customer.co.id – Saat usia dini, anak cenderung melakukan aktivitas yang kadang membuat orang tua emosi, terkadang meskipun sudah diperingatkan berkali-kali mereka tidak mendengar.

Tidak sedikit orang tua menegur anak dengan cara membentak , bahkan memukul mereka karena sudah terlanjur emosi akibat buah hati susah untuk di kasih nasehat.

Mengutip dari Very Well Family, cara menegur anak dengan membentak secara terus menerus adalah salah satu dari delapan strategi disiplin yang dapat memperburuk masalah perilaku.

Selain itu, dengan membentak anak tidak akan mengajarkan anak – anak bagaimana mengelola perilaku mereka. Seperti contoh, mereka dimarahi karena memukul saudaranya, jika dibentak maka mereka tidak akan belajar bagaimana menyelesaikan masalah dengan damai.

Begitu pula dengan memukul, meskipun mungkin menjadi cara tercepat dan paling efektif untuk mengubah perilaku anak . Tetapi tindakan tersebut bisa berpengaruh pada peningkatan depresi anak .

Berikut telah dirangkum 6 cara membuat anak disiplin tanpa berteriak yang bisa diterapkan oleh orang tua, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber.

1. Tetapkan Aturan

Menerapkan aturan di rumah merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membuat anak disiplin tanpa harus membentak dan memukul mereka. Dengan cara memberitahu mereka dengan penuh pengertian.

Dalam setiap aturan perlu dibuat konsekuensi, sehingga ketika dilanggar maka anak akan mengerti kalau setiap kesalahan akan ada hukuman.

2. Berikan Peringatan

Ketika anak melakukan kesalahan jangan langsung berteriak, karena jika terlalu sering dilakukan bisa menyebabkan mereka tidak nyaman. Artinya anak ketika semakin dibentak maka semakin besar kemungkinan mereka untuk menentang.

Dengan memberi peringatan anak dengan cara lembut namun tegas, menurut pakar bisa membuat mereka mempertimbangkan perilakunya.

Sebagai contoh, ketika malam hari sudah memasuki jam tidur tetapi mereka masih asyik bermain. Orang tua bisa memberi peringatan kalau waktu main hanya tersisa 5 menit lagi dan buat janji untuk tidur setelahnya.

Dengan cara begitu, anak akan membuat mereka merasa dihargai dan akan mengajarkan anak untuk disiplin menaati aturan yang sudah disepakati.

3. Berpikir sebelum berbicara dengan anak

Sebelum berbicara dengan anak , cobalah untuk berpikir lebih dulu sebelum membentak atau memukul anak dan periksa alasan mengapa harus bereaksi seperti itu. Jika disebabkan karena marah, coba untuk menenangkan diri sebelum berbicara pada mereka.

Ambil jeda waktu untuk mengumpulkan pikiran, kecuali jika situasi sudah dalam bahaya. Tunggu sampai Anda merasa tenang untuk mendisiplinkan anak .

Kalau alasannya karena anak tidak mendengarkan saat dikasih nasihat, cobalah mempelajari bagaimana cara mendapatkan perhatian anak daripada memilih untuk membentaknya.

4. Menetapkan konsekuensi

Berikan penjelasan kepada mereka di awal tentang konsekuensi negatif dari melanggar aturan. Misalkan dengan mengatakan tidak akan mendapatkan apa yang dia mau jika tidak melakukan tugasnya.

Misalnya ketika mereka memiliki pekerjaan rumah dari sekolah, beritahu kalau belum mengerjakan maka mereka tidak bisa bermain atau menonton televisi.

5. Berikan hadiah

Memberikan hadiah kepada anak saat mereka bisa menyelesaikan masalah, akan membantu mereka fokus pada apa yang perlu mereka lakukan untuk mendapatkan penghargaan.

Dengan begitu, mereka akan berpikir untuk tidak membuat kesalahan dan perlahan akan membentuk kedisiplinan yang kuat.

6. Tahu kapan harus tidak merespons

Selama anak tidak melakukan sesuatu yang berbahaya dan mendapat banyak perhatian, maka membiarkan mereka berekspresi bukanlah masalah besar. Karena terkadang anak melakukan sesuatu karena hanya ingin mendapat perhatian.

Misalnya ketika mereka terus menjatuhkan makanannya, cobalah untuk tidak merespon karena akan berhenti melakukan hal tersebut karena merasa tindakan mereka sama sekali tidak memancing emosi.***

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News