Wall Street Menguat karena Sentimen The Fed

New York: Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat penutupan lebih tinggi keempat berturut-turut. Kenaikan ini setelah The Fed mengisyaratkan program kenaikan suku bunga yang lebih terkendali dan para investor menunggu laporan pekerjaan bulanan AS.
 
Dikutip dari Antara, Jumat, 8 Juli 2022, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 346,87 poin atau 1,12 persen, menjadi 31.384,55. Indeks S&P 500 terangkat 57,54 poin atau 1,50 persen menjadi 3.902,62 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 259,50 poin atau 2,28 persen menjadi 11.621,35.
 


Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi dan konsumen non-primer masing-masing meningkat 3,51 persen dan 2,48 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor utilitas tergelincir 0,09 persen, merupakan satu-satunya kelompok yang menurun.
 
Pasar saham AS telah stabil pada Juli setelah aksi jual brutal di paruh pertama dengan latar belakang lonjakan inflasi, konflik Ukraina dan poros Fed menjauh dari kebijakan uang longgar.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?



Indeks S&P 500 telah ditutup lebih tinggi di masing-masing dari empat sesi pertama sejauh bulan ini, setelah mencatat penurunan persentase paruh pertama yang paling tajam sejak 1970. Indeks acuan tersebut belum memiliki lima kenaikan berturut-turut sejauh ini pada 2022.
 
Risalah dari pertemuan kebijakan bank sentral Juni saat Fed menaikkan suku bunga tiga perempat poin persentase, menunjukkan pernyataan ulang yang tegas tentang niatnya untuk mengendalikan harga.
 
Namun, pejabat Fed mengakui risiko kenaikan suku bunga memiliki dampak lebih besar dari yang diantisipasi pada pertumbuhan ekonomi dan menilai bahwa peningkatan 50 atau 75 basis poin kemungkinan akan sesuai pada pertemuan kebijakan pada Juli.
 
Nada yang kurang hawkish bergema dalam komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller pada Kamis, 7 Juli 2022. Dia menyebut kekhawatiran resesi AS berlebihan, menganjurkan kenaikan 50 basis poin pada September.
 
Sentimen seperti itu diambil sebagai isyarat oleh beberapa pihak untuk menambah posisi, termasuk di saham dengan pertumbuhan tinggi, yang telah menderita pada paruh pertama 2022 karena investor mengkhawatirkan prospek mereka di lingkungan suku bunga yang meningkat.
 
Ini menguntungkan saham-saham teknologi besar dan kecil, dengan kelas berat Tesla Inc naik 5,5 persen, induk Google Alphabet Inc naik 3,7 persen, Affirm Holdings Inc dan Avalara Inc masing-masing melonjak 17,1 persen dan 16,4 persen.
 
Meskipun investor secara luas memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi pada Juli, ekspektasi suku bunga terminal puncak tahun depan telah turun secara signifikan di tengah meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
 
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, naik 4.000 menjadi 235 ribu dalam pekan yang berakhir 2 Juli. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan klaim pengangguran awal menjadi total 230 ribu.
 
Sebuah laporan ketenagakerjaan diperkirakan menunjukkan data penggajian no-pertanian (NFP) kemungkinan meningkat sebesar 268 ribu pekerjaan bulan lalu setelah naik 390 ribu pada Mei.
 
Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,47 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 13,08 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
 

(SAW)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News