biro Analisis Ekonomi. Indeks harga rantai tertimbang, ukuran biaya hidup yang disesuaikan mencerminkan perubahan perilaku konsumen naik 4,1 persen pada kuartal tersebut jauh di bawah perkiraan 5,3 persen. Inflasi utama naik 4,2 persen, turun tajam dari 7,3 persen, berdasarkan ukuran yang digunakan Federal Reserve.

Chief Investment Officer Cornerstone Wealth, Cliff Hodge menuturkan, hal itu menawarkan harapan bagi pengamat pasar yang mencari data yang mengindikasikan inflasi turun yang dapat menyebabkan the Federal Reserve mengurangi kenaikan suku bunga setelah pertemuan November 2022.

“Rilis PDB ini angka emas untuk aset berisiko. Ini adalah tanda lain yang menunjukkan kemungkinan inflasi terburuk yang mungkin ada di belakang kita,” kata dia.

Di sisi lain, sektor teknologi melanjutkan tekanan baru-baru ini sehingga menahan pasar saham lebih luas. Saham Meta anjlok 24,6 persen seiring perkiraan kuartal IV 2022 yang lemah dan pendapatan kuartal III 2022 yang mengecewakan. Perseroan juga akan kehilangan lebih banyak dana tahun depan untuk memangun metaverse. Laporan tersebut menyebabkan beberapa analis menurunkan peringkat saham.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News