customer.co.id – Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) kembali akan membangun proyek pembangunan jaringan perpipaan untuk percepatan sistem penyediaan air minum (SPAM) Regional Umbulan Jawa Timur senilai 115 miliar.

Pekerjaan ini ditujukan untuk menyalurkan air bersih di Kawasan Jawa Timur, khususnya Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

Kesepakatan kontrak kerja tersebut ditandatangani Senior Vice President Infrastructure III Division, Dhetik Ariyanto dan Antonius Lolon selaku Pejabat Pembuat Komitmen Air Minum, Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah 1 Provinsi Jawa Timur.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Novianto Ari Nugroho mengatakan, pekerjaan ini dimaksudkan untuk menyalurkan air bersih bagi penduduk pada wilayah penyerapan sesuai kesepakatan bersama (PKS) SPAM Regional Umbulan khususnya Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

“Akses air minum nasional masih didominasi oleh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bukan jaringan perpipaan. Pemerintah menetapkan target akses air minum nasional mencapai 100 persen pada 2024 yang terdiri dari akses air minum jaringan perpipaan 30,45 persen dan bukan jaringan perpipaan 69,55 persen, dengan Major Project pembangunan 10 juta sambungan rumah,” kata Novianto dalam keterangan resminya, Jumat, 28 Oktober 2022.

Dia menyebutkan, SPAM Regional Umbulan ini berkapasitas 4.000 liter per detik yang dapat melayani 310.000 sambungan rumah (SR) atau 1,3 juta orang di Jawa Timur.

Sementara itu, sumber air baku SPAM ini berasal dari mata air Umbulan di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan yang disalurkan melalui pipa transmisi air bersih sepanjang 93 kilometer dengan total 18 titik reservoir offtake di lima Kabupaten atau Kota yaitu Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya.

Proyek ini akan membutuhkan waktu pekerjaan selama 450 hari kalender dan ditargetkan selesai pada akhir 2023. Sementara waktu pemeliharaan selama 365 hari kerja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Waskita Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 11,58 Triliun hingga September 2022

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 11,58 triliun hingga akhir September 2022.

Perolehan NKB tersebut bersumber dari pemerintah sebesar 65,36 persen, proyek swasta sebesar 11,81 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 10,98 persen serta pengembangan bisnis anak usaha Waskita Karya sebesar 11,86 persen.

Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 67,02 persen, gedung sebesar 8,01 persen, EPC sebesar 3,80 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,96 persen, anak usaha 11,86 persen dan proyek sipil lainnya sebesar 1,35 persen.

Sekretaris Perseroan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Novianto Ari Nugroho menuturkan beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan September 2022 adalah proyek jalan tol IKN Segmen Simpang Tempadung–Jembatan Pulau Balang senilai Rp 990 miliar.

Selain itu, pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp 182 miliar, pembangunan Gedung CMU3 RSCM Jakarta sebesar Rp 252 Miliar, pekerjaan sipil mining area di NTB sebesar Rp 262 miliar.

“Selain pencapaian NKB, sampai dengan September 2022 perseroan masih mengikuti tender proyek dengan nilai mencapai Rp 20 triliun yang bersumber dari Pemerintah, BUMN maupun swasta,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (18/10/2022).

Adanya partisipasi pada proyek IKN dan didukung dengan tingkat winning rate sebesar 26,67 persen selama periode Januari—September 2022 menjadikan perseroan lebih optimistis pencapaian NKB akan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar Rp 20–30 triliun pada 2022.

“Penyelesaian jalan tol juga dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, hal ini dapat memperlancar proses strategic partnership agar investor mau bekerjasama dalam akselerasi pembangunan infrastruktur,” ujar Novianto.

Waskita Karya Gandeng Dua Raksasa Kontruksi Jepang Kembangkan Energi Terbarukan

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menjalin kerja sama pengembangan bisnis pembangkit energi terbarukan dengan dua perusahaan konstruksi dan energi terbesar di Jepang, Kajima Corporation dan J. Power.

Kesepakatan kerja sama tersebut dilakukan melalui Komisaris Independen Muradi, Direktur Utama Destiawan Soewardjono, Direktur Operasi III Warjo beserta Direksi Anak Perusahaan.

Destiawan menuturkan, studi banding yang dilakukan delegasi Waskita Karya ini berkesempatan untuk meninjau beberapa lokasi proyek Kajima di Jepang yang relevan dan sedang berlangsung.

“Selain meninjau proyek, Waskita bersama Kajima juga bersepakat melakukan sharing knowledge dan riset bersama yang dimulai dengan kunjungan ke Kajima Technical Research Institute di Tokyo. Kajima juga membuka kesempatan untuk berkolaborasi dalam pengembangan ilmu keteknikan di Indonesia,” kata Destiawan dalam keterangan resminya, ditulis Selasa (18/10/2022).

Selain itu, Waskita Karya dengan Kajima dan J. Power juga bersepakat untuk mengembangkan bisnis pembangkit energi terbarukan di Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, delegasi Waskita Karya juga melakukan pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi di Wisma Duta KBRI Tokyo. Heri dalam arahannya memberikan dukungan penuh penguatan kerja sama Waskita Karya dengan kontraktor Jepang, khususnya sinergi bisnis dan riset di dunia konstruksi.

“Pentingnya dilakukan kerjasama dengan kontraktor Jepang, yaitu Kajima dan TOA oleh Waskita. Hal ini untuk mendukung kompetensi engineer kita dalam peningkatan mutu pekerjaan yang merujuk pada standar pelaksanaan di Jepang,” kata Heri.

Heri juga menuturkan, potensi turunan dari energi terbarukan cukup banyak dan dibutuhkan di Jepang antara lain amonia, hidrogen cair serta smelter untuk nikel.

Gali Peluang Kerja Sama

Sehingga diharapkan Waskita Karya dapat terus mendorong dan menggali peluang kerja sama dengan perusahaan di Jepang yang tidak terbatas hanya di bidang teknis konstruksi saja, namun termasuk tentang pembiayaan infrastruktur.

“Beberapa proyek strategis nasional (PSN) seperti Ibukota Negara (IKN) diperlukan sinergi antara Kontraktor Jepang dan Kontraktor Indonesia. Untuk itu, kerja sama ini sangat diharapkan berjalan dengan baik khususnya pada pekerjaaan di IKN,” kata dia.

Tak hanya itu, Heri mengatakan, dalam mendukung hal tersebut kebutuhan untuk kolaborasi riset antara Waskita, Kajima serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga perlu dilakukan untuk peningkatan kompetensi dan memaksimalkan potensi lokal yang mendukung pembangunan.

“Saya mendorong adanya joint research antara Waskita Karya, perusahaan Jepang beserta akademisi di Indonesia. Perlu dilakukan kolaborasi terintegrasi yaitu menggali peluang bisnis melalui strategic partnership, serta penguatan kapasitas riset dan innovation melalui joint research bersama Kajima, Waskita, dan BRIN,” pungkasnya.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News