customer.co.id – Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Hal serupa terjadi pada suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility. Untuk BI7DRR, besarannya adalah 50 bps menjadi 4,25%. Sedangkan Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing 50 bps menjadi 3,50% serta 5,00%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga akan berpengaruh pada kenaikan suku bunga perbankan, baik kredit dan simpanan, akan lebih lambat dari sebelum Covid-19.

“Elastisitasnya akan lebih rendah dari sebelum Covid-19 karena likuiditas yang longgar. Itu pengaruh dari kebijakan ini terhadap suku bunga,” papar Perry saat pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI, dikutip Sabtu (1/10/2022).

Menurutnya, transmisi pada suku bunga kredit perbankan akan terjadi dalam dua kuartal. Ini terjadi baik untuk kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit tanpa anggunan (KTA), hingga kredit usaha.

Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah mengatakan, kondisi likuiditas di bank besar memang mencukupi. Namun nasib serupa tak terjadi pada bank menengah dan kecil.

“Kenaikan suku bunga DPK serta kredit saya perkirakan akan berawal dari bank kecil,” ujar Piter kepada CNBC Indonesia.

Kepala Ekonomi Bank Permata, Josua Pardede menjelaskan proses transmisi kenaikan suku bunga kredit perbankan cenderung menjadi bervariasi. Ini terjadi mengingat kondisi likuiditas dan risk appetite yang bervariasi.

“Secara keseluruhan, kondisi likuiditas perbankan yang terindikasi dari AL/DPK pada bulan Agustus tercatat di atas 26%, yang berimplikasi bahwa transmisi kenaikan suku bunga BI terhadap suku bunga perbankan juga cenderung masih terbatas khususnya hingga akhir tahun,” jelasnya.

Josua menambahkan non-perfoming loan (NPL) kredit modal kerja tercatat lebih tinggi daripada NPL kredit investasi dan konsumsi. Hal tersebut juga berimplikasi pada kenaikan suku bunga kredit modal kerja cenderung lebih cepat dan atau lebih besar dari kenaikan suku bunga kredit investasi serta suku bunga kredit konsumsi.

Namun dia meyakini kebijakan BI kredibel. Selain juga telah mempertimbangkan terkait fokus pada menjaga stabilitas sistem keuangan diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cnbcindonesia.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News